Bagian 1. Takdir dan Tragedi

1.1K 44 16
                                    

Ini adalah cerita pertama saya, semoga suka semuanya, mohon dukungannya.

****
Malam itu, langit terlihat tak bersahabat. Tanah basah berlumpur, genangan air di trotoar, serta bunyi atap yang tertimpa hujan.

Malam hari terlihat sunyi, tapi tidak bagi kevin. Malam hari adalah saatnya beraksi. Kevin antonio. Anak tunggal dari bos mafia kejam, Marcelli Antonio yang bahkan di takuti kepolisian.

Kevin bersama sahabat dekatnya, Leonardo Cristy. Pergi ke salah satu club di bawah kekuasaan ayahnya.

Mencari kesenangan dengan meminum alkohol atau menggunakan narkoba. Kebisingan suara DJ dan gelabnya club sudah seperti makanan sehari hari.

Hari ini adalah hari special bagi kevin. Karena tepat pukul 12 nanti dia akan berusia 17 tahun. Dan sang ayah akan dapat mempercayakan lebih banyak kekuasaan padanya.

****
Pukul 11.00

"Vin, kamu yakin kita rayakan di sini?" Tanya Leo dengan nada tidak suka.

Kevin hanya tersenyum simpul kepada sahabatnya, dia sudah mabuk berat. Kesadarannya sudah hampir hilang.

"Kan udah aku bilang, ke rumah ku aja. Kamu bisa mabuk sesuka hati di sana" Leo sudah jengah melihat sahabatnya yang melirik ke arah gadis gadis dengan pakaian minim.

Kevin sama sekali tidak perduli. Dengan santainya dia menarik salah satu gadis ke pangkuannya. mencumbunya dengan rakus. Membuat Leo jijik dan mengalihkan pandangannya.

Tidak sengaja pandangan Leo bertemu dengan gadis yang sedang memandangnya. Leo terburu-buru membuang muka. Dia benci wanita berpakaian minim. Maksudnya, semua wanita yang ada di club malam. Dia benci dan merasa jijik.

Dan waktu terus berlalu,

****
Pukul 11.45

Kevin merasa perutnya mual. Dengan segera dia mendorong gadis yang ada di pangkuannya ke lantai dan berdiri dengan gontai. Gadis itu bahkan tidak protes di sentuh oleh orang seperti kevin seperti membuatnya bangga.

Leo pun segera memapah pundaknya.

" kamu mau kemana? Pulang?"

Dengan gelengan pelan, dia menunjuk ke arah toilet dengan jarinya yang naik turun.

Leo mengangguk dan berusaha membantu sahabatnya. Tapi Kevin menolak dan mendorong Leo pelan.

"Aku, uk.. gak.. mabuk..uk. sendiri.. uk" Kevin melangkahkan kakinya dengan gontai ke arah toilet.

Leo yang merasa tidak yakin hanya bisa mengikuti dari belakang.

Di toilet, Kevin bukannya masuk ke toilet laki-laki malah masuk ke toilet perempuan.

Leo yang melihat itu hampir lompat ke arah Kevin. Tapi ada seseorang yang menghalangi jalannya,

"anda ini, tuan leonardo cristy bukan? Anak dari Nyonya Maria cristy? Suatu keberuntungan tuan datang kemari" ternyata dia manager club.

Leo tidak mendengarkan apa kata orang di hadapannya. Dia terus melihat ke arah toilet perempuan. Kevin belum keluar juga dari sana.

Manager itu terus mengucapkan kata-kata bualan yang tidak penting. Membuat Leo kesal. Ibunya adalah seorang pengusaha sukses yang juga sahabat dari marcelli antonio.

Leo tidak heran kalau banyak orang yang mencari perhatian darinya. Hanya untuk dapat bekerja sama dengan perusahan CY interprise. CY adalah singkatan dari CristY. Nama perusahaan yang di kelola ibu Leo.

Dengan tidak sabar Leo mendorong manager tersebut . Membuatnya diam membisu di tempat. Leo tidak perduli. Sahabatnya lebih penting sekarang.

"Dasar si bodoh itu!" Geramnya dengan langkah terburu-buru, menabrak beberapa orang yang sedang lalu lalang.

****
Kevin memuntahkan semua isi perutnya. Kepalanya sedikit berdenyut . Dan pandangannya agak kabur . Sekali lagi kevin memuntahkan isi perutnya yang hanya berupa cairan di toilet.

Kemudian dia menarik dengan kasar tisu toilet hingga tisu terus berputar. Membiarkannya begitu saja, Kevin keluar dari bilik toilet.

Tanpa di sengaja dia bertabrakan dengan seorang gadis. Membuat tas gadis tersebut terjatuh dan menumpahkan isinya. Gadis tersebut terlihat agak kesal dan terkejut juga. Dengan segera dia memunguti barangnya kembali sambil menggerutu. Kesal karna kevin tidak membantunya,kan dia yang nabrak.

Kevin tetap berdiri dengan angkuh. Matanya terbuka tutup dengan pelan. Mabuknya cukup parah ternyata. Kevin menunduk, melihat rambut berwarna coklat yang di sanggul dengan beberapa anak rambut yang lepas. Memberikan kesan seksi.

Bajunya cukup minim tapi tidak ketat. Berwarna merah dengan beberapa corak hitam. Sepatu hak tinggi yang kevin tak tau apa merknya.

Gadis itu tiba tiba berdiri dan menatap langsung ke mata kevin.
"Dasar lelaki hina!" Teriak gadis itu dan langsung pergi meninggalkan kevin.

Kevin hanya memandangi punggung gadis itu dan menuju ke wastafel. Membasuh wajahnya yang terlihat kuyu. Tapi tidak mengurangi kadar ketampanannya yang seperti dewa yunani.

'Gadis tadi buta ya, setampan ini di bilang hina. Dia yang hina, beraninya menabrakku.'

'Ah,sial. Aku tidak ingat wajahnya' batinnya memukul kaca wastafel.

Kevin memandangi wajahnya sekali lagi di wastafel dan menuju pintu keluar. Di luar dia berpapasan dengan beberapa gadis yang memandanginya dengan tatapan aneh. Seorang lelaki yang keluat dari toilet perempuan, sungguh mencurigakan.

Dan beberapa langkah, Leo sudah kembali memapahnya. Kali ini mereka tidak akan kembali ke tempat mereka tadi. Tapi menuju parkiran, lima menit lagi pukul 12. Dan si kunyuk kevin malah setengah sadar. Merepotkan saja, batin Leo.

KYAAAAAAA...

Langkah pelan Leo terhenti, Kevin masih lemas di pundaknya. Suara teriakan nyaring berasal dari toilet perempuan tepat di belakang Leo.

Beberapa orang pria dan wanita berlarian menuju toilet. Sedangkan yang lain masih asik menikmati kesibukan mereka.

Leo melihat manager aneh tadi hendak melewatinya.

"Bisa kau siapkan satu kamar VVIP sekarang juga?"

Manager tadi terpatung, menoleh ke kanan dan ke kiri. Memastikan dirinya yang di ajak bicara.

"Sekarang juga!" Leo sudah tidak sabar, dia agak terganggu dengan bau tubuh sahabatnya, dan orang orang yang mengerumuni toilet semakin banyak, membutnya penasaran. Perasan Leo terasa tidak enak. Semoga tidak terjadi apapun.

"Baik tuan, mari saya antar"

manager tersebut menunjukkan jalan menuju sebuah pintu hitam besar yang di baliknya terdapat banyak pintu lagi di sisi kanan dan kiri. Kemudian memasuki kamar yang bertuliskan VVIP di pintunya.

Leo meninggalkan Kevin dalam kamar. Mengunci pintunya dari luar dan menuju toilet.

****
12.00

Leo,tercengan dengan apa yang di lihatnya. Seorang gadis terbujur kaku diatas dudukan toilet yang tertutup. Pakaian minim berwarna cream. Tas yang isinya berserakan, di bawah kakinya. Matanya melotot ke arah bawah. Tapi yang aneh dari semuanya adalah, tidak ada bekas darah.

Leo melihat garis merah di sekitar lehernya, pasti di cekik dengan semacam kain atau tali. Leo segera menghubungi polisi. Untuk pertama kalinya,Leo melihat pembunuhan di depan matanya. Dia sangat suka membaca buku misteri dan detektif. Sedikit rasa senang menghinggapinya.

Ah ,Leo ingat . Sekarang sudah pukul 12. Hei, kevin. Sepertinya awal dari umur 17 mu bukan lah hal yang baik.

****

Takdir yang kau tunggu, terkadang dapat berubah menjadi tragedi.

TBC....

****
Mohon voot dan komennya ya, :) jika banyak, saya akan lanjutkan, jika tidak mungkin akan saya updete cukup lama,

cover bab 1 adalah Leonardo Cristy.

Spoiler bagian 2.
Vanny memandangi mayat wanita itu. Cih, ini sangat mudah, katanya. Pembunuh amatir, cukup pintar, namun kurang rapi.
" aku melihat lelaki mabuk keluar dari toilet ini"
" aku tidak membunuh siapapun!kalian gila? Kalian tidak tau siapa aku?"
" aku mohon tolong dia, sahabat ku bukanlah pembunuh"
" jangan menghalangi penyeledikikan, tuan sok pintar!"

You Are Mr.Arrogant (on REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang