DEAR DOY 11

311 32 3
                                    

Setelah pemakaman Seokjin, Jisoo selalu saja mengamuk tidak jelas. membanting barang-barang yang ada di dekatnya.

Dia tidak peduli siapa yang akan terluka jika ada orang di dekatnya. dia seperti orang gila.

Praggg

Piring di dapur telah melayang dan pecah di lantai, Doyoung melihat itu mendekati eommanya dan berusaha menahan emosi eommanya agar tidak melempari piring-piring kelantai.

"Eomma, tolong berhentilah"suara Doyoung itu gemetar sambil memeluk eommanya dari belakang.

Tapi bukannya tenang, Jisoo menarik tangan Doyoung dan mencengkramnya dengan kuat.

"Kembalikan suamiku"ucap Jisoo dengan nada datar dan menusuk.

Doyoung mendengar itu mengeluarkan air matanya, tangannya sakit begitupun hatinya.

"Eomma, appa sudah tiada"lirih Doyoung.

Mendengar itu Jisoo mendorong Doyoung hingga anak itu terjatuh di lantai dengan lutut yang sudah berdarah.

"Aarrkggggg, kembalikan suamiku... hiks"

Hyunsuk yang mendengar itu langsung berlari kedalam rumah, dia baru saja pulang dari pemakaman ayahnya tapi mendengar suara Jisoo dia langsung berlari.

Hyunsuk bisa melihat bahwa adiknya Doyoung, telah di lantai dengan lutut yang sudah berdarah karena mengenai pecahan piring.

"Eomma!"teriak Hyunsuk saat Jisoo ingin melemparkan piring itu ke arah Doyoung, Hyunsuk menahan tangan eommanya dan langsung memeluknya dari samping.

"Eomma, sadarlah"lirih Hyunsuk.

"Hiks, dia... dia sudah membunuh suamiku"tunjuk Jisoo mengarah ke Doyoung. Doyoung yang anak berumur 9 tahun itu tidak banyak tahu apa-apa,dia hanya diam sambil berdiri dan menuju arah ruang tamu untuk mengobati luka di lututnya.


"Dasar pembunuh!!!"teriak Jisoo.

Tidak lama datanglah Jihoon bersama dokter Min, dan dokter Min menyuntikkan bius agar Jisoo bisa tenang.

"kembalikan suamiku"ucap Jisoo sebelum masuk kedalam mimpi.

...•• happy reading ••...

Tiga tahun sudah berlalu.

Doyoung mendapatkan mendali emas dengan memainkan alat piano, dan sebentar lagi dia akan ujian dan akan lulus dari sekolah dasar.

Doyoung berjalan menuju kamar eommanya, pasti eommanya sedang tidur dan dia ingin membangunkan eommanya untuk memperlihatkan mendali emas itu.

Sesampainya di kamar benar saja eommanya sedang tertidur dengan pulas, dan dia tidak tega membangunkannya tapi eommanya harus melihatnya.

Dear Doy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang