🐥Wedding dress🐥

470 56 12
                                    

Sementara itu di tempat yang berbeda. Terlihat seorang wanita cantik tengah berkutat di depan layar laptopnya, dengan jari yang begitu lincah menari di atas keyboard mengetik kata demi kata menjadi sebuah kalimat untuk ia jadikan sebuah cerita novel.

Ya, semenjak dihukum tidak boleh keluar dari mansion selain untuk urusan kuliah dan pekerjaan, ana kembali fokus menulis cerita novel tentang kisah cintanya bersama Arka.

ana sengaja menulis kisah cintanya itu menjadi sebuah novel, agar bisa dibaca oleh semua orang termasuk anak-anak nya kelak. Dan saat memikirkan anak-anak, tangannya secara refleks menyentuh perutnya yang datar.

"Apa aku sanggup hamil dan melahirkan?" tanyanya pada diri sendiri, karena dia merasa tidak yakin bisa hamil di usianya yang masih muda. Terlebih lagi ana masih ingin hidup bebas dan bersenang-senang. "Rasanya tidak lucu seorang ana memiliki Baby?" ucapnya dengan tertawa geli, tanpa menyadari sejak tadi ada seseorang yang mendengarkan pembicaraannya.

"Kamu sedang apa?"

ana yang terkejut menengok kebelakang, dan melihat suaminya sudah berada di dalam kamar mereka entah sejak kapan. la pun segera menutup layar laptop lalu menghampiri Arka yang terlihat tengah menggulung lengan kemejanya.

"Kamu sudah pulang?"

Arka menganggukkan kepalanya. "Aku ingin membawamu ke suatu tempat, bersiaplah!"

"Tapi kita mau kemana?" tanya ana dengan bingung, karena biasanya pria itu lebih memilih menghabiskan waktu mereka untuk bergumul di atas ranjang dari pada pergi keluar.

"Jangan banyak bertanya! Cepat
bersiaplah!"

ana yang tidak ingin berdebat dengan suaminya, memilih masuk ke dalam walk in closet untuk berganti pakaian.

"Di mana Jenny? Dia sudah pulang atau belum?" tanya Arka. Karena ia tahu hari ini adiknya bertemu dengan calon suaminya, dan Arka ingin menanyakan bagaimana pertemuan keduanya.

''Sepertinya Jenny belum pulang," jawab ana dengan berteriak.

"Belum pulang?" Arka menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya, merasa bingung kenapa adiknya itu belum pulang. la pun mengambil ponselnya ingin menghubungi Alex untuk menanyakan keberadaan Jenny, namun panggilan itu tidak juga diangkat. "Mungkin mereka sedang dalam perjalanan pulang?" pikir Arka.

" " "

Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit, akhirnya kendaraan yang ditumpangi oleh Arka dan ana sampai di sebuah butik terkenal yang ada di Jakarta.

"Kau ingin membelikan aku pakaian?" tanya ana sembari masuk ke dalam butik.

Arka menganggukkan kepalanya. "Lebih tepatnya gaun pernikahan." Seketika itu juga ana menatap suaminya dengan wajah yang terkejut.

"Gaun pernikahan? Jadi kita akan mengadakan acara resepsi?"

Arka lagi-lagi menganggukkan kepalanya. "Untuk persiapan pesta sudah di tangani oleh wedding organizer, mereka akan membuat pesta seperti yang kau inginkan."

Love You Brother [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang