010 || mark.

89 6 0
                                    

jkini mereka mulai melangkahkan kaki kedalam mansion jaehyun, disana terlihat beberapa maid dan juga butler yang menjajar rapih menyambut kedatangan tuan muda mereka.

taeyong sudah seperti pangeran saja xixi.

taeyong mengikuti langkah jaehyun yang membawanya ke lantai dua dengan si bayi yang masih berada dalam pelukan taeyong, anehnya ia tak merasa berat atau pegal karna terus menggendong si kecil.

jaehyun membuka pintu berlapiskan cat putih lalu menuntun taeyong masuk kedalamnya.

"astagaa jeyun? ini kamarmu? luas sekaliii ini sudah seperti ruang tamu rumah ku tauuu"

jaehyun menoleh lalu tersenyum.

"tae jika kau lelah baringkan saja bayi ini dikasur kita"

"haa? kita? kita satu kamar?" ucap taeyong kaget.

"ya, kenapa? bukan kah akan lebih mudah jika kita satu kamar? "

taeyong menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ada benarnya juga tapi ada salah nya juga, ah sudah lah.

"baiklah, emm jae lebih baik kau mandi lalu setelah itu aku"

jaehyun mengangguk lalu mulai berjalan kearah kamar mandi miliknya.

taeyong kini beralih memindahkan si kecil pada kasur king size milik jaehyun ah atau mungkin sekarang miliknya juga? taeyong jadi meronaa.

si kecil malah menggeliatkan tubuhnya tak nyaman.

"stt bobo lagi ya sayang" ucap taeyong sambil menepuk pelan pantat si mungil.

oekkk oekkk!!

si bayi malah menangis kencang membuat taeyong kelabakan, ia terus menepuk pelan pantat si bayi namun nihil si kecil malah tak berhenti nangis dan malah semakin kencang.

tak habis pikir taeyong kini mulai menggendong si bayi, ajaibnya si bayi langsung diam setelah taeyong menimang si bayi dalam pelukannya.

"ututuu kamu mau di gendong sama aku yaa? aaa lucunyaa" tak henti hentinya taeyong menimang si bayi sambil mengalunkan sebuah lullaby kecil.

dirasa bayi itu mulai nyenyak kini taeyong kembali menidurkan si bayi, dan kali ini si bayi tidak rewel. taeyong meletakkan beberapa guling di kiri kanan si bayi.

tepat setelah itu jaehyun keluar dengan hanya memakai celana training saja tanpa atasan membuat eightpack jaehyun terlihat jelas.

taeyong yang melihat itu segera memalingkan wajahnya yang bersemu, entahlah tiba tiba dirinya merasakan malu.

"tae boleh kah kau mengeringkan rambutku?" tanya jaehyun berjalan ke arah nya.

"boleh, kemari"

"sebentar aku ambil hair dryer dulu"

"heh jangan! nanti si bayi nangis karna suaranya, udah cepet sini ambil handuknya"

jaehyun tampak berpikir lalu mulai berjalan ke arah taeyong dan duduk diatas karpet berbulu lembut sementara taeyong diatas ranjangnya mengusak rambut tebal jaehyun dengan handuk.

"jeyunniee kita harus pikirkan nama untuk si bayi, tidak mungkin kan kita memanggilnya seperti ini terus?" usul taeyong disela sela acara mengeringkan rambut jaehyun.

"kau benar, baiklah akan aku pikirkan"
taeyong mengangguk.

"nah sudah kering, sekarang aku mandi dulu. jeyun jaga bayi ituuu ya"

jaehyun tersenyum lalu membuat poster tubuh hormat kepada taeyong. "siap ibu negara"

taeyong melotot kearah jaehyun. "hehh!"

jaehyun tertawa terbahak-bahak membuat si bayi terbangun dari tidurnya.

taeyong kesal. "tenangin sendiri, aku akan mandi"
jaehyun lalu mengambil alih si bayi ke dalam dekapannya. dalam diam ia mulai memikirkan nama untuk si kecil ini.

.
.
.
.
.

hari mulai gelap dan taeyong juga sudah memandikan si kecil dengan bantuan tutorial dari yutub.

kini dirinya sedang duduk ber selonjor dikasur miliknya sekarang xixii, taeyong memegang dot susu yang tengah si kecil sedot dengan rakus saking hausnya.

"jae apa kau sudah menemukan nama?" tanya taeyong pada jaehyun yang berada di sampingnya dengan kepalanya yang bersandar di bahu taeyong sementara tangannya memainkan pipi si kecil.

"mark, kau suka? aku mengambilnya dari alkitab. yang artinya adalah, sopan, bersinar dan juga dewa perang. suatu saat mark akan tumbuh menjadi seorang anak yang sopan, bersinar dalam hal apapun, dan juga bisa berperang melawati berbagai hal."

taeyong tersenyum lebar ia juga menyukai nama itu untuk si kecil, terlihat sangat cocok.

"aku sukaaa jaeee, mark yaa? hallo markkk xixiii" sapa taeyong kepada mark, taeyong mengambil dot yang berada di mulut mark karna sudah habis.

kini mark hanya menatap kearah orang dewasa di atasnya dengan mata yang terlihat segar padahal sudah diberi susu.

"jaeee mark suka, liat dia tersenyum ahhh manisnyaaa" benar saja mark tengah tersenyum kearah taeyong, dengan cepat taeyong menciumi wajah mark dengan gemass.

tak di sangka mark mengayunkan lengannya kearah jaehyun, mungkin meminta di gendong? jaehyun dengan senang hati mengambil alih mark ke dekapannya.

"mark suka, hm?" jaehyun menatap mark yang kini tersenyum kembali, taeyong tak tahan mark sangat lucuu.

"jeyunnn mark senyum lagii, astagaa aku mau nangis sajaa dia sangat manis huaaaa" seru taeyong heboh.

"mark memang lucu, mwahh" jaehyun kini menciumi mark.

taeyong melirik jam di dinding dan ternyata sudah jam delapan malam, waktunya si kecil tidur.

"udah jae ah jangan di ciumin terus, sini mark sayang bobo dulu yaa? udah malem" taeyong mengambil alih mark dalam gendongan jaehyun, lalu ia mulai berdiri menimang mark.

"apa liat liat?" sarkas taeyong kepada jaehyun yang tak berhenti menatapnya sambil tersenyum.

"kau cocok jadi ibu, taeyong"

pipi taeyong memerah. "jeyunniee lebih baik kau tidur"

jaehyun tertawa lalu menggeleng. "tidak, aku ingin menunggumu"

taeyong menatap malas jaehyun. "terserah"

.
.
.
.
.
TBC.

𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐲𝐨𝐮 || 𝐣𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang