•
•
•
•
•
•
Ana yang merasakan sakit di bagian intinya dengan refleks mendorong tubuh Arka, dan entah kekuatan dari mana ia bisa membuat pria itu terjatuh. Dan setelahnya Ana segera mundur dan terduduk dengan air mata yang menetes di kedua pipinya."Sakit kak." Ucap ana dengan isak tangis dibibirnya, menatap miliknya yang terasa perih saat sesuatu yang keras memaksa untuk masuk.
"Kau pikir aku tidak sakit?" Arka berdiri lalu duduk di atas ranjang, mengusap punggungnya yang terasa perih seraya menatap juniornya yang masih menegang. la tak menyangka ternyata susah juga untuk membobol seorang gadis, karena baru saja pucuknya masuk Ana sudah menjerit kesakitan hingga melukai punggungnya. "Kita coba lagi, aku janji akan perlahan."
"Tidak mau." ana menghindar saat Arka mendekat.
"Tanggung Ana'" Arka mengusap air mata di pipi gadisnya lalu mengecup kedua mata itu dengan lembut. "Aku janji akan melakukannya dengan perlahan."
"Aku tidak mau kak, lagi pula kenapa kau bersikeras ingin melakukannya? Kenapa kak?" tanya Ana yang tidak mengerti kenapa Arka ingin sekali menyentuhnya, padahal ia ingat betul pria itu tidak mencintainya dan selalu menganggapnya sebagai adik sendiri.
"Karena aku mencintaimu dan ingin memiliki mu seutuhnya," ucap Arka dengan menatap intens wajah gadis yang ada dihadapannya.
"Mencintaiku?" Ana tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Tapi bagaimana bisa? Kita baru menikah bahkan belum ada satu Minggu, jadi bagaimana bisa kau mencintai aku?"
Arka diam tidak menjawab pertanyaan Ana, dengan perlahan namun pasti ia membawa gadis itu kedalam pelukannya. " love you Anastasia Lysandra." Bisik nya lalu mengecup bibir yang sudah menjadi candunya, membaringkan tubuh Ana dan memulai kembali yang tadi sempat tertunda.
"aaahk" Ana berteriak untuk yang kedua kalinya, namun kali ini lebih keras karena sakit yang dirasakannya pun dua kali lipat.
"Keluarkan! Cepat keluarkan! Sakit sekali." Teriak Ana berusaha untuk mendorong kembali tubuh Arka, bahkan tangannya kini menjambak rambut pria yang ada diatas tubuhnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Brother [✓]
RandomBagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara. "Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi...