Took a long time yaaa 😅
Jangan lupa vommentnya ya gaes~ 😚
Enjoy your dinner everyone!
*****
Coretan warna jingga mulai menghiasi langit sore. Jonathan baru saja turun dari mobilnya diantar oleh sang supir. Wajahnya terlihat sangat lelah dikarenakan pekerjaan yang menumpuk. Dalam 2 bulan perusahaannya akan meluncurkan produk baru dan produk yang sedang dalam tahap pengerjaan terjadi kendala. Mau tak mau Jonathan harus segera menyelesaikannya. Dia tidak mau menunda peluncuran produk terbarunya.
Rumah dalam keadaan sepi saat Jonathan memasuki rumahnya. Sepi yang dimaksud Jonathan adalah tidak melihat batang hidung sang anak yang biasanya suka duduk di ruang keluarga sambil menonton kartun spons kuning kesukaannya atau duduk di bean bag dekat kolam renang sambil memainkan ponselnya.
"Selamat sore, Tuan Jonathan," sapa salah satu maid-nya.
"Sore. Evan sudah pulang?"
"Tuan muda Evan sudah pulang dari tadi siang, Tuan. Sekarang sedang ada di mini theatre sama nona Gabby."
"Gabby?"
"Iya, Tuan. Pulang sekolah tadi nona Gabby dateng sama tuan muda Evan. Nona Gabby tadi juga memasak makan siang untuk tuan muda Evan."
Gabby masak makan siang? Jonathan jadi ingin merasakan masakan pujaan hatinya itu.
Jonathan segera pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.
Tak butuh waktu lama, Jonathan sudah tampil segar dengan pakaian rumah santainya. Celana training panjang dan kaos polo abu-abu yang memperlihatkan lekuk tubuh atletisnya.
Jonathan menuju mini theatre untuk menyusul sang anak dan pujaan hati yang dirindukannya. Ah, sudah lama sekali rasanya dia tak melihat si cantik menggemaskan itu.
Ketika membuka ruang teater, pemandangan pertama yang menyapanya sungguh membuat darahnya berdesir hangat. Film sedang diputar namun hanya Gabby yang menontonnya. Evan sedang tertidur dengan bantal diatas paha Gabby dan anak itu sedang mengusap kepala Evan.
Saat pintu terbuka otomatis cahaya memenuhi ruangan yang gelap. Gabby menoleh dan tersenyum melihat kehadiran Jonathan dengan pakaian santainya. Tangan Gabby terangkat memberi kode Jonathan untuk mendekat.
Sedikitnya Jonathan penasaran apa gerangan yang membuat wajah Gabby terlihat sumringah ketika melihatnya. Padahal dia kira mereka akan terjebak dalam keadaan canggung lagi. Apalagi kini ada Evan walaupun anak itu sedang tidur pulas.
Jonathan mengambil tempat duduk disamping Gabby. Jadi kini perempuan satu-satunya itu berada diantara 2 laki-laki tampan beda generasi.
"Baru pulang?" tanya Gabby dengan suara kecil supaya tak membangunkan Evan.
"Iya. Kenapa kamu bisa disini? Kalian ada ada tugas lagi?" Gabby menggeleng lalu jarinya menunjuk wajah Evan yang tertidur pulas, "Tuan mudanya keluarga Alden ini yang maksa aku main kesini. Katanya mau nonton film taunya aku ditinggal tidur."
Jonathan tertawa kecil, lalu tangannya usil mencubit pipi tembam Evan. Yang dicubit melenguh kesal namun menolak bangun.
Akhirnya Jonathan menemani Gabby menonton film kartun yang tak disangkanya.
"Kamu suka nonton kartun juga ternyata."
"Iya, tapi ga semua aku suka. Kalau film Barbie kaya gini aku sering rewatch soalnya karakter mereka cantik-cantik."
"Kamu juga cantik, Gabby."
"Oh kalau itu udah pasti. Anaknya mamih Diana emang selalu cantik," ucapnya penuh percaya diri dan gestur centil mengaitkan rambutnya ke belakang telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝒆𝒅𝒆𝒎𝒂𝒏𝒄𝒚 - Sehun X Yoona
Hayran KurguGabby tidak pernah membayangkan bahwa kedatangannya ke rumah Evan untuk pertama kalinya justru membuatnya bertemu dengan seorang pria tampan yang berhasil mencuri hatinya. "Van, lo ga pernah bilang kalo lo punya abang yang cakepnya melebihi Yang Yan...