Chp. 6 ✧

342 42 0
                                    

Arion kini sudah bersiap dan sedang duduk di sofa ruang tengah dengan kemeja hitam dan celana berwarna cream, berkacamata sambil memainkan ponselnya dengan satu tangan.
Sedangkan Harris mengenakan kemeja berwarna cream dengan celana hitam. Seperti couple yaa.

"yon anterin pulang dulu laah ayoo" kata Harris dari tangga, Arion pun menoleh ke sumber suara
"kenapa?" tanya Arion
"ada deeh" jawab Harris sambil melemparkan dirinya duduk di sofa
"oh gt ok. pulang aja sendiri kalo gitu" kata Arion masih setia menatap ponselnya
"OH!?? tadi yang nyuruh aku ga boleh pulang siapa? sekarang disuruh pulang sendiri? sedangkan kendaraan aku dirumah semua. yaudah.fine.aku pulang.gajadi ikut sekalian.jangan nyari-nyari aku lagi." nampaknya Harris sedang dalam mood yang buruk hingga menanggapi Arion dengan serius, salah Arion juga sebenarnya.

"eh engga riss bercanda. HARRIISS!!" panggil Arion yang melihat Harris beranjak keluar rumah.
"Harris bercanda riiss iihh, aku ambil kunci dulu ris, jangan kemana-mana! tungguin sini!" kata Arion sambil memegang tangan Harris supaya tak pergi sendiri, kemudian segera berlari untuk mengambil kunci motornya.

Nyatanya Harris juga bercanda mengatakan hal itu, lihat sekarang dirinya menahan tawa ketika Arion pergi ke dalam rumah, saat itu juga Harris terpikirkan ide jahil.

"ayok rii-s. harris? kamu dimana ris? harris!! jangan becanda please ris, dimarahin mama sama bunda nanti akuu. ga mungkin dia udah jalan kaki duluan kan!???" Arion berteriak kesana kemari mencari Harris, hingga ia memutuskan untuk mencari ke jalanan.

Ketika Arion hendak keluar garasi, seseorang muncul dari belakangnya
"DOR!!!" kaget Harris menepuk kedua pundak Arion
"eh ayam kon— Harris aanjj~~ jail banget ni bocah satu astaaga" reflek Arion mengelus dadanya
"HAHHAHAAHAHHA lucu banget komuknyaaa" Harris tertawa sangat puas karna rencananya berhasil
"seneng kamu hm? kalo aku tadi kena serangan jantung trus meninggal ditempat gimana coba? kamu juga yang repot kan" kata arion masih dengan tangan yang mengelus dada
"heh ngomongnya!" Harris menepuk mulut Arion
"yaa maap deh lagian kamu duluan ya!" protes Harris
"iyaa aku salah iyaa, yaudah naik cepet katanya mau pulang" ucap Arion lalu membukakan footstep motornya.

Tak lupa mengunci pintu rumah dan menutup gerbang, mereka berdua pergi menuju rumah Harris dengan mengendarai motor CBR berwarna hitam serta terdapat warna ungu legam ketika terkena cahaya.

"loh udah pulang ris?" sapa bunda Jyo yang ternyata berada di rumah
"loh bunda? kok jam segini udah di rumah?" tanya Harris sambil bersaliman dengan bundanya diikuti Arion
"halo bundaa" sapa Arion
"haloo, ini ngambil berkas doang, mau langsung berangkat lagi. kalian mau kemana? kok rapih-rapih begini?" tanya bunda Jyo
"pinjem Harrisnya dulu ya bun" kata Arion bercanda
"pinjem pinjem emangnya barang" sinis Harris
"pinjem buat apa dulu nih hayoo" canda bunda Harris

"asatagaa bundaa gak gitu!!~ orang mau jalan-jalan sama temen-temen yang lain juga" jelas Harris
"yaudah sih biasa ajaa ayiiss, kamu bawa motor?" kata bunda sambil mencubit lembut kedua pipi Harris
"bawa" jawabnya
"loh kenapa bawa ris? kan kamu bareng aku" susul Arion
"nah iya tuh sama iyon ajaa. eh udah jam segini! pulangnya jangan kemaleman ya yon. nanti bunda transfer aja ya! daahh berangkat duluu"
kata bunda sambil berjalan mundur ke arah pintu
"daaah bundaa semangat~~" -Arion
"ih si bunda, ati ati bundaa" -Harris

Setelahnya Arion duduk di bangku taman samping rumah Harris sembari menunggu Harris yang entah sedang mengambil apa.

Harris yang tak melihat Arion di dalam rumah tanpa basa basi langsung menuju taman, karna ia tau Arion menyukai suasana taman rumahnya, seperti dirinya.

"yon udah yok" kata Harris sambil menepuk pundak Arion
"oh iya ayo. saya pergi duluan ya pak! semangat!" teriak Arion pada tukang kebun yang sedang menyirami tanaman.
"kamu abis ngapain yon?" tanya Harris yang berjalan di samping Arion menuju motor.
"oh abis ngobrol dikit tadi" jawab Arion
"ngobrol apa?" tanya Harris lagi sambil memakai helmnya. Melihat Harris tak selesai-selesai mengaitkan kunci helmnya, Arion dengan sigap membantu Harris memasangnya.
(jadi ini Harris pake helmnya sendiri yang baru diambil tadi)

"kan aku iseng nanya kenapa bapak keliatannya seneng banget sama tanaman, trus katanya tadi istrinya dulu suka banget sama bunga, tanaman gitu laah. Du rumahnya dulu pun ada beberapa tanaman gitu, tapi si bapak itu ga pernah peduli bakan tau sama hobi istrinya ini, dia suka beli-beli gitu pake uang tabungannya sendiri, sampe suatu saat itu mereka ada problem. Habis dia gentak dan marahin istrinya, dia rusakin semua taneman yang udah dirawat istrinya selama bertahun-tahun, trus istrinya kena serangan jantung, dan dinyatakan meninggal setelahnya"
Cerita Arion sambil mengendarai motornya

"kasian banget, terus akhirnya gimana?" Harris bertanya akhir kisah pria yang bekerja di rumahnya itu
"ya bapaknya pasti nyesel lah, trus abis pemakaman, dia sempet nyoba nanem lagi tanaman yang udah dirusakin, tapi gagal. ternyata gak semudah itu ngerawat tanaman, sampe dia jadi kebiasaan nyoba berkebun gitu dan akhirnya dia berada di titik ini. pada akhirnya dia enjoy dengan kerjaannya sekarang karna ngerasa istrinya selalu ada disampingnya" sambung Arion
"wah keren sih aku baru tau loh. Setauku dia dulu nikah muda tau, mungkin karna persiapannya belum mateng jadinya hidup mereka gitu" Harris memberikan pendapatnya

"oiya? pantesan. trus kamu tau dia bilang sesuatu yang buat aku jadi mikir tau"
"apa tuu?"
"tadi dia liatin satu bunga trus ngomong 'liat bunga ini, dia diganggu hama kemarin-kemarin, daunnya udah bolong-bolong, tapi saya sempet liat, saya buang itu serangga, terus dalam satu pot ini ada rumput yang ngambil nutrisinya, saya cabut rumputnya. Dan lihat hari ini dia mekar dengan indah, itu hadiah dari dia karna sudah saya rawat. Kamu paham maksud saya kan?' begitu katanya, apa ga bingung aku riss apa maksudnya coba?" Arion masih bercerita dengan semangat pada Harris, sebaliknya Harris juga menanggapi dengan baik.

"emm... iyayaa apa maksudnya" Harris kini ikut memikirkan perkataan tukang kebunnya.
"ah udahlaahh mau jalan-jalan malah disuruh mikir" kata Arion mengusak-usal rambutnya sendiri.
"loh yon! kok tiba-tiba kesini sih?" Harris kaget karna tiba-tiba Arion memberhentikan motornya di sebuah tempat makan. Mungkin karna Harris terlalu serius mengobrol dan mendengarkan Arion dirinya tak sadar dibawa pergi menjauh dari rumah Arion.

"laper lah, belum makan kan?" Arion turun dari motor duluan disusul Harris
"iyaa sih"
"yaudah ayo makan" ucap Arion
"woy rion tungguin, cepet banget jalannya!" teriak Harris
"eeiya maap" Arion berhenti sejenak dan merangkul Harris yang lebih pendek darinya.








~~~✧✧✧★✧✧✧~~~






Heewwooo guyyss maapkeun lama menghilang, baru kelar ujian cuyy, trus kemaren full istirahat. soo, jangan lupa votment

wuffyuu Arigatoouu~💗💗

✧in another life✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang