1. SYARAT DARI ALDEN

41 14 0
                                    

Heyy heyy...

sebelum kamu membaca cerita ini, tolong tekan bintang dulu ya!

Dan jangan lupa, ramaikan paragraf dengan komentar yang indah ya. Setiap komentar sangat berarti bagi penulisnya.

Tandai typo!

TERIMAKASIH! 🤍

"Alden balik ke London dulu ya pah, mah," kata Alden dengan suara tegas namun lembut, dan Alden menatapnya dengan serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alden balik ke London dulu ya pah, mah," kata Alden dengan suara tegas namun lembut, dan Alden menatapnya dengan serius.


"Lo ingat dengan jelas kan, Rel, larangan apa aja yang gue kasih?" tanyanya dengan nada tegas.

"Iya, ingat," jawab Aurel malas sambil memutar matanya.

"Ingat, satu pelanggaran, lo pindah," ulang Alden untuk menekankan keseriusannya.

"Iya kak, gue gak bakal ngelanggar," sahut Aurel setengah hati, berusaha meyakinkan kakaknya meskipun jelas terlihat ketidaksabarannya.

Alden menghela napas panjang, lalu menatap adik perempuannya yang lain, Ami, sekaligus kakak Aurel. "Belajar yang bener, jangan sering telat makan," katanya dengan lembut.

Ami mengangguk dengan senyum tipis. "Iya, aman."

Setelah berpamitan dan memberikan beberapa pesan, Alden mulai melangkah masuk ke dalam bandara. Ia membawa koper besar dan tas selempang kecil.

Ia melewati pemeriksaan keamanan, memeriksa boarding pass dan paspor. Ketika namanya dipanggil melalui pengeras suara untuk boarding, ia mempercepat langkah menuju gerbang keberangkatan.

Dengan langkah mantap, Alden menaiki tangga pesawat. Ia berhenti sejenak di pintu masuk, menoleh ke arah keluarganya yang masih bisa ia lihat dari kejauhan. Ia mengangkat tangan, melambaikan salam perpisahan terakhir dengan senyum tipis di wajahnya.

Pesawat akan lepas landas dalam 10 menit. Alden duduk di kursinya, memasang sabuk pengaman, dan menghela napas panjang. Ia memikirkan Aurel, berharap adiknya akan memenuhi janji dan mematuhi aturan yang telah disepakati.

"Yuk pulang," ajak Indra ketika melihat pesawat Alden sudah mendarat dengan selamat.

"Ayo," sahut Aneta sambil merapikan tasnya.

"Rel, papah udah telepon teman papah di SMA sini. Papah pindahin kamu di situ aja, ya?" kata Indra sambil berjalan ke arah parkiran.

AURAKA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang