007 || bayi?

120 6 2
                                    

"tunggu apa lagi? ayo naik atau perlu aku menggendongmu lagi? " geram jaehyun yang melihat taeyong diam saja.

"ssttt jaee, apa kau tidak mendengarkan sesuatu? " taeyong mengedarkan kepalanya mencari keberadaan suara itu.

"suara ap-

oek oekkk huaaa

" jaee? " taeyong menatap jaehyun takut, terlebih indoapril ini terletak di depan sebuah pepohonan tinggi, taeyong jadi takut.

"sstt tidak apa, lebih baik kita pergi" ucap jaehyun menenangkan taeyong.

"tunggu jayunniee, suara bayi nya semakin keras apa lebih baik kita lihat dulu untuk memastikan? "
jaehyun menghela nafas lalu mengangguk.

"baiklah"

jaehyun turun dari motornya dan mulai berjalan mengikuti suara tangisan tersebut. dengan taeyong yang berada di belakang jaehyun sambil meremat jaket yang jaehyun pakai.

mereka mulai berjalan menyebrangi jalan yang tengah sepi mencari keberadaan suara tangisan tersebut didalam pohon pohon yang tinggi.

kedua mata mereka membola kaget melihat kerdus yang berisi bayi mungil yang masih merah atau bisa disebut baru saja dilahirkan.

"astagaa jae, b-bayii? " ucap taeyong panik melihat seonggok manusia mungil di dalam kerdus itu.

mereka tak habis pikir dengan orang tua anak ini yang tega membuangnya.

"jaee didalam sana ada surat! " tunjuk taeyong ke arah samping si bayi yang terlihat amplop kecil.

jaehyun dengan ragu mengambil amplop itu lalu mengeluarkan sesuatu didalamnya.

ternyata benar, amplop itu berisi kan surat dengan tulisan tangan seseorang disana, yang berisikan.

"saya ibu dari anak ini dan juga saya adalah single parents. suami saya telah meninggalkan saya satu tahun yang lalu, juga saya mengidap penyakit kanker stadium akhir. dokter mengatakan waktu ku di dunia ini sudah akan habis. bersyukur saya bisa melahirkan malaikat ini untuk bisa melihat dunia dengan selamat, saya merelakan nyawa saya untuk melahirkan anak manis ku. untuk itu saya tega membuang anak tak bersalah saya disini karna saya ingin melihat dari atas sana anak saya berhasil mendapatkan kebahagiaan walaupun bukan dengan saya, dengan ini saya menitipkan putra manis saya kepada siapapun yang membawanya. jaga putra saya dengan baik ya, saya mohon. karna dengan saya anak manis ini tidak akan mendapatkan kasih sayang yang bertahan lama.

saya juga belum sempat memberikan nama kepada putra manis saya, jadi saya mohon berilah putra saya nama yang indah dan manis sepertinya ya. terimakasih. "

salam manis - Yuri.

taeyong menangis setelah membaca sejarik kertas itu, tak menyangka akan kemalangan si bayi.

tak jauh beda dengan jaehyun, dirinya memandang iba kepada si bayi yang berada dalam kardus itu.

taeyong berjalan menuju si bayi yang masi menangis kencang. taeyong berjongkok dihadapan si bayi lalu dengan tangan bergetar taeyong membawa bayi itu kedalam pelukannya.

taeyong semakin menangis kala merasakan berat tubuh si bayi yang tak terasa, apakah bayi ini prematur? pikir taeyong dalam hati.

taeyong berjalan ke arah jaehyun. "hiks jaee.. aku tidak tega, aku takut tidak akan ada yang menyadarinya, aku takut dia akan di makan hewan bu-

"stt jangan berbicara seperti itu, aku juga sama halnya dengan mu, mari kita ambil dia dari sini. kita rawat bersama. " ucap jaehyun sambil memeluk taeyong yang masih menangis.

"hiks kau benar, kita yang menemuinya itu artinya kita juga yang harus merawat malaikat kecil ini, tanpa sadar ibunya sudah menitipkan nya kepada kita, jae" ujar taeyong sambil mengusap pelan pipi sang bayi yang hebatnya langsung diam saat didekap oleh taeyong.

jaehyun mencium kening taeyong, jaehyun menyukai taeyong karna dirinya mempunyai pemikiran yang dewasa.

"ayo kita keluar dari sini" taeyong mengangguk.

.
.
.
.
.
TBC.

𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐲𝐨𝐮 || 𝐣𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang