04

1.6K 113 1
                                    

*happy reading*



BRAK!

"di mana keponakanku Sha?"tanya Fier saat tiba di hadapan Sha yang diam menatapnya.

"Sha! aku bertanya padamu!" Shaumi tersentak karna Fier tiba tiba membentaknya.

"ada apa papa pulang pulang udah ribut gitu?" tanya seorang pemuda tiba tiba berada di belakang Fier.

"dari mana kau?"tanya Fier melihat keponakannya masuk dari pintu mansion.

"jalan jalan"

"kenapa papa membuat keributan?" tanya Ky lagi.

"ah benar" ucapnya memandang Sha yang sudah berdiri dari duduknya.

tanpa menjawab pertanyaan sang keponakan Fier langsung berlari ke kamar Evan di lantai atas.

"ada apa dengan papa?" gumam Ky.

ceklek

Fier membuka pintu kamar Evan dan melihat Evan yang sedang duduk di balkon di luar.

angin sepoi sepoi menerbangi rambut Evan yang mulai memanjang.

berjalan ke arah Evan dengan perlahan tanpa di sadari sang empuh yang masih enteng memandang langit malam.

puk

dukk

Fier melotot kaget melihat Evan yang jatuh tepat saat dia memegang pundak Evan.

"hei Van?" Fier menggoyangkan badan Evan karna tidak di respon dan tubuh Evan yang panas dan dia mengangkat Evan ke arah ranjang Evan dan mengelus kepala Evan dengan lembut.

tapi saat melihat ke arah bantal Evan betapa terkejutnya rambut evan rontok dan memar di dahinya.

'apa yang terjadi saat kami pergi? apa Ky bermain fisik pada Evan'

Fier mengeraskan rahangnya karna berpikir Ky sudah berani bermain fisik pada keponakan kesayangannya ini.

Fier berdiri dan menjauh dari ranjang milik Evan dan pergi dari sana setelah mengecup pipi bakpao milik Evan.

"SHA! KY!. KEMARI KALIAN" teriak Fier memangil Shaumi dan Ky.

"tante itu sudah pulang pa" ucap Ky dari arah dapur dengan minuman di tangannya.

plak

brak

Ky melotot kaget karna mendapatkan tamparan di pipinya dan Fier membanting minuman di tangan Ky dengan amarah berapi api.

"apa apaan ini pa" tanya Ky dengan menahan emosi, siapa yang tidak emosi coba ketika tidak ada salah langsung di tampar coba?.

"apa yang kau lakukan pada adikmu Ky?" tanya Fier

"apa yang aku lakukan? aku baru saja pulang kenapa papa marah padaku?" tanya Ky.

"kenapa kau tidak menjaga adikmu yang sedang demam" tanya Fier dingin.

Ky mengerutkan dahinya memandang papanya.

"dia punya pengasuh kenapa bukan pengasuh itu yang merawat dia?" Fier terdiam.

Ky terkekeh "kau aneh pa" setelah mengatakan itu Ky pergi menuju kamarnya meninggalkan Fier terdiam di tempat.

"ck, payah" ucapnya.


•••

"hah, kepalaku sangat sakit" ucap buntalan yang terselimut di atas ranjang yang lembut itu.

Evan bangun dari tidurnya, menatap sekeliling dengan sayu.

"kapan aku pindah dari balkon?" tanyanya pada dirinya sendiri.

ceklek

Evan menatap ke arah suara pintu yabg terbuka.

"apa sudah tidak dingin van? apa badanmu sakit? ingin ke rumah sakit?" Evan menggeleng pelan.

Fier menghela nafas dan memasangkan penurun demam di kening Evan dengan perlahan dan lembut.

"dingin" gumam Evan yang masih di dengar oleh Fier.

Fier berdiri dari duduknya dan

hap

Fier mengangkat tubuh kecil Evan yang di gulung oleh selimut tebal dan membawanya ke gendongannya.

menimang tubuh Evan di gendongannya sesekali menepuk menepuk pantat Evan.

berjalan ke arah sofa yang ada di kamar Evan dan memangku Evan di pangkuannya.

"kenapa tubuhmu semakin ringan Van? apa mereke tidak memberikan mu makan?" tanya Fier sambil memeluk lembut tubuh mungil Evan.

Evan hanya terdiam.

melihat sang keponakan juga hanya diam, Fier menunduk menatap wajah Evan yang ternyata tertidur.

Fier tersenyum tipis dan mencium pipi Evan.

"lucunya". ucapnya dengan kegemasan

tok

tok

tok

"siapa?"

"Arya pa" ucap Arya dari luar kamar Evan.

"masuk saja Arya" Arta masuk ke dalam kamar Evan dan melihat papa dan sepupu kecilnya di sofa panjang.

"ada apa?" tanya Fier.

"itu..."



____________________

nungguin ya? tapi kayaknya gx ada deh.

makasih yang udah mampir ke sini baca kalo suka tinggalin kalo gak suka, gitu aja sih.

aku buat nih cerita karna gabut jadi kali lampu menyala baru nulis crta yah ....

Transmigrasi |my identity and theirs|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang