𝐁𝐚𝐛 𝟏𝟏 : 𝐄𝐧𝐢𝐠𝐦𝐚

715 59 12
                                    

𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 𝐱 𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 : 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀

~~

Nut memeriksa semua dokumen penting yang ia bawa ke Apartment nya dengan sangat fokus, dan duduk di meja kerjanya dengan begitu gagah. Meski hanya diam sambil membaca semua dokumen yang ia pegang, Nut benar-benar terlihat begitu tampan dan gagah sekali di tambah kacamata yang ia gunakan menambahkan kesan seksi di mata Pavel yang saat ini tengah menatap Nut dalam diam.

"Berhenti menatapku." Ucap Nut, tanpa melirik ke arah Pavel.

Merasa tertangkap basah, Pavel hanya memberikan senyuman manisnya kepada pria tampan yang tengah duduk di meja kerjanya tersebut. "Oh, kau menyadari nya ternyata."

"Bagaimana mungkin aku tidak sadar jika matamu menatap diriku sampai hampir keluar seperti itu."

"Is, kau ini.. Tidak ada ya.. Lagi pula, siapa suruh kau begitu tampan? Aku kan jadi tidak bisa mengalihkan pandanganku padamu."

Melirik Pavel, "Jadi ini salahku? Ini salahku karena terlalu tampan?"

"Yah.. Tidak juga sih, tapi.. Argh, sudahlah. Memangnya aku salah jika terus menatap wajahmu?"

"Tidak, tapi kau mengganggu ku."

"Aku hanya menatapmu, Nut.. Tidak menganggu sama sekali."

"Kau menganggu, konsentrasi ku tidak bisa fokus karena tatapanmu benar-benar membuatku salah tingkah."

"Oh!" Pavel langsung melompat dari atas ranjang, setelah mendengar ucapan Nut yang ternyata salah tingkah akibat tatapannya. "Kau salah tingkah? Hanya karena tatapanku?"

"......" Nut tidak menjawab.

Pavel pun langsung mempoutkan bibirnya kesal, karena Nut tidak menjawab pertanyaan nya, dan memilih diam saja. Nut memang tidak pernah bisa jujur dalam segala hal tentang perasaannya, sehingga mau tidak mau Pavel harus sabar menghadapi betapa dinginnya sikap sahabatnya itu.

~

"Paman.." Teriak Pavel, ia datang ke bengkel di sore hari bersama dengan Nut karena ada yang harus ia cek di sana. "Paman.. Dimana kau?!"

"Paman Spy tidak ada di bengkel." Ucap Zee yang muncul menggantikan Psy yang tak kunjung muncul ketika Pavel memanggilnya.

Mendapati kehadiran Zee, Nut langsung mengambil sikap siaga satu terhadap Alpha tersebut. Entah mengapa rasanya benar-benar kesal melihat sosok itu muncul di antara dirinya, dan Pavel seperti ini. Ingin rasa hati ini menarik Pavel dengan begitu posesifnya, dan memberitahu Alpha di hadapannya ini jika Alpha cantik yang bersamanya saat ini adalah miliknya.

"Oh, Paman pergi kemana?"

"Katanya ada urusan diluar sebentar, mungkin akan kembali sebentar lagi."

"Begitu ya.." Menatap Nut, "kalau begitu, kita tunggu saja ya? Tidak apa-apa kan, Nut?"

"Memangnya harus menunggunya?" Tanya Nut.

Pavel mengangguk, "Harus, tentu saja harus karena ada hal penting yang harus aku tanyakan padanya secara langsung."

Nut menatap Pavel, dan Zee secara bergantian. Ia sebenarnya tidak terlalu suka berada di dalam situasi dimana ada Alpha lain yang begitu akrab dengan Pavel, dan itu membuatnya merasa tidak nyaman. Namun, ia harus menahan diri karena jika ia sampai lepas kendali di hadapan Pavel, ia khawatir jika Pavel akan tau tentang siapa dirinya yang sesungguhnya.

"Ayolah, Nut.. Ya? Sebentar saja, lagi pula aku juga mau melakukan sesuatu disini. Sebentar saja.."

Karena Pavel sudah memohon, itu adalah kelemahan seorang Nut di hadapan sang Alpha cantik. "Huh, baiklah.. Kita menunggu Phi Sai kembali."

𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 𝐱 𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 : 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 || 𝐍𝐮𝐭𝐏𝐚𝐯𝐞𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang