CHAPTER 6 [PERSONALITY]

275 65 7
                                    

Walaupun masalah kedua orang tuanya terselesaikan dengan cepat , tidak berarti Ukyo bisa langsung kembali ke Jepang. Sang ayah tetap bersikeras Ukyo akan menghabiskan kelas tiganya di negara itu.

Tentu saja ini bukan kabar gembira bagi Kagami. Saat ini , Kagami lebih memilih bolos daripada harus sekolah.

Hari-hari nya penuh dengan kekhawatiran. Ia khawatir, bagaimana jika nantinya Ukyo tertarik pada orang lain dan tidak akan membalas pesan-pesannya lagi.

Suara-suara dikepalanya sangat mengganggunya.

" Kau... Masih belum bersiap juga ?" tanya sang Ibu yang terkejut melihat putranya duduk di ruang santai, menonton televisi sembari memeluk erat bantal sofanya.

" Aku... Bagaimana jika aku jadi kriminal ?"tanya Kagami membuat seisi rumah itu hening

Sang Adik yang tadinya hanya mampir untuk mengambil tugasnya yang tertinggal pun kini ikut-ikutan membeku karena saking terkejutnya.

" K-kau membunuh siapa ?"tanya sang Ibu panik

" Ryo! Panggil ayahmu kemari!" Ujar sang Ibu

" Kagami, katakan pada Ibu, siapa yang kau bunuh ? Huaaaa... Ibu tidak sanggup menerimanya namun ibu tetap akan membelamu " ujar Sang Ibu sambil terisak

" Ka-Kau! Membunuh orang?!"Seru sang Ayah yang baru saja tiba dan tidak tahu harus mengatakan apa lagi

" Bukan...

Ruangan itu kembali sunyi, mereka semua menunggu apa kalimat selanjutnya yang akan keluar dari mulut Kagami.

" Bagaimana jika aku memperkosanya? Aku bersedia masuk penjara dan bertanggung jawab " ujar Kagami

Sang Ayah kemudian cepat - cepat meraih tongkat golfnya dan ingin memukuli Kagami namun sang Ibu dengan cepat mencegatnya

" Aniki sudah gila... Gara - gara cinta "ujar Ryo sembari menggaruk-garuk kepalanya

" Ayah..." Ujar Kagami

"Anak sialan! Untung saja kau anakku!! Jika kau anak orang lain sudah ku kembalikan dirimu kepada orang tua kandungmu!!"bentak sang ayah kesal

" Ayah. Aku memohon dengan sangat. Aku ingin pindah ke London " ujar Kagami

Sang Ayah kembali mengerutkan keningnya. Ia nampak begitu pusing menangani Kagami saat ini.

" Cinta harus dikejar Ayah " ujar Kagami

" Kau pikir ayah sedang main-main denganmu?!" Bentak sang ayah ingin memukulnya namun lagi-lagi dihalangi oleh sang ibu

" Jadi ayah lebih memilih aku membunuh orang ?! Baiklah !! " Seru Kagami sembari meraih tongkat golf ditangan sang ayah

" Tidak..tidak.. hentikan Kagami!!" Seru sang Ayah.

Semua pelayan kini buru-buru berlari keluar dan menahan Kagami agar ia tak keluar dari pekarangan rumah itu.

" Baiklah... Kemarikan tongkat golf itu..." Ujar sang ayah

" Aku ingin pindah sekolah " ujar Kagami

" Daripada pindah sekolah, ayah akan mengatur pernikahanmu dengannya !" Seru sang ayah

Kagami membuang tongkat golf di tangannya itu dan bergegas memeluk sang ayah sembari menepuk - nepuk punggungnya layaknya ia tengah memeluk temannya.

" Aku akan pergi ke sekolah " ujar Kagami yang nampaknya senang sekali saat ini

" Ayah... serius?" tanya sang Ibu setelah Kagami menjauh dan menghilang dari pandangan mereka

" Aku tidak tahu bagaimana caranya... Kau tahu sendiri Keiki... aku bisa ditendang keluar dari kantornya " ujar Sang Ayah sembari mengusap keringatnya

Tiger Meet Bunny Where stories live. Discover now