chap 22

8.1K 392 21
                                    

keempat pemuda tersebut berjalan mendekat ke arah mereka berdua setelah itu mereka menaiki kasur king size tersebut seperti mengelilingi Vivi.

Vivi pada saat itu belum sadar akan kedatangan keempat pemuda tersebut karena hisapan di lehernya membuat ia memejamkan matanya.

"Shh kakh darahh Vivih janganh di ambilh" ucap Vivi sambil sedikit mendesah dan meremas tangan Xavier.

setelah puas memberi tanda pada leher dan dada Vivi kini Xavier melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhnya.

bukan hanya Xavier namun keempat pemuda itu juga melepas semua pakaiannya dan mulai menyodorkan penisnya ke depan mulut Vivi.

Vivi yang terkejut melihat kelima penis panjang, gemuk, serta berurutan ada di depan mulutnya hanya diam memandangi penis tersebut dengan tatapan polos.

Xavier yang sudah tidak bisa menahan nafsunya pun mulai membuka mulut Vivi dengan paksaan lalu ia memasukkan penisnya ke dalam mulut Vivi.

"Shh jangan kena gigi sayanghh" ucap Xavier sambil bergerak memaju mundur.

"Mhh slurpp cpk mhh"

"Ahhh lebihh dalamh sayanghhh" ucap Xavier sambil memasukkan penisnya lebih dalam ke mulut Vivi.

"Mhhh slurpp grokk mhh grokk hiks hiks" isak Vivi.

mungkin saat ini tenggorokan Vivi sudah iritasi karena penis besar Xavier yang masuk terlalu dalam ke tenggorokannya. 

meskipun Xavier mendengar isakkan keluar dari sela² mulut Vivi ia tidak menghiraukannya namun ia segera mempercepat gerakannya.

"Shh shitt! mulutmu hangath sekalih" ucap Xavier sambil meremas rambut Vivi.

dapat di lihat Davon yang saat ini sedang menyusu di dada kanan Vivi, Arley di dada kanan, Jarlad yang memeberi tanda di perut ramping Vivi.

begitu juga dengan Dixon yang sedang mengendus dalam dalam dan menikmati aroma vagina Vivi yang candu lalu perlahan menjilati klitoris Vivi.

"Shitth I'm cumming babee" ucap Xavier sambil mencabut penisnya dari mulut Vivi.

lalu dengan cepat Xavier memposisikan penisnya di depan lubang vagina Vivi dengan sedikit menggesek²kan penisnya di bibir vagina Vivi.

setelah itu ia segera menekan penisnya agar masuk ke dalam lubang vagina tersebut dan.

JLEBB

"Ahkk hiks grokk grokk" pekik Vivi saat kepala penis tersebut masuk ke dalam vaginanya.

dapat ia lihat darah segar yang mengalir dari dalam lubang vagina Vivi yang menandakan sudah tidak perawan.

Xavier yang mendengar pekikan dari sela mulut Vivi hanya mengelus pinggang ramping Vivi serta mengecupi perut Vivi dengan sensual.

setelah di rasa Vivi sudah mulai tenang Xavier pun langsung memasukkan batang penisnya ke dalam vagina Vivi.

JLEBB

"Ahkk hiks mhh hiks cpk" pekik Vivi sekali lagi saat penis berukuran 29 cm itu seluruhnya masuk ke dalam vaginanya.

"Arghhh shitt! sempith sekalihh" ucap Xavier sambil meremas pinggang ramping Vivi.

ketika Vivi sudah mulai rileks akhirnya Xavier menggerakkan pinggulnya dengan perlahan namun lama kelamaan gerakan yang tadinya pelan kini berubah menjadi tak beraturan.

"Ahkk hiks kakh sakk-kitth hiks hiks ahhh" isak Vivi di sertai desahan keluar dari mulutnya yang tidak tersumpal penis lagi.

keempat pemuda itu kini sedang mengocok penisnya di depan wajah Vivi yang di penuhi keringat dengan air mata yang mengalir.

Transmigrasi XeaviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang