Saat Dia Tertidur (10)

30.4K 2.1K 143
                                    

Author Pov

Ali membuka mata sambil menguap dan menutup mulut dan memegang dahinya ketika pagi itu terbangun. Melirik kebawah lengannya terlihat Prilly masih tidur dibawah selimut yang menutupi tubuh polos mereka.

Ali tersenyum memandang Prilly yang pasti kelelahan akibat tadi malam mereka melanggar janji untuk tidak menyentuh  hasrat satu sama lain.

Terbayang tadi malam adalah malam paling menggairahkan mereka berdua selama hampir dua bulan menikah. First Night. First Night untuk mereka selama menikah. Dan First Night untuk Prilly.

Ali mengelus lembut pipi Prilly yang halus. Tangannya menggapai kaos singletnya yang ternoda darah ketika Ali menyapu  bagian sensitif Prilly setelah mencapai puncak kenikmatan. 

"Aliii....!!"
Prilly terpekik lirih menyebut nama Ali ketika Ali tak mudah menyatukan diri dengannya.Tangannya mencengkram punggung Ali hingga kukunya yang tak terlalu panjang membuat goresan disana. Prilly menggigit bibirnya dengan tatapan sayu menembus mata Ali.

"Maaf sayang....!"
Ali mengambil sebelah tangan Prilly untuk menyelipkan jari dan menggenggamnya kuat dan membiarkan sebelahnya lagi tetap menekan punggungnya. Mata mereka tetap saling beradu ketika Ali berhasil melabuhkan nikmat cintanya ketubuh Prilly.

Ali bukan bermaksut membandingkan. Tetapi pada kenyataannya Prilly dan Shanaz berbeda.

Awal pernikahan mereka sudah berbeda,saat menikah dengan Shanaz,Ali memang benar ingin mengarungi hidup bersamanya karna sejak pertama bertemu Shanaz dia merasakan ketertarikan. Pada saat didesak untuk melamar tentu saja Ali berani karna dia tidak merasa main-main mendekatinya.

Diawal pernikahan,malam pertama mereka cukup bergairah tapi sayang,Shanaz ternyata tak perawan. Cukup rapat tapi tak mengeluarkan darah. Ali memang tak bisa membedakan dengan yang lain karna memang belum pernah.

Ali terdiam menatap langit kamar setelah firts nightnya bersama Shanaz.

"Kamu menyesal karna aku sudah tak perawan??"

Ali memandang Shanaz dengan perasaan tak menentu. Haruskah hanya karna itu rumah tangganya berantakan dalam sehari semalam? Apa kata dunia? Seorang Ali Aatmadeva anak pengusaha properti terbesar di-Indonesia bercerai setelah sehari menikah karna isterinya tak perawan? Apa artinya pesta besar yang baru saja digelar disebuah ballroom hotel termahal?

"Dulu aku terbujuk mantan pacarku yang ternyata harus menikah dengan wanita lain,Li,maafkan aku!"

Shanaz menangis menoleh Ali.

"Itulah sebabnya setiap ada yang mendekatiku aku pasti mengatakan kalau main-main gak usah dekatin aku,kalau tidak main-main langsung lamar aja!"

Shanaz melanjutkan.

Ali mengusap wajahnya dan menoleh pada Shanaz.

"Tak seharusnya perkawinan ini tergadai hanya karna keperawanan...sudahlah...kita jalani aja, Naz!"

Ali mengusap kepala Shanaz.

Shanaz menatap nanar Ali dan Ali tak menyadari isi batin Shanaz saat itu. Dia cukup kaget kenapa Ali justru  mempertahankannya dan tidak berniat menceraikannya.

Flashback Ali ke hampir dua tahun silam kembali lanjut,dimana sebulan setelah menikah Shanaz ternyata langsung hamil dua minggu dan sembilan bulan setelahnya lahirlah Alisha nama yang diambil dari nama mereka Ali dan Shanaz yang sekarang dipanggil Caca walaupun seharusnya Shasa.

Ali memusatkan konsentrasinya saat ini kepada sosok didepannya yang masih tertidur damai dibawah lengannya. Wajahnya yang mulus dengan hidung runcing,mata coklat yang berbinar,bibir tipis,tubuh yang mungil,lihatlah dia sempurna seperti bidadari yang jatuh dari surga buatnya.

Saat Dia Tertidur (Tersedia Versi Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang