chap 3

25K 1.2K 36
                                    

Di Rumah sakit

"Shhhhh aduhhh sakit banget kepala aku" ucapnya sambil memegang kepalanya.

"Eh ini di mana" ucapnya lagi sambil melihat sekitar ruangan itu.

"Ohh rumah sakit, tapi kok aku bisa di rumah sakit bukannya aku udah gada ya karena lupa mimi obat?" tanyanya sambil mengerucutkan bibirnya.

ia sedikit melamun akibat kejadian beberapa waktu lalu, ia bingung mengapa ia bisa hidup kembali padahal sudah jelas² ia mati karena kelupaan minum obat dan ia sudah bertemu kedua orang tuanya bahkan memeluk mereka dengan sangat erat.

namun di sela lamunannya ia mendengar suara orang masuk ke dalam ruangan tersebut dan orang itu tampak asing baginya.

"Ehh udah bangun" ucap wanita tersebut sambil mengernyitkan dahinya bingung.

'Emang amnesia bisa bikin orang jadi gemoy ya? ko dia bisa jadi gemoy gini ya?' ucap orang itu dalam hati sambil memandangi orang di depannya.

"Eungh kamu siapa?" tanya pemuda itu sambil memiringkan kepalanya dan mengernyit dahinya.

"Lu ga inget gue?" tanya wanita itu dengan ekspresi terkejut.

"Eungh nga, aku ga inget emang kamu siapa" ucap pemuda itu.

"G-gw, gue Alice" ucap wanita itu yang menyebut dirinya Alice.

"Alice? Alice siapaa" ucap pemuda itu lagi sambil sedikit mendongakkan kepalanya.

"Alice Victoria Zork itu nama panjang gue, masa lu ga inget sama temen lu sendiri" ucap Alice lebih meyakinkan pemuda itu untuk mengingatnya lagi.

"Alice Victoria Zork" gumam pemuda itu sambil menatap atap rumah sakit.

"Uhh aku nga bisa ngingetnya" ucapnya kembali menatap Alice dengan tatapan lucu.

"Udahh gapapa yang penting kamu udah siuman" ucap Alice sambil mengelus rambut pemuda itu.

"Emm Alice aku boleh tanya" tanya pemuda itu sambil mengerucutkan bibirnya.

"Suree, tanya aja apa yang mau lu tanya" jawab Alice sambil tersenyum kecil.

"Emm nama aku siapa?" tanya pemuda itu sambil memainkan jari² Alice.

"Nama lu ya" ucap Alice sambil menghembuskan nafas berat, ternyata benar apa yang di katakan dokter 'jika pasien tidak sadar dalam waktu 1 jam maka pasien akan amnesia permanen'.

"Nama kamu Ezekiel Xeavi, tapi biasa di panggil Vivi sama temen² gue" lanjutnya lagi sambil mengelus tangan yang lebih kecil.

"Ouhhhh jadi nama aku Ezekiel Xeavi ya" ucapnya.

'Namanya hampir sama kaya nama aku dulu, tapi ini ga ada Arnoldnya' ucapnya dalam hati.

"Ohh iya aku mau tanya lagi" ucap Vivi sambil tersenyum manis ke arah Alice.

"Kenapa aku bisa masuk rumah sakit?" tanya Vivi sambil menggembungkan pipinya.

"Gue juga ga tau kejadiannya gimana tapi ada yang ngadu ke gue kalo elu di bawa ke rooftop sama orang dan di pukuli di sana, jadi pas gue mau ke sana gue udah ngeliat lu di bawah tangga sama keadaan lu yang udah parah" jelas Alice sambil memandangi wajah Vivi.

sebenarnya Alice sudah menyadari banyaknya perubahan dari tubuh Vivi pada saat ini, namun itu semua ia hiraukan karena yang terpenting orang yang ia sayangi sudah kembali sadar dan bisa berbicara dengannya lagi.

"Ouhhhh pantes pas aku pegang kepalanya ada perban ternyata kejedot tangga" gumam Vivi sambil mengerucutkan bibirnya.

Alice yang melihat itu hanya tersenyum simpul melihat tingkah Vivi yang berbeda dari biasanya, Vivi yang dulu sangat pendiam.

Transmigrasi XeaviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang