بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
assalamualaikum. HAHAHA DEMI APA AKU EXITED BGTT BUAT UPDATE LAGI, MAKASIH BANYAKKKK YANG UDAH NUNGGUN😙💕
- selamat menggulir halaman ini! -
***
Kelahiran anak pertama mereka tentu disambut bahagia oleh keluarga mereka. Semuanya masih tidak menyangka bahwa status keduanya sudah menjadi orangtua.
Bahagia mereka semakin bertambah saat mengetahui jenis kelamin bayi tersebut. Ternyata anak mereka berjenis laki-laki. Sebenarnya apapun jenis kelamin anak mereka, keluarga tidak mempersalahkan. Yang terpenting, Ibu dan anak sehat sampai lahiran.
Setelah dibersihkan oleh suster, bayi mereka diserahkan pada Fathar agar segera diadzankan. Saat bayi laki-laki itu diserahkan padanya, Fathar sedikit takut untuk menggendong. Tapi karena sudah diyakinkan oleh orang tuanya, Fathar pun dengan sigap menyambut.
Ia memandangi wajah anaknya. Rasanya baru kali ini Fathar merasakan bahagia yang teramat sangat. Ia mencium kening dan pipi anaknya secara bergantian.
Fathar pun mulai melantunkan kalimat adzan ditelinga sang anak.
Saheera yang berbaring lemah di atas Brankar itu, reflek tersenyum mendengar suara Fathar yang tengah adzan. Air mata kembali mengalir, menyadari betapa bahagianya ia saat ini. Seperti mimpi bisa ada diposisinya sekarang ini.
"Allahu akbar, allahu akbar, laillaha illallah." Fathar mengakhiri adzannya. Ia mencium kembali kening anaknya.
Laki-laki itu berjalan menuju Brankar Saheera. Ia sedikit panik saat melihat air mata sang Istri. "Loh, Ra? Kenapa nangis sayang? Ada yang sakit hm?"
Wanita itu tersenyum, sambil menggeleng pelan. "Gaada, malahan sekarang aku lagi bahagia banget. Aku terharu Fathar.."
Fathar tersenyum. Ia menyodorkan bayi mereka pada Saheera. "Mau cium dia gak? Wangi tau, Ra."
"Oh ya? Mana sini coba, aku belum ada cium dia perasaan," kekeh Saheera.
Fathar meletakkan bayi mereka di samping Saheera. Wanita itu memeluk dan memandanginya lama. Dielusnya pipi anaknya dengan lembut.
"Anak Bunda," ujar Saheera lirih, meninggalkan satu kecupan yang cukup lama di kening anaknya.
Melihat pemandangan itu sontak hati Fathar menghangat, bahagia sekali. Ia tidak menyangka bisa ada di posisi ini. Fathar duduk di sebuah kursi yang ada di samping Brankar.
Dipegangnya tangan Saheera yang dipasang selang infus itu. "Cie jadi Bunda."
Saheera menatap Fathar lucu. "Ih? Cie juga yang jadi Papa."
Mereka berdua tertawa bersama. Bahagia sekali rasanya. Orangtua mereka yang melihat itu pun ikut tersenyum.
"Cie juga yang udah jadi orang tua," sahut Rusmei ikut menggoda.
Saheera tersenyum malu. "Ih Mama.. Cie cie juga buat semuanya yang udah jadi kakek nenek."
"Eh iya, bukan mereka aja yang punya status baru, kita juga punya tuh. Jadi kakek nenek malahan," lanjut Arfan mengundang tawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
New Love
Genç Kurgu𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰! __ Singkat saja, kisah ini menceritakan tentang pertemuan yang tidak disengaja, antara dua insan berbeda gender. Dan dari pertemuan itulah, semuanya dimulai. __ "Oke, gue mau maafin lo, tapi ada sy...