keseharian reno dengan adik gemas dan polosnya, ryo.
warn. THIS IS NOT A BXB OR ROMANCE BOOK.
- brothership
- slice of life
- oneshoot/twoshoot (bisa nyambung bisa engga)
happy reading
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di malam yang sunyi, angin berhembus lumayan kencang membuat seorang bocah kecil yang baru saja keluar dari apotik dengan sekantung obat di tangannya itu kedinginan.
Beberapa kali dia meniup tangan mungilnya dan berjalan pulang.
Namun langkahnya terhenti ketika melihat pedagang pentol, ia pun memutuskan untuk membeli pentol malam-malam itu.
"Abang, iyo beli pentolnya boleh?"
"Boleh, se gerobak juga boleh. Sekalian nih sertifikat tanah abang" ucap abangnya beneran ngeluarin surat.
Iyalah, siapa juga yang bisa tahan ngelihat betapa imutnya seonggok ryo di depan mata.
"Etdah bang, gua slepet juga pala lu."
Ryo pun mendongak menatap sumber suara dan ia pun langsung memeluk orang itu manja.
"Ka mahesa!" Ryo pun tertawa kecil menampilkan giginya yang rapih dan seputih susu.
"Kenapa sayang? Cium dulu dong" mahesa udah manyun-manyun namun malah di slepet tukang pentol
"Iyo ngapain diluar malem-malem gini? Mau diculik om-om gadun?"
"Bang reno sakit.. jadi iyo beli obat deh! Ni lihatt~~" ucap ryo senang menunjukkan sekantung obat yang dibelinya tadi.
Mahesa pun cuma bisa ketawa nanggepin ryo. Ia pun mengacak-acak rambut si mungil dan membayar pentol pesanan ryo.
"Udah ya bang, gua mau pulang sama pacar gua" ucap mahesa sombong sambil menggendong tubuh ringan ryo ala koala, ia tersenyum songong ke tukang pentol
"Pedopil anjing" murka tukang pentol yang diketahui bernama heeseung itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sampai di rumah reno, mahesa pun menurunkan ryo dan langsung nyelonong masuk.
