chapter 2

896 145 9
                                    

Hari minggu memang waktu yang bagus untuk sekedar bersantai, tapi tidak untuk seorang Haruno sakura. hari Minggu ini jadwalnya lumayan padat merayap, ia sengaja bangun pagi-pagi buta menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya sendiri, serta tidak lupa pergi ke gym untuk menjaga bentuk tubuhnya, tentu saja itu hal yang sangat wajib di lakukan oleh siapapun.

Sakura memulai ritual memasaknya, masakan yang lumayan simple. hanya sandwich dengan potongan avocado serta irisan daging ayam juga di lengkapi dengan garam serta merica itu saja agar tubuhnya tetap fit selama berolahraga di gym nanti.

"Baiklah, sepertinya ini cukup." sakura tersenyum ceria, walaupun ia kini menjadi gadis yang cukup sukses, bahasa kerennya independent Woman. hingga membuat sebagian besar orang yang dulu membenci dirinya, kini tak bisa berkutik melihat betapa besar perubahan kehidupannya.

sakura mengambil kunci mobilnya tidak lupa dengan jaketnya juga, dan jangan lupakan earphone yang selalu menemani dirinya menyetir.



Uchiha Sasuke menghembuskan napasnya pasrah, hari minggu yang harusnya menjadi harinya bersantai sejenak rupanya tak bisa ia lakukan. kini ia terpaksa pulang ke mansion dan menghadapi ulah istrinya lagi, istri? Yang benar saja! Hyuga tidak akan pernah bisa menjadi nyonya di rumah ini, itu jika tak terpaksa ia lakukan. pernikahan bisnis ini tak akan pernah bisa menjadi cinta untuknya.

Hinata menundukkan kepalanya dalam-dalam, tak berani memandang suaminya yang kini menatapnya dengan tajam. kedua onyx Sasuke berkilat marah, "a....a...a...k...kkuu ..."

"Kau tahu apa kesalahanmu?" rahang Sasuke mengeras.

"I....iii...tt..ttuuu..." Hinata terbata menjawab pertanyaan yang di lontarkan sasuke.

"Beraninya kau mengambil kalung turun temurun milik Uchiha!" Sasuke menggeram marah. jika saja bukan nenek chiyo yang menangkap basah hinata tengah berada di ruang bawah tanah maka kecil kemungkinan Sasuke akan pulang ke mansion hari ini.

"A...a...aa...akuu ..i...i .isstr ..riimuu... Sa..suke..." Hinata masih menjawab dengan suara bergetar.

Sasuke menaikkan alisnya, "istri heh?, dalam mimpimu!"

Setelah berkata seperti itu, Sasuke bergegas pergi ke ruang kerjanya. sepertinya hari ini akan ia habiskan untuk bekerja saja.














Setelah pulang dari gym, sakura memutuskan untuk pergi ke cafe miliknya. benar, selain seorang dokter gigi yang cukup sukses, sakura memiliki usaha lainnya yaitu sebuah cafe ternama di konoha. Roses cafe and bakery. menghabiskan waktu untuk membantu karyawannya di cafe sepertinya bukan ide yang buruk. senyum mengembang di bibirnya. ia sejenak melupakan sang kekasih yang tak juga menghubungi dirinya.







Uchiha mikoto baru saja sampai di bandara Konoha. ia sehabis dari perjalanan bisnis di negara luar- tepatnya Australia. Wanita yang sudah berumur ini tak juga terlihat menua, bahkan mikoto sangat awet muda. ia tak sabar untuk bertemu dengan putra semata wayangnya Uchiha Sasuke. semoga saja Sasuke tak terlalu banyak di repotkan oleh tikus seperti hyuga. Seharusnya pernikahan bisnis itu tidak terjadi, Hyuga Hinata jelas bukan tipe putranya. ia lebih rela jika putranya itu menduakan saja wanita ular itu. mencari gadis yang baik itu sebenarnya mudah-mudah saja untuk putranya. namun kembali lagi. Putranya itu benar-benar kaku dalam hal percintaan. Mikoto sampai meringis sendiri selama ini. Sasuke terlalu banyak di sibukkan dengan pekerjaan yang tak pernah ada habisnya itu. waktu luangnya terkadang hanya di ruang gym, itupun untuk melatih otot-otot di tubuhnya itu. mikoto menggelengkan kepalanya.











"Hai selamat pagi, tenten." sakura selaku owner dari caffe menyapa tenten yang merupakan salah satu karyawannya. tenten sedang berada di mesin kasir. baru saja selesai mengetik pesanan untuk pelanggan.

Tenten menoleh mendapati sang boss di sebelahnya. "Oh, kau membuatku sedikit terkejut." tenten tersenyum.

"Maaf, aku hanya sedikit ingin mengejutkanmu, jangan terlalu serius begitu." sakura menyentuh mesin cashier di depannya. mengecek beberapa hal di sana. ada beberapa orderan yang belum di print. "Order take away." Sakura menyampaikan pada petugas dapur. sakura melayani pelanggan dengan gesit. tak ada kata lelah di benaknya. dulu hidupnya sangat berkekurangan. hingga sampai di garis ini, benar-benar hal yang patut untuk di banggakan.

nenek chiyo dan beberapa maid yang lainnya berjejer di depan pintu menunggu kedatangan nyonya besar di rumah ini. benar, Uchiha mikoto akan sampai beberapa menit lagi. kepulangannya kali ini ke mansion membawa sedikit udara segar di mansion ini. nenek chiyo dan beberapa maid yang lainnya merasa aura mansion ini sedikit mencekam.







TBC


Hai guys, citra datang lagi. Maafkan kali ini pendek dulu ya.




To Be With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang