pesona gus dingin ~ 4

1.2K 37 9
                                    

Atlas terdiam di tempat melihat pemandangan yang sangat indah di depan matanya, bahkan sampai air liurnya menetes Karena melihat pemandangan indah. Dia laki-laki normal yang di suguhi pemandangan seperti itu sang otong langsung berdiri, apa lagi lubang pantat berwarna merah muda itu sangat menggoda. 

Sebenernya atlas merasa kesal karena dia baru keluar berapa menit yang lalu tapi si Otong sudah berdiri lagi dengan sempurna.

Sedangkan alaxska dia tidak menyadari dengan kehadiran atlas jadi dia cuek-cuek aja tanpa menggunakan apa apa.

Dengan bernyanyi nya di depan kaca, dengan memegang sisir rambut bahkan dia masih tidak menggunakan apa apa.

"Di buka bajumu ada dua gunung... Eh tunggu tunggu aku nggak ada gunung adanya batu krikil berwarna pink, oke mulai lagi"

"Di buka bajumu~"

"Ada dua bukit di atas atasnya ada batu krikil~"

"Di buka celanamu.. ada rumput laut di tengah tengahnya ada belut listrik~"

Alaxska menyanyi dengan sangat keras tanpa melihat kalau ada seorang di sana.

"Huuu..  ini pantat ku semok banget udah warnanya putih lubangnya pink, tapi sayang si Otong kecil membuat geli" alaxska terus saja mengoceh.

Alaxska memainkan otong'nya yang masih tidur dia ingin memanjangkan si Otong agar nanti istrinya tidak kecewa dengan Otong.

Karena sudah tidak tahan lagi atlas mendekati alaxska dengan perlahan membuat alaxska yang sedang bermain dengan Otong merasakan dingin.

"Tunggu? Kok hawa sekitar jadi dingin ya? Nggak mungkin aura setan atau jin seperti ini, aura mereka beda kalau ini dingin dingin seperti di kutub bahkan sangat horor" gumam alaxska dia menoleh ke samping dan

"Ahhhhhhh.. babi ngepet, kenapa kamu masuk ke kamar, 'ha? Dasar setan, kutu anj*Ng, wasu" teriak alaxska membuat atlas membekap mulut alaxska.

"Bisa diam tidak??"

"Hiii.. mas aku jijik sama kamu, aku jijik di sentuh kamu, aku ternoda" ucap alaxska si raja dramatis.

Alaxska menutupi bagian batu krikil berwarna merah muda da bagian otong'nya karena ada mahluk mengerikan.

"Mas, lepasin aku mas,, aku mohon jangan perkoes aku mas, aku laki mas belum siap di nodai mas" ucap alaxska meronta ronta.

"Bisa diam tidak?? Jika kamu terus seperti ini nanti seluruh santri datang dan kita di nikahkan oleh mereka apa kamu mau?" Tanya atlas tepat di telinga alaxska.

"Aroma ini? Kenapa aromanya sangat menenangkan? Bahkan sangat wangi" batin atlas. Dia seperti pernah mencium aroma yang di miliki oleh alaxska tapi dia lupa di mana dia menciumnya? Padahal ini baru pertama kali dia mencium alaxska.

"Ahhhh"

Desah alaxska keluar saat atlas meremas toketnya yang datar tak seperti milik wanita.

"Tete mu sangat unik, jangan di kasih siapa siapa ini hanya milikku" ucap atlas.

"Baik sayang ini milik kamu, kamu boleh melakukan sesuka kamu sayang" perkataan alaxska yang sangat menggoda membuat atlas langsung melahapnya, tapi anehnya ada yang keluar.

"Kenapa keluar asi?" Tanya atlas kepada alaxska, karena baru saja melahapnya, asi keluar dari put*ng membuat atlas sangat terkejut karena dia seorang pria kenapa sampai dia keluar asi?

"Karena aku-..." Belum sempat menyelesaikan perkataannya, langsung terhenti saat sudah waktunya ibadah, membuat atlas mengentikan kegiatannya dan pergi dari hadapan alaxska bahkan dia sudah tidak memperdulikan lagi hal itu.

Mereka menjalankan ibadah dengan khusyuk, setelah menyelesaikan atlas pergi namun dia berpapasan dengan istrinya yang tidak pernah di sentuh, tidak pernah di berikan nafkah bahkan tidak pernah pernah tidur satu atap.

"Mas?"

"Ada apa?"

"Mas apa boleh kita bicara sebentar saja?" Tanya seorang wanita yang tidak lain adalah istri yang tidak pernah di sukai bahkan tidak pernah

Atlas berjalan lebih dulu, dia pergi menunju ke taman yang ada di pesantren yang sangat sejuk. Setelah itu dia menatap ke arah istrinya.

Adiba Nabila.

Istri sah dari atlas yang menikah berapa bulan yang lalu, bahkan dia sudah mengetahui apa suami'nya alami.

"Kenapa kamu ingin bicara denganku?"

"Mas, sampai kapan kamu seperti ini? Kita sudah menikah, kapan kita bisa tinggal satu kamar dan satu rumah"

"Bukannya sudah saya katakan, sebelum menikah kita tidak akan pernah tinggal bersama? Aku terpaksa menikah dengan mu karena paksaan kedua orang tua? Apa lagi saat ini kamu sedang hamil"

"Tapi mas?"

"Sudah lah adibah, nggak usah bahas ini lagi, aku mau pergi dulu" atlas langsung pergi meninggalkan Adiba seorang diri dia sangat sedih atas perlakuan atlas kepadanya.

Sedangkan seorang pria yang sedang jalan jalan tidak sengaja melihat keduanya bersama,, entah kenapa hatinya bergetar tidak karuan, ingin rasanya dia marah kepada atlas karena sudah berani beraninya Deket dengan seorang wanita.

"Dasar cewe ganjen berani'nya Deket deket dengan atlas, dan lagian si atlas sok ke cakepan " gerutu alaxska, ya pria itu adalah alaxska.

"Apa kamu nggak tau kalau dia itu adalah istri dari Gus atlas?"

"Apa istri?"

"Iya istri, dia adalah istri sah gus atlas yang di jodohkan kedua orang tua'nya,  dan kabarnya juga Istrinya sedang hamil"

"Oh, tapi kenapa mereka tidak tidur satu kamar?"

"Entah, saya kurang tau, kenapa tidak kamu tanyakan saja kepada dia? Bukannya kamu satu kamar dengan Gus"

"Dih ogah aku bertanya kepada pria kulkas seperti dia, yang bikin kesal"

"Ha? Memangnya apa yang membuat kamu kesal dengan Gus atlas?"

"Dia.. sudahlah pokoknya dia sering memerintah sesuka dia tak bisa di bantah" ucap alaxska, mana mungkin dia mengatakan kalau dia habis di hisap put*ng'nya oleh dia.

Alaxska kembali ke kamarnya dengan wajah yang cemberut membuat sosok laki laki yang baru keluar dari dalam kamar mandi menatap bingung ke arah alaxska.

"Kenapa?"

"Hati gue habis kejatuhan duren" ucap alaxska asal, membuat atlas yang mendengar menatap ke arah alaxska dengan pandangan yang sulit di artikan, dia lalu berjalan mendekati alaxska.

"Kenapa hm" ucap atlas dingin suara beratnya membuat jiwa yang tertidur terbangun, membuat dia menjadi panas dingin.

"Kenapa aku jadi salting ya di tanya seperti itu oleh atlas" batin alaxska. dengan menatap ke arah lain, dia tidak ingin menunjukkan rona merah di wajahnya.

"Asu, kenapa pesona dia semakin membuat aku jatuh cinta? Akhhhh gimana ini sikat atau berhenti? Sayang nggak di embat soalnya ganteng, tampan, mapan, ahh itu perut kotaknya, tonjolannya besar banget jangan jangan milik dia sangat besar? Ahhh dasar setan selalu mengusik pikiran pikiran kotor di otak suciku" teriak alaxska dalam hati.

"Kenapa diam?"

"Ahh enggak aku lagi mikir rasa ng323 gimana? Enak apa enggak?" Ucap alaxska ngawur membuat atlas menatap ke arah alaxska.

"Kenapa memangnya hm?"

"Itu... Anu... Itu kamu sudah menikah jadi aku bertanya, gimana rasanya?"

PESONA GUS DINGIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang