Mang Eak!

305 53 39
                                    

Senin sebagaimana hari yang paling di benci oleh banyak orang. Namun lain halnya dengan Shania. Gadis itu tersenyum lebar sembari memarkirkan audinya di bassement kantornya.

Seolah setiap langkahnya diiringi lirik lagu viral aplikasi toktok itu.

"Ya leil yaa leelee min gharaamih leelee thaal..." Shania masih setia mengikuti irama musik yang di setel di audio mobilnya. Setelah berhasil menutup pintu mobilnya, gadis itu merentangkan tubuhnya. Menarik napas dalam sembari tersenyum lebar.

"Happy Monday... Happy Money day..." Serunya ceria.

Shania berhasil tidur nyenyak semalaman. Setelah melewati drama hidupnya yang hampir menjadikannya pengangguran sekaligus gelandangan. Akhirnya dia bisa menikmati kembali fasilitas yang dia miliki.

"Habeeb siniin... Beynuh we beinee...
Ya abli khutwah wahdah ya'ne mush khayaal... Aaaaa.... aaa..." Gadis itu masih setia bersenandung lirih sembari menenteng tas Tory Burch-nya itu.

"Dah cocok ini mah... Kalau gue jadi model lagu viral tok-tok... Cuma kurang kameramen doang, ini mah..." Monolognya sembari tertawa. Lalu langkah tegapnya membawanya masuk ke dalam kantornya.

"G'morning epribadeh..." Sapanya pada setiap orang yang ditemui. Sebuah raut wajah seseorang yang tidak memiliki beban cicilan bulanan.

"Mbak Shania lagi menang jackpot ya?" Tanya Pak Kadir satpam Shan-Dangan Group.

"Wah.. kelihatan banget ya pak?!" Balas Shania tak kalah heboh.

"Iya... Beda sama temen-temen Mbak Shania. Tadi mukanya udah pada kusut pagi-pagi... Kaya orang di kejar rentenir..." Ucap Pak Kadir sembari tertawa lebar.

"Adyuh... Jadi terhura. Karena Pak Kadir udah bikin Shania makin happy pagi ini... Selamat Pak Kadir mendapat hadiah makan siang di kantin kantor gratis selama seminggu..." Seru Shania.

"Wah beneran ini, Mbak? Bukan prank kan?"

"Aduduuh... Ya nggak dong Pak... Prank hanya di lakukan oleh orang-orang jahat..." Serunya.

"Pak Kadir datang aja kekantin... Udah aku chat Mbak Mia... Ambil sepuasnya ya Pak..." Seru Shania lagi sebelum buru-buru menekan tombol lift menuju ruangannya.

****

Shania mendudukkan diri di kubikelnya, dengan bersenandung lirih ia mulai membuka pouch miliknya, lalu tampak menyibukkan diri menata kutek-kutek di atas mejanya.

"Dunia terasa indahnya... Ah! Sambil cek khodam tiktok deh!" Serunya sembari memoles kuku-kuku cantiknya dengan kutek warna-warni.  Shania sedang ingin menikmati hidup di Senin kali ini. Belum ada pekerjaan berat yang  butuh deadline secepatnya.

Di sisi lain, teman-temannya tampak sibuk dengan dunianya. Lenka, Cantika dan Nesa tetiba berkumpul melingkar  di kubikel Nesa. Hari senin kali ini, tidak ada file-file yang perlu di revisi, ditambah gaji baru diterima.

"Eh... Loe udah nonton PC Pandu di Bang Pras Tegar belum?! Udah di post semalam... Huhu. Tapi gue gak sanggup nonton sendiri..." Seru Lenka memulai percakapannya.

"Huhu... Sama gue juga. Mana Judulnya mau bikin gue nangis. Gue gak ikhlas banget gak sih kalau Pandu punya pacar ..." Tambah Nesa dramatis.

"Shutss... Jangan keras-keras ntar si Sulastri denger kita bisa di ejekin..." Cantika mengingatkan.

"Gue yakin sih... Ini cuma judul aja, gak mungkin kalau Pandu beneran punya pacar. Apalagi karirnya lagi naik-naiknya gak sih?!" Komentar Nesa.

"Huum... Makanya kita perlu saling menguatkan buat nontonin PC kali ini... Apalagi di X udah rame dari semalam. Apalagi di tiktok... Gue sampai matiin data biar ga buka tweet soal teori pacar Pandu..." Cantik menambahi lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet & Sour Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang