05

906 115 4
                                    

😃
✧-----------------✧

Keesokan harinya Riji bangun sekitar jam 5 dan bersiap untuk ke kampus nya. Setelah mandi dan memakai baju,riji menyapu rumah nya hingga dia akhirnya mendengar hp nya berdering. Riji melihat siapa yng menelponnya, ternyata itu adalah ayahnya. Riji sedikit ragu tapi dia pada akhirnya tetap mengangkat telepon itu.

"Mengangkat telepon kenapa lama sekali??"

"Maaf ayah.. ada apa?"

"Ck.. kembalilah kerumah dan bawa ibumu bersama mu. Dia sama tidak berguna nya seperti mu."

"Tapi dia istrimu seharusnya kau menjadi tanggung jawabnya.. riji mencari uang pun susah.. makan pun terkadang masih dibelikan oleh Makoto. Uang kuliah ku yng membayar juga keluarga Makoto. Sampai kapan kalian harus berdebat? Riji muak ayah"

"Apa peduliku?salah ibumu sendiri berselingkuh dibelakang ku"

"Tapi ayah juga sama. Tidak perlu mengolok olok satu sama lain.. kalian berdua itu sama"

"Berani beraninya kau menyamakan ku dengan jalang itu. Dan ternyata kau sudah berani menjawab perkataan ayahmu!?"

"Hahh! Sialan. Aku sudah cukup bersabar selama ini, aku pun lelah. Tapi- ah sudahlah! Jangan hubungi aku lagi!"

Riji langsung menutup teleponnya,dan menatap telepon genggam itu. Dia mengusap air matanya,lalu menaruh ponsel itu dan melanjutkan kegiatannya. Setelah itu hari sudah mulai terang cahaya memasuki kamar riji melalui jendela. Dan terdengar suara motor didepan rumah, riji langsung mengambil ranselnya dan keluar rumah menemui Makoto.

"Nangis lagi lu?"

"Kagak"

"Boonk"

"Bct" riji menaiki motor Makoto.

"Hadeh.. apa lagi kali ini? Mak li apa bapak lu?"

"Bapak gwe. Katanya suruh jemput mama gw buat tinggal sama gw. Yaelah broh.. makan aja masih kadang lu beliin anjir"

"Halah, biarin itu masalah mereka, lu nikmatin ae dulu idup"

"Yah tapi gw pengen cari kerja"

"Lu mau kerja?"

"Iya lah anjir.. gaenak make uang lu mulu. Uang kuliah gw yng lu bayarin itu juga ga sedikit"

"Santai ajalah. Btw lu pengen kerja kan? "

"Hooh, lu ada rekomendasi?"

"Ntar dah gw tanyain orang nya dulu. Agak bahaya sih tapi gajinya lumayan. Lu mau?"

"Bahaya gimana?"

"Udah ,lu nanti juga tau. Mau kaga?"

"Hm.. boleh deh"

Makoto tersenyum, lalu mengemudikan motornya menuju kampus.

✧-----------------✧

Hari sudah mulai menjelang malam, Setelah pulang kampus Makoto mengajak riji untuk makan lalu melanjutkan perjalanan. Namun saat di pertengahan jalan, motor riji dihadang oleh beberapa mobil ymg mengelilingi motor Makoto.

"E-eh apa nih"

"Ko gimna ini koo"

"Turun lu pada" seseorang keluar dari sebuah mobil AMG berwarna hitam dengan kilatan ungu. Dan yang lainnya juga keluar dari mobil menodongkan senjata.

"Astaga cobaan apa lagi ini ya tuhan" ucap Makoto Dengan dramanya.

Riji: (pasrah)

Makoto dan Riji di giring untuk memasuki mobil Evo hitam dengan sedikit kilatan biru. Dan motor Makoto dibawa oleh anggota mereka. Riji dan Makoto dibawa ke suatu tempat, riji sedikit gemetar saat melihat mereka dan berpikir "apakah dia akan mati?" Dan banyak pikiran lainnya.

"Wajahlu santai amat ko"

"Ini namanya menutupi kesedihan dibalik kesantaian"

"Emng ada kata kata kek gitu?"

"Ada barusan gw ucapin"

"Anjing"

✧-----------------✧

Yooo ajjsjsjx

Tired? Don't worry i hold you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang