Chapter 8

747 70 2
                                    

.
.
.

Di saat yang sama, di ruangan lain, Funin dan Gin sedang memeriksa dekorasi terakhir di aula besar. Mereka memastikan segala sesuatu berada di tempatnya, dari bunga-bunga hingga kursi tamu.

"Semua sudah siap, Funin?" tanya Gin.

Funin mengangguk puas. "Ya, aku rasa semuanya sudah sesuai rencana. Aku tidak sabar melihat kakak dan Rion akhirnya menikah."

"Hari pernikahan yang sempurna," tambah Gin dengan senyum.

.
.
.

Happy Reading
.
.
.

Pagi itu, suasana di Kerajaan Dayana dipenuhi dengan kegembiraan dan harapan. Langit biru cerah tanpa awan, sinar matahari pagi yang hangat menyinari istana dan sekitarnya.

Burung-burung berkicau riang, seolah ikut merayakan hari istimewa ini.

Taman-taman di sekitar istana dihiasi dengan bunga-bunga beraneka warna yang mekar sempurna, menambah keindahan dan keanggunan tempat tersebut.

Jalan-jalan di dalam istana dipenuhi dengan pelayan-pelayan yang sibuk membawa bunga, hiasan, dan berbagai perlengkapan pernikahan.

Di aula besar tempat pernikahan akan dilangsungkan, segala sesuatunya terlihat sempurna.

Meja-meja dihiasi dengan taplak putih bersih, di atasnya terdapat rangkaian bunga segar dan lilin-lilin yang akan menyala saat malam tiba.

Kursi-kursi berjajar rapi, semuanya sudah siap menyambut tamu-tamu kerajaan yang akan datang.

Caine, yang mengenakan jas pengantin berwarna putih khas kerajaan dengan hiasan bunga di rambutnya, berdiri di depan cermin, terlihat begitu anggun dan cantik. Hatinya berdebar-debar dengan campuran antara kegembiraan dan sedikit kecemasan.

Elaine dan Shannon berada di sampingnya, membantu Caine bersiap.

Di sisi lain, Rion mengenakan pakaian kebesaran kerajaan yang membuatnya tampak gagah dan berwibawa.

Dia berada di kamarnya, dikelilingi oleh teman-teman dan keluarganya yang memberikan semangat dan doa terbaik.

Gin dan Krow, yang mengenakan pakaian serupa, memastikan bahwa semuanya sudah siap untuk acara besar ini.

Di luar, para tamu mulai berdatangan, mengenakan pakaian terbaik mereka. Ada kegembiraan yang terasa di udara, semua orang tampak bersemangat untuk menyaksikan momen bersejarah ini.

Anak-anak berlarian dengan ceria, dan senyum menghiasi wajah setiap orang yang hadir.

_______________________________________

Lonceng berbunyi menandakan acara telah dimulai, Rion dengan gagah berdiri di depan altar, hatinya berdebar kencang menunggu kedatangan Caine. Tamu-tamu yang hadir mulai hening, menatap dengan penuh antisipasi ke arah pintu besar yang perlahan terbuka.

Caine muncul, mengenakan jas pengantin putih yang anggun, berjalan dengan langkah anggun ditemani oleh Funin, saudaranya.

Setiap langkah yang diambil Caine terasa seperti melambangkan perjalanan cinta mereka yang penuh dengan tantangan dan kebahagiaan.

Mata mereka bertemu, dan senyum hangat menghiasi wajah Rion, memberikan rasa tenang dan penuh cinta pada Caine.

Lilin-lilin yang menyala di sepanjang jalan menuju altar menambah suasana romantis.

Mia dengan antusias membawa keranjang kecil berisi kelopak mawar, berjalan mendahului Caine sembari menaburkan bunga tersebut disepanjang jalan.

Musik lembut mengalun, membuat momen ini terasa begitu magis. Elaine dan Shannon mengikuti di belakang Caine, memastikan semuanya berjalan lancar.

𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang