Chapter 4

699 131 13
                                    

Hinata segera turun ke ruang tamu begitu ia tahu jika ayahnya dan adiknya datang ke mansion Uchiha. bagaimana ini sekarang? apa yang harus ia katakan pada ayahnya tentang keadaan dirinya? ayahnya selalu mengingatkan dirinya jika ia harus bisa mengandung benih dari suaminya, itu pun jika ia ingin bertahan di mansion uchiha. namun kenyataannya adalah Sasuke yang tak pernah menyentuh dirinya, itu membuatnya benar-benar kesal dan tak habis pikir. dilema mungkin satu kata itu cocok untuk dirinya saat ini.



Terlihat dari lantai dasar di ruang tamu Hyuga hiashi bersama hanabi tengah menikmati ocha hangat dan juga beberapa camilan yang di siapkan oleh pelayan. tidak terdengar obrolan apapun antara ia dan juga hanabi.

Hinata datang dan menyapa keduanya, ia duduk di hadapan sang ayah. "a...aayaahh...."

Hyuga hiashi menelisik penampilan putri pertamanya itu, bahkan perutnya masih rata hingga saat ini. tak bisa ia percaya, memangnya apa kurangnya Hinata? putrinya cantik dan juga berdada besar, tidak mungkin uchiha Sasuke tidak tertarik pada gadis seperti putrinya.

Hyuga hiashi berdehem, sekilas pandangannya mengedar ke sekeliling mansion mewah ini, walaupun mereka tak sekaya Uchiha. tapi ia ingin sekali agar mansion ini bisa menjadi milik mereka, bahkan keponakannya Hyuga Neji tak juga mendapatkan persetujuan dari uchiha Sasuke tentang pembangunan mall terbaru di salah satu pantai Konoha, sepertinya Sasuke memang sangat berhati-hati dalam memilih rekan bisnis. Sial hiashi benar-benar tak bisa di buat berkutik olehnya.


Mencoba menghilangkan segala amarah dalam dirinya Hyuga hiashi menghembuskan napas panjang. "jadi kau mengirim pesan padaku tentang kalung itu ada apa?" hiashi mencoba untuk membuat suaranya tidak terlalu kentara.

Hinata meremas dressnya, takut-takut ia melirik ke arah sang ayah yang kini seperti sedang mengulitinya. "A...aa..anoo... aku sebenarnya hanya ingin berniat berjalan-jalan di ruang bawah tanah." Hinata tetap menunduk, tak berani menatap ametys ayahnya sendiri.


"Lalu?"

Hinata menggigit bibir bawahnya, "lalu aku masuk ke dalam ruangan leluhur uchiha, yang sepertinya tidak terkunci."

hanabi mendengus mendengar cerita kakak kandungnya itu, jika saja ia yang di jodohkan dengan uchiha Sasuke, maka ia akan memberikan uchiha Sasuke obat perangsang agar ia bisa tidur dengan pria itu, tapi lihatlah. kakaknya saja tidak berhasil tidur dengan pria sepanas uchiha Sasuke, apalagi ia juga tidak di izinkan menggunakan perhiasan keturunan uchiha, itu artinya kakaknya bukanlah bagian dari uchiha. Melainkan hanyalah pajangan yang tak pernah di anggap. Uchiha bisa saja membuang kakaknya kapan saja.



"Aku tidak percaya ini, bahkan suamimu itu sangat sulit untuk di temui. tak ada yang bisa menembus pertahanannya, dia terlalu jauh untuk kita jangkau Hinata."

Hinata sedikit mengangguk mendengar perkataan ayahnya. Hinata membenarkan kalimat sang ayah, 4 tahun pernikahan bukan waktu yang sebentar menurut dirinya. bahkan selama itu pula tak ada niatan dari Sasuke untuk menyentuh dirinya. Pria itu terlalu dingin, terkadang Sasuke suka melontarkan perkataan yang membuatnya sakit hati. pria itu jauh lebih kejam daripada kelihatannya. Kau sepertinya salah menilai seorang uchiha heh?




hiashi tak menduga jika akan jadi seperti ini, pernikahan bisnis ini seperti tak ada artinya untuk mereka. bahkan setelah ia membunuh uchiha fugaku dan memalsukan tanda tangannya untuk kepentingan mereka sendiri. "Sepertinya, kita perlu memakai taktik yang lain agar Sasuke mau tidur denganmu Hinata."

hiashi benar-benar haus dan buta dengan semua kekayaan yang di miliki oleh Uchiha. akan ia lakukan apapun agar putrinya itu berhasil di hamili oleh Uchiha Sasuke. "Tapi jika nanti rencana itu tak juga berhasil, maka hanabi akan menjadi penggantimu di sini." Hiashi sedikit mengancam.


tubuh Hinata bergetar takut mendengar penjelasan sang ayah. Tidak--- ia tidak mau jika sampai hanabi menjadi istri Sasuke. ia sudah terlanjur mencintai pria itu maka hanabi pun tak bisa memiliki prianya ya prianya.

Hanabi membenahi cara duduknya agar terlihat elegan di depan kakaknya sendiri. ia bahkan bersikap sangat anggun, siapa tau ada cctv di ruangan ini. dan siapa tau saja Sasuke melihatnya, dan melirik ke arahnya.

"Itu benar kak, cobalah untuk menarik perhatian suamimu itu. jika tidak---" hanabi tersenyum licik, "maka aku yang akan menjadi nyonya di rumah besar ini."

Ametys Hinata melebar mendengar ancaman itu.

"Berikan aku waktu ayah." Hinata mencicit.

hiashi mengangguk, "baiklah. kalau begitu aku akan kembali ke rumah, ingat baik-baik saran kami Hinata."

Hiashi bangkit dari duduknya, begitu juga dengan hanabi. mereka berjalan menuju pintu keluar dari mansion ini.




Juugo yang sedari tadi menguping dan juga ia sengaja memasang alat penyadap di ruang tamu keluarga uchiha, segera mengambil alat penyadap itu dan memberikannya kepada Sasuke. tuannya harus tau jika dirumah ini ada rubah ataupun serigala berbulu domba?



Juugo menyerahkan alat bukti itu kepada Sasuke.

"Kerja bagus juugo."

"Ya tuan, sepertinya anda harus segera menyingkirkan mereka dari sini."


Sasuke menyeringai, "itu tugasku juugo,"



Well sepertinya Hinata dan juga keluarga Hyuga harus berhati-hati dengan seorang uchiha Sasuke .

TBC


Sengaja up dini hari, mumpung idenya ngalir. Dan seger aja ngetik jam segini.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!




To Be With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang