"Bang, tolong urus kerjasama Age-Man. Gue udah setuju buat lanjut." Ujar Pandu seolah tak pernah ada drama diantara dirinya dengan Shania. Dengan santai ia menyerahkan map ke arah Bang Adi.
Lelaki yang dipanggil Pandu itu melempar ponselnya asal, seketika dirinya terserang sindrom shik shak shok mendengar penuturan Pandu barusan.
"Heh, Pandu! Bukannya loe dendam sama cewek kancut doraemon itu? Loe sendiri yang bilang buat blokir nomor cewek itu. Gimana ceritanya loe tiba-tiba gak ada angin, gak ada hujan mau jilat ludah sendiri!" Jawab Bang Adi yang terkejut sekaligus merasa erosi.
"Udah itu urusan gue. Gue masuk dulu ya, Bang. Gue tunggu beresnya..." Jawab Pandu dengan tampang tak berdosa. Bang Adi ingin memaki, namun menahan diri. Sembari mengacak kepalanya. Bang Adi mendudukkan diri di sofa ruang tunggu. Lalu kembali membaca beberapa poin kerjasama.
"Kena jin iprit, kali ya?! Nih anak aneh banget, sumpah! Otaknya berubah meleyot kali ya?! Kok bisa... Kok bisa... Sungguh di luar naila!Tiba-tiba berubah pikiran. Ya udah deh, terserah. Suka-suka dia lah..." Monolog Bang Adi dramatis, namun di akhiri dengan menyerah.
Kemudian tangannya sibuk memencet nomor Satria dan mengurus kerjasama yang sempat gagal itu.
Di sisi lain, Pandu sedang duduk berhadapan dengan Bang Pras Tegar berbincang ngalor-ngidul menjawab pertanyaan yang mengalir bagai air di pipa rucika.
"Seru ya... Gue baru dengerin lagu loe semalam." Ujar Bang Pras Tegar dalam ruang podcastnya.
"Pasti nyarinya karena mau ngundang gue kan..." Ujar Pandu menanggapi dengan santai.
"Nah! Itu loe tau..." Jawab Bang Pras lalu keduanya terkekeh.
"Tapi fans loe sudah membludak dari sabang sampai merauke. Gue kaget sampai ada fans shipper loe sama temen loe itu... Jadi perubahan seperti apa yang loe rasakan?! Ada gak yang bikin loe ilfeel sama fans-fans loe yang mulai bar-bar..."
"Em... Gak ada sih, Bang. Gue selalu berusaha bersyukur dengan kehadiran mereka. Tanpa mereka gue bukan apa-apa..." Jawab Pandu diplomatis.
"Suka nih sama artis baru yang selalu mensyukuri kehadiran fansnya... Eh. Tapi, loe kan juga di shiperin sama temen nyanyi loe. Gimana tuh?!" Tanya Pras lagi.
"Gue sih biasa-biasa aja. Namanya juga publik figur, kan Bang... Kita profesional aja." Jawab Pandu. Lalu pertanyaan-pertanyaan itu mengalir begitu saja, hingga sebuah pertanyaan yang tetiba muncul dan membuat Pandu entah harus menjawab apa.
"Kalau pacar, loe ada?" Tembak Pras. Pandu tampak kikuk, lalu tertawa sebelum menjawabnya.
****
"Cikini ke gondangdia... Gue happy akhirnya gajian juga..." Shania bernyanyi riang.
Sebenarnya Shania terpikir untuk melakukan koprol di depan rumah Pandu Asmoro. Malam ini akan menjadi malam terbaiknya. Selain audi dan apartnya yang tinggal menunggu kembali. Ia juga melihat pesan e-banking pertanda gaji dan bonus masuk ke dalam rekeningnya. Beruntung akal sehatnya masih berhasil menghentikannya.
Sebagai gantinya Shania berdansa riang ke arah abang ojol, sembari memastikan pesan e-banking yang masuk menampilkan sederet angka yang menunjukkan hasil kerja kerasnya satu bulan ini.
"Cikampek tasik malaya... Gakpapa capek yang penting kaya raya..." Lanjutnya lagi.
"Nungguin yak?! Nungguin yak?! Tapi boong..ong..ong.." Ujar Shania menirukan sound tiktok yang viral itu. Abang ojol tampak tertawa melihat tingkah Shania.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet & Sour
RomanceDih! Laki modelan kancut Doraemon darimana gantengnya, Sih?! -bukan Shania Marwa Cantik sih, tapi mulutnya perlu di sekolahin - Pandu tanpa Winata