pesona gus dingin ~ 5

1.5K 37 3
                                    

Pertanyaan alaxska, membuat atlas terdiam dengan perkataan aneh alaxska, karena dia tiba-tiba saja bertanya tentang hal itu. Membuat dia terdiam, dengan seribu bahasa yang ada di kepalanya.

Atlas berjalan mendekati alaxska, membuat alaxska was was dia segera menutup seluruh tubuhnya dia lalu berjalan mundur.

Sampai alaxska menabrak dinding kamar, membuat alaxska tidak bisa berjalan mundur lagi.

"Kenapa kamu mundur mundur?" Tanya atlas.

"Itu karena kamu yang mendekati ku dengan tatapan mesum"

"Tatapan mesum?" Tanya atlas.

"Ya, tatapan mesum, seperti ingin ngewe dengan ku"

Mendengar ucapan alaxska membuat atlas tertawa, mana mungkin dia ngewe sama dengan alaxska si susu datar dan bokong tepos, dia lebih baik dengan wanita tobrut atau panbrut.

"Haha.. mana mungkin aku mau sama dengan mu, yang memiliki kedataran rendah"

"Apa kamu bilang?"

"Toket kamu datar, terus pantat kamu tepos, terus apa yang harus di sukai?"

"Sialan"

"Apa kamu tau toket datar itu kurang mantap, yang mantap itu toket gede, yang bisa di hisap dan di mainin" ejek atlas.

"Cih, emangnya aku juga suka sama kamu?? Cih aku juga nggak suka sama p*nis kecil kamu" alaxska membalas mengejek atlas.

"Wahhh.. semelekete bilang senjataku kecil, apa kamu lupa milikku besar bahkan lebih besar dari kamu"

"Haha... Besar dari Hongkong, bahkan milik kamu kalah sama orang bule bule hitam"

"Apa kamu ingin bukti?? Kalau bisa kita mencoba melakukannya agar kamu tau kedahsyatan dari Junior ku"

"Mencoba dengan mu?? Jangan harap, kalau pun hanya ada satu pria seperti kamu di dunia ini mendingan aku nggak akan melakukan dengan mu"

Bruk

Tangan atlas menempelkan di dinding samping badan alaxska.

"Saya yakin kalau kamu mencoba akan ketagihan bahkan tidak ingin berhenti, tapi sorry aja jika kamu sudah mencoba jangan harap saya kasih lagi batang aku masuk kedalam lubang mu itu"

"Itu tidak akan terjadi sampai kapanpun itu"

"Kalau gitu aku tantang kamu, jika kamu tidak ketagihan dengan milikku aku lepaskan bahkan aku akan menuruti keinginan kamu sedangkan jika kamu ketagihan dengan milikku maka kamu harus menuruti kemauan ku?" Tawar atlas.

"Tapi bagaimana jika sebaliknya dengan mu?" Tanya alaxska.

"Jika aku ketagihan milik kamu maka kamu harus jadi milikku, tapi jika aku tidak ketagihan dengan mu maka jauh jauh dari ku"

Alaxska... Pria yang menyukai tantangan pun menyetujui permintaan dari atlas, kapan lagi dia bisa  membuat si atlas

"Baiklah aku setuju"

Tangan alaxska mulai nakal dia membelai pipi atlas, lalu turun kebawah sampai ke dada kokoh atlas, bukan sampai di situ saja, alaxska memegang area terlarang yang hanya menggunakan sarung tanpa menggunakan dalaman.

"Masshhh. Milikmu berdiri mashhh" ucap alaxska dengan desahannya, membuat atlas panas dingin dengan suara yang keluar dari bibir alaxska.

"Sial kenapa suara itu sangat menggoda, bahkan membuat gairahku memuncak, tidak sama seperti aku deket dengan istriku" batin atlas merasakan kenikmatan dengan sentuhan dari alaxska.

Alaxska menaikan sarungnya membuat batang atlas kelihatan Sempurna oleh alaxska, dia hanya membantin melihat kebesaran dari batang milik atlas.

"Bagaimana? Apa milikku sangat besar? Atau kurang besar?" Tanya atlas tepat di telinga alaxska.

Baru saja alaxska menyentuh milik atlas sebuah pintu kamar di ketok membuat mereka kalang kabut, atlas langsung pergi ke kamar mandi sedangkan alaxska langsung duduk di meja belajar.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, dan terlihatlah wanita paruh baya yang sangat cantik dengan pakaian tertutupnya, melihat alaxska yang sedang belajar dia pun tersenyum ke arah alaxska.

"Nak axska, sedang apa kamu nak?" Tanya Savitri yang begitu lembut.

"Oh ini Tante saya sedang.. sedang bikin lagu" ucap alaxska dengan lembut.

"Oh, iya, dimana atlas? Kenapa bunda tidak melihat dia?"

"Oh mungkin saat ini dia sedang di kamar mandi tante, karena tadi saat aku kembali aku lihat dia masuk kamar mandi tante" ucap alaxska berbohong.

"Maafkan aku Tante, aku harus berbohong, jika aku jujur pasti Tante akan murka dan marah sama Al, dan Al nggak mau sampai Tante marah dengan ku" batin alaxska.

"Nak, mulai sekarang jangan panggil saya dengan sebutan Tante ya? Tapi panggil Tante dengan sebutan bunda, sama seperti atlas dan santri yang lain" ucap Savitri dengan lembut.

"Iya tan.. bunda"

"Oh, iya nak, bunda baru saja masak makanan apa kamu ingin mencobanya? Kamu belum makan kan?" Tanya Savitri.

"Hehe.. belum Tante, karena Gus tidak memberi tau aku tempat makan, bahkan dia juga tidak mengasih aku makanan" ucap alaxska dengan sedih.

"Uhhh kasihan nya, dia benar benar suka begitu, karena sifatnya terlalu dingin membuat dia cuek bahkan dia selalu bikin orang kesal"

"Benget Bun, bahkan dia lebih menyebalkan dari pada setan, kalau boleh memilih aku tidak ingin dekat dekat dengan pria seperti dia" ucap alaxska dalam hati.

"Ngomong ngomong kenapa lama sekali ya? Nggak biasa'nya dia mandi terlalu lama" ucap Savitri melihat ke arah kamar mandi.

"Awas saja jika dia berbuat aneh aneh, akan ku hukum anak itu, udah ada istri tapi masih melakukan hal itu" gerutu Savitri.

"Ayok nak di makan, nanti keburu dingin, bunda mau menghampiri mantu bunda dulu, soalnya dia harus mendapatkan makanan bergizi apa lagi saat ini dia sedang mengandung"

"Iya bunda"

Savitri langsung keluar dari dalam kamar atlas, dia pergi ke paviliun putri tempat para santri putri tinggal di sana.

Ceklek,

Atlas keluar dari dalam kamar mandi setelah kepergian bundanya, dia berjalan ke arah alaxska ,, dengan tatapan tajam ke arah alaxska, sedangkan alaxska yang di tatap seperti itu oleh atlas hanya acuh saja.

"Bunda pergi kemana?"

"Paviliun putri" ujar alaxska ketus kepada atlas, membuat atlas bingung dengan perubahan alaxska.

"Ada apa denganmu? Kenapa kamu merasa sangat kesal? Apa kamu cemburu jika bunda menjenguk mantunnya?" Tebak atlas,yang langsung di hadiahi tatapan tajam dari alaxska.

"Benarkah apa yang aku katakan? Jangan jangan kamu sudah cinta denganku?" Tanya atlas kepada alaxska.

"Tapi sorry saja aku tidak cinta dengan mu, karena kamu nggak ada apa apanya di bandingkan botita dan wanita di luaran saja"

Karena kesal dengan apa yang di katakan oleh atlas, membuat alaxska berdiri, dan duduk di pangkuan atlas dengan menggoyang pinggulnya membuat batang atlas yang sudah tidur bangun lagi.

"Sial, kenapa harus bangun lagi? Dengan susah payah aku menidurkan batangku tapi dengan mudahnya alaxska membangunnya" batin atlas frustasi.

"Tunggu disini aku akan mengunci pintu, siapa tau bunda kembali dan membuka pintu, bisa melihat apa yang akan kita lakukan" ucap alaxska, dia berjalan menjauh dari atlas dan mulai mengunci pintu dan menutup korden dengan sangat rapat, setelah semua tertutup dia berjalan dengan berlenggak lenggok sambil membuka pakaian yang di gunakan oleh alaxska.

"Ayok kita mulai.."

PESONA GUS DINGIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang