05

170 40 77
                                    

Happy Reading Dreamy!

Daripada nungguin crush kamu bales perasaanmu, mendingan nungguin aku update untuk menghiburmu. Ingat bestih, sesuatu yang gak bisa digenggam itu nyakitin.

Apalagi yang gak bisa di genggam

selain tangan crush?

🖤🖤🖤

ʟᴀsᴛ ᴛᴇᴀʀs

ʟᴀsᴛ ᴛᴇᴀʀs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Satu minggu telah berlalu, dalam
beberapa hari ini, penjualan nya
meningkat pesat. Banyak review
bagus dari para konsumen. Mereka
jadi ketagihan untuk membeli kue di
Ocean Bakerry, cita rasanya selalu
membuat mereka mengingatnya
lagi dan lagi. Banyak juga resep dan
varian baru yang toko ini keluarkan.

Selain itu, sekarang Ocean Bakerry
juga menerima pesanan dalam
jumlah besar dan dikemas rapi lhoo!

Entah untuk hajatan, khitan, acara
nikahan, ataupun Birthday Party.

"Bu bos, tanaman di belakang
siapa yang nyiramin?" Tanya Matteo.

"Gue." Sahut Arsen.

"Kok bau air bekas rebusan mie?"

Arsen menyengir lebar. "Hehe, bekas
gue masak Indomie. Daripada gue
buang, mending gue pake aja buat
nyiram tanaman. Pinter kan gue?"

"Iya pinter, mau gue sunat kapan?
Setengah atau sampai habis?"

Ucapan dingin dari Selena membuat
Arsen meneguk ludah kasar. Matteo
menatapnya penuh ejekan, mampus!

"Ampun bu bos! Jangan di sunat ya,
nanti gue gakbisa wleowleo sama bini
gue. Gimana cara bikin anaknya?"
Melas Arsen, Selena kembali fokus ke
layar laptopnya, menatapnya serius.

"Tinggal di adon, pake tepung
Rose Brand." Jawab Matteo asal.

"Lo kira anak gue kue nastar?!"

Matteo mengendikkan bahunya acuh.

"Tepung Rose Brand bukan nya buat bikin bakwan sama gorengan? Anak lo nanti jadi makanan dong?" Celetuk Matteo. Ya jelas Arsen menatapnya horor, DIKIRA ANAKNYA APAAN?!

"Lama-lama, lo yang gue tepungin
terus gue bungkus pake daun pisang.
Biar jadi lemper sekalian!" Sahut Arsen.

"Dih, ogah."

"Bu bos, pagi tadi ada pesan email dari Alaska. Katanya dia mau kita bikinin dia dua pcs racun yang gak berbau
dan cepet matiin orang." Ucap Matteo

LAST TEARS [TRANSMIGRASI - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang