CHAPTER 2 [DANGEROUS]

265 60 11
                                    

Pagi-pagi sekali, tidak biasanya anggota keluarga Hayakawa semuanya duduk di meja makan termasuk si pembuat onar.

Namun, mereka tak saling bicara. Kagami pun nampaknya malas berdebat dan kini sibuk mengunyah sarapannya.

" Ini untukmu, kau akan sangat mmebutuhkannya untuk berkomunikasi " ujar sang ayah sembari menyodorkan ponsel baru pada Kagami.

" Hah ?!" Tanya Kagami dengan wajah seramnya

" Ini uang jajan, belilah apapun yang ia inginkan " ujar sang ayah sembari menyodorkan sebuah kartu dan menganggukkan kepalanya

" Entah mengapa aku merasa aniki akan marah... " Pikir sang adik.

Kagami tak menjawabnya dan langsung berdiri dari kursinya meraih ponsel dan kartu itu kemudian keluar dari rumah.

" Yang benar ?!" Tanya Ryo yang masih tidak percaya sang kakak tidak protes sama sekali .

" Ibu harus bersiap-siap " ujar sang Ibu

Beberapa saat kemudian, sang ibu pun keluar dengan pakaian rapinya

" Ayo Ryo, saatnya berangkat ke sekolah. Ibu akan mengantarmu " ujar Sang Ibu

" Untuk apa ?!"tanya Ryo panik

" Sekalian ibu ingin berkunjung ke gedung SMA. Cepat-cepat, kau bisa makan di mobil " ujar sang Ibu sembari menarik putranya keluar.

.

.

.

Sementara itu saat ini...

" Kau membawa bukumu ?"

" Tsk !" Kagami malah mengabaikan Ukyo

" Sudah kuduga kau agak tuli, ini alat bantu pendengaran! Jangan khawatir tidak perlu diganti " uja Ukyo

" Kau pikir aku membutuhkannya hah ?!" Seru Kagami sembari berdiri dari kursinya ingin menakuti Ukyo

" Oh, jadi tidak butuh. Simpan saja, siapa tahu suatu saat pendengaranmu memburuk " ujar Ukyo

Kagami dengan sigap meraih kerah baju Ukyo dan bersiap memukulnya.

" Tunggu sebentar " ujar Ukyo yang masih dalam cengkraman Kagami itu meraih sesuatu yang menyerupai senter dari dalam tasnya

" Coba pukul " ujar Ukyo malah menantang Kagami

" Ha.. Hayakawa-kun... Kohinata-kun.. masih pagi jangan bertengkar!"seru sang ketua kelas

" Kau ingin dibunuh ?!"tanya Kagami menantangnya.

" Cepatlah, coba pukul " ujar Ukyo tentu saja dengan senang hati dan amat kesal kagami memukulnya hingga ia tersungkur dan hidungnya berdarah.

Namun, beberapa saat kemudian setelah Ukyo bangkit kembali, giliran Kagami yang tersungkur hingga kehilangan kesadarannya.

Ini...adalah insiden besar yang mendatangkan ayah Ukyo pertama kalinya disekolah

" Sangat disayangkan Kohinata-kun membawa stun gun ke sekolah " ujar kepala sekolah yang kini juga merasa was-was duduk di hadapan donatur terbesar di sekolah.

" Putraku hanya melindungi diri" ujar seorang pria tampan yang berusia sekitar 30an tahun keatas , duduk di depan sang kepala sekolah sambil memangku kakinya.

" Na..namun... " Sang kepala sekolah kini tak berkutik dan hanya bisa terdiam.

" Kalau begitu jelaskan bagaimana ia bisa mendapatkan luka ini ? Hidungnya berdarah " ujar Pria itu lagi

Tiger Meet Bunny Where stories live. Discover now