4 | Perihal sakit

35 10 13
                                    

"Maafkan saya jika berbohong kepada mu, This is a Secret."
-Ishaka Vanendra G.-

Author Pov :

Di pagi yang cerah ini Seorang laki-laki mencari keberadaan seseorang, padahal kemarin mereka baru saja bertemu.

"Di mana sih, kok ga ke kantin." Rayyan, Rayyan Sendari tadi hampir gila mencari keberadaan sahabatnya. Sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya kepada Zayyan.

"Zayn, Lo tau di mana Isha?." Rayyan bertanya, namun tidak ada jawaban dari Zayyan membuat dirinya Khilaf menarik kerah baju Zayyan.

"Gue tanya Zayn, JAWAB." Rayyan memang bisa langsung terpancing emosi oleh hal hal sepele. Buktinya seperti itu saja Langsung marah.

"Lepasin tangan Lo, baru gue jawab." Rayyan menurunkan tangannya dari Zayyan.

"Gue ngga tau apapun, Lo Sahabatnya bukan? Harusnya tau." Zayyan terkekeh. Mengapa harus bertanya dengannya, padahal kan dari kemarin Ishaka terus bersama Rayyan.

"Sial, ga guna Lo." Rayyan akhirnya berbalik pergi, meninggalkan Zayyan sendirian.

Ting Ting

Zayyan mengalihkan perhatiannya menuju handphonenya yang bergetar sekaligus mengeluarkan notifikasi. Seketika senyumannya Melebar.

Ishaka :
Zayn, jangan bilang siapa siapa.
Gue lagi nyelesaiin projek di Kantor.
Izinin Ya Zayn :'(

Zayyan :
Iya.

Ishaka :
Zayn? Kenapa Lo jadi gitu...
Short, concise and clear.

Zayn :
Is there something wrong with me?

Zayyan mengembangkan senyumnya begitu lebar. Lucu sekali perempuan satu ini, izin kok cuma sama Zayn.

"Helehh udah kaya orgil Lo bos, harusnya kan Orkay." Itu, Rafka. Sebenarnya agak sinting memang, udah tau manggilnya bos, mana segala ngomongin Zayn gila lagi..

"Lo di sini aja, gue sama Alka pergi ke kantin." Zayn langsung mengajak Alka -teman sebangkunya atau sohibnya. Untuk pergi ke kantin, sementara Rafka hanya berdecak Sebal.

"Ka, Rayyan is really looking for Ishaka at home?." Zayn sesekali bertanya sembari mengambil minumannya.

"Kayanya ia A, soalnya tadi beneran bolos, padahal masih
ada 4 jam lagi."

"Strange." Zayn kemudian mengambil uang untuk di berikan ke pemilik kantin dan beranjak pergi menuju kelasnya.

"Eh a, gue heran. Kenapa Aa jadi lebih rajin, biasanya berangkat jam 12. Terus pinternya pas Lagi ulangan. Padahal beneran pinter, eh malah di bilang karena sogokan." Alka menirukan gaya orang yang ingin memukul. Benar-benar heran. Aa Zayn ini kan memang pintar, kenapa di Sangka nyogok Kepala sekolah karena Ini sekolahannya?.

"Whatever, you can think I'm stupid too."

-oOo-

Sementara itu, di kediaman Ishaka. Dia sedang duduk dengan mata yang terus tertuju pada benda di depannya. Huruf-huruf itu terbaca jelas olehnya. Ini bukan tentang pelajaran. Ini tentang perusahaan yang di dirikan Ishaka 7 tahun silam yang melambung tinggi. Tak ada yang tau itu milik Ishaka. Namanya di Samarkan menjadi -Shakana Vanendra. Dengan nama Perusahaan Shakana. Mendirikan perusahaan dari umur 10 tahun bukan lah hal mudah, semua itu terjadi karena ayahnya. Sebuah kekangan yang di berikan, yang tak mampu ia tolak. Dirinya tak mau terus di kekang oleh ayahnya. Melakukan apapun sesuai kemauan ayahnya, seperti Zayyan. Tapi ayahnya sedikit berbeda, walaupun sering membedakan Ia dengan Zayyan. Ayahnya tidak memperlakukannya seperti robot yang di kendalikan oleh tuannya. namun, sekarang ia berhasil. Berhasil mendirikan perusahaan yang besar walau masih sedikit jauh tingkatannya dari perusahaan ayahnya.

A farewell storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang