•
•
•
•
•
•
"Tapi Arka..."
"Jo, antar ana keluar! "arka kembali menatap berkas yang ada di atas mejanya
"Arka aku kan hanya membuat kesalahan yang tidak disengaja, kenapa kau marah-marah seperti itu? lagi pula kau masih menggunakan boxer, jadi tidak melihat anu mu."
"ana keluar!"bentak Arka dengan tatapan tajamnya.
membuat anak ketakutan dan mau tidak mau melangkahkan kakinya keluar dari ruangan kerja tersebut, dengan langkah kakinya yang bersalah, karena lagi-lagi ia membuat sepupunya itu kesal dan marah padanya.
"nona tunggu!" Jonathan berlari mengejar anak lalu memberikan salep kepada gadis itu. "ini untuk mengobati memar Anda." Jonathan menunjuk dagu dan lutut ana.
"apa ini dari Arka?" tanya Ana dengan senyum bibirnya.
"itu dariku nona."
senyum di bibir Anda menghilang saat mengetahui Jonathan justru lebih peduli padanya. "terima kasih Jo." Ana masuk ke dalam lift dengan raut wajah penuh kekecewaan.
sementara itu Jonathan yang sudah berada di dalam ruang kerja tuannya, segera memberitahu salep yang dititipkan kepadanya sudah diberikan pada ana.
"sekarang kau boleh keluar!" perintah Arka.
setelah melihat asisten pribadinya keluar dari ruangan, Arka menghela nafasnya dengan kasar sembari menutup kedua matanya. ia teringat saat melihat memar merah di lutut dan dagu anak karena terjatuh dengan keras di atas lantai, rasanya ingin sekali Arka mengobati luka-luka tersebut, namun ia tahan karena tidak ingin membuat gadis itu salah paham lagi dengan perhatian ia berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Brother [✓]
LosoweBagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara. "Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi...