Gesekan. ⚠️⚠️

1.2K 86 2
                                    


Happy reading!

"R-rionn, tutupinnn anu kamuuu!" Ucap Caine sambil menutup mata nya dengan kedua tangannya.

"Tutupin apa? Hm? Terong aku kah?"

"Iyaa lahhh, cepett tutupinnn!"

"Kenapa sih? Kan punya aku ini engga gigit.. Sini dong.." Ucap Rion sambil berusaha melepaskan tangan Caine yang menutup mata nya.

Setelah berbagai cara Rion memegang tangan Caine, akhirnya tangan Caine berhasil diraih oleh Rion dan Caine pun tak sengaja melihat 'terong' milik Rion.

.
.

"R-Rion, ternyata selama ini.. kaki kamu tiga.." Caine begitu Shik shak shok melihat ukuran milik Rion yang amat sangat tidak manusiawi.


"Hahah, kenapa liatin terus? Kamu mau, hm? Aku bisa kasih semuanya buat kamu, Caine." Ucap Rion yang langsung membuat wajah Caine memerah bagaikan tomat.

"Pegang dong sayang, jangan liatin aja." Ucap Rion sambil mendekatkan tangan Caine ke penisnya yang mungkin tak bisa disebut besar lagi.

.
.

"R-Rion.." Lirih Caine karna ia sangat gugup.

"Hm? Kenapa sayang..?"

Caine hanya bisa diam saat tangannya menyentuh benda raksasa itu. Tubuhnya memanas, wajahnya memerah, dan jantungnya berdegup kencang. Saat penisnya belum tegang saja sudah sebesar ini, tak terbayang saat benda itu ereksi.

"R-Rion.. Aku ngerasa aneh.." Bisik Caine.

"Kenapa..? Kamu mau gesek gesek hm?" Ucap Rion yang membuat Caine bingung.

"Gesek gesek? Maksudnya?" Jawab Caine yang membuat Rion terkekeh dengan kepolosan nya.

"Kamu sinian deh."

Tak berlama lama, Rion langsung membuka celana dino itu serta dalaman yang dipakai Caine..

"Pantes aja kamu ngerasa aneh, disini kan?"

Rion mengelus-elus lubang kecil di kepala penis Caine yang mengeluarkan sedikit precum. Hal itu membuat Caine menggeliat di hadapan Rion.

"Mhh, Rion.."

"Kenapa sayang? Enak, hm?"

Caine berusaha menahan suaranya dengan menggigit tangannya, ia takut bahwa neneknya mendengar apa yang mereka lakukan diatas ranjang. Rion yang melihat itu langsung meraih tangan Caine.

"Sayang, kenapa kamu gigit tangan kamu? Nanti kalo luka gimana? Kalo kamu gamau suara kamu kedengeran, kamu gigit baju kamu aja." Ucap Rion yang sambil membuka baju Caine dan menyuruh Caine untuk menggigit bajunya.

Selain melihat Caine yang duduk diatasnya sambil menggigit baju, Rion juga terfokus ke arah puting Caine yang tegang dan berwarna pink kemerahan.

"Ihh, lucu banget ini.." Ucap Rion sambil memainkan puting Caine.

"Eumhh.. mmhhh.. hnnhh.." Caine hanya bisa berusaha menahan suara desahannya.

"Hm, kamu suka yaa? Kalo gitu aku lanjutin.." Ucap Rion yang setelah itu langsung mengocok penis Caine serta mengecup dan menghisap puting Caine.

"Rion.. J-jangan.. Hngg.."

"Mhhh.. R-Rion... Nghh.. haahh.."

Mendengar Caine yang mengerang dibawahnya, Rion semakin merangsang kedua tempat tersebut hingga Caine tak bisa menahan bagaimana nikmatnya.

"hnghhh.. Rionn,, a-ahhh.. aku, mau pipis.. hmhh.."

"Keluar aja sayang.."

"Rionn, ahh.."

Akhirnya Caine melepaskan cairan putihnya hingga muncrat dan mengenai wajahnya sendiri. Bahkan saking banyaknya, cairan itu pun mengenai Rion. Namun Rion memanfaatkan cairan lengket itu, sebagai pelumas. Dan secara perlahan, jari Rion pun masuk kedalam lubang kecil yang ada diantara pantat sintal Caine.

"Ahhh.. R-rion, perih.. Mhhh..."

"Caine.. lubang kamu, ketat banget.. Rileks Caine.. Nanti kamu ngerasa sakit kalo kamu tegang.." Lirih Rion yang mengurangi ketegangan Caine.

.

.

Tiga jari sudah masuk kedalam lubang merah Caine. Rion juga sudah menemukan prostat Caine dan terus saja memijat area itu, membuat Caine mabuk kepayang. Putingnya bengkak, bahkan banyak bekas gigitan karna kerakusan Rion.

"Caine.. Aku masukin punya aku ya.. Boleh..?"

Caine gugup, ia takut, ia tak ingin merasa sakit karna dimasuki oleh penis besar Rion.

"Rion, aku takut.. Gimana kalo nanti sobek? Pasti sakit.." Ucap Caine sambil berkaca kaca menatap mata Rion.

Rion tak tega melihat Caine, akhirnya ia mengalah. Ia menyuruh Caine untuk menungging, dan merapatkan pahanya.

Caine terkejut, karna benda keras, besar, dan panas itu bergesekan dengan paha dalamnya.

"Hngghh!"

....











maap yh kalo kedikitan, lagi cape cape nya euy






7709Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang