R - 02

105 27 12
                                    

Hehewww, double up buat pemanasan 😜

Jangan lupa vomment ya gaes~
♡ ~('▽^人)

🍃🍃🍃

"Evan pulang~"

Evan kembali setelah mengantar Gabby pulang ke rumahnya. Evan mendengus keras kalau mengingat saat datang ke rumah sahabatnya itu untuk pertama kalinya ternyata rumahnya tidak jauh berbeda dengan bangunan yang dihuninya saat ini. Waktu Evan tanya kenapa dia terlihat kaget padahal rumahnya 11-12 dengan rumahnya jawabannya seperti ini,

"Ya gue cuman mendalami peran aja sih. Bagus ga acting gue?"

 Bagus ga acting gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Evan

Rumah Gabby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Gabby

Dan jawaban Gabby tidak bisa membuat Evan tidak mencubit keras kedua pipinya sampai sahabatnya itu memekik keras dan balik memukulnya.

Evan melihat ayahnya duduk di ruang keluarga tempat dirinya tadi mengerjakan tugas dengan Gabby. Ayahnya sedang bersantai sambil memegang ipad di tangannya.

Evan mendudukkan dirinya disamping Jonathan.

"So, she is your girlfriend?" tanya Jonathan tanpa mengalihkan pandangannya pada benda persegi ditangannya.

"No, she is not."

"One sided love, huh?"

"Enak aja. No, Dad. We're close but not in romantic way."

Jonathan menaikkan sebelah alisnya, sedikit ragu dengan ucapan anak laki-lakinya ini.

"Don't give me that eyes, Dad. We're just friend, okay?"

Jonathan itu orang tua tunggal. Jonathan sendiri yang merawat dan membesarkan Evan mulai dari bayi sampai anak itu tumbuh menjadi remaja 17 tahun sekarang. Walaupun akan ada waktu dimana dia harus menitipkan Evan pada orang tuanya.

Jonathan itu sibuk bekerja namun perkembangan Evan tak pernah dia lewatkan sedikit pun. Jonathan selalu aktif mengikuti pertumbuhan anaknya disaat jadwalnya padat dengan pertemuan-pertemuan penting dengan para koleganya atau mengunjungi lokasi yang mengharuskannya turun langsung ke lapangan. Bagi Jonathan Evan adalah prioritas utamanya. Jadi Jonathan tahu dan paham ketika Evan bicara jujur atau bohong. Dan saat ini Evan tidak sedang bohong dilihat dari tatapan matanya yang tegas dan penuh keyakinan. Maka Jonathan pun mengangguk, puas dengan jawaban Evan hingga membuat laki-laki tampan itu sedikit tersenyum. Nyatanya, senyuman itu tak luput dari pandangan Evan.

𝑹𝒆𝒅𝒆𝒎𝒂𝒏𝒄𝒚 - Sehun X YoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang