Maaf ya kalau ada typo.
Aku updatenya sesuai mood deh😔 update kalo lagi sedih2 gini emang bantu ngeringanin bgt.
Jam tangan Rolex itu sepertinya hal yang membuat Carl lebih tertarik di banding obrolan bisnis yang ayahnya omongin bersama teman bisnisnya, termasuk keluarga Prince yang datang.
Carl melirik ke arah Julius dan Fiona di meja sebrang, mereka sama sekali tidak mengobrol tapi sejak tadi Fiona selalu menangkap perhatian Carl karena perempuan itu selalu mencoba membuka obrolan dengan Julius. —Carl tidak senang akan hal itu.
"Ayah, aku izin ke kamar mandi dulu ya." Ucap Julius dan berdiri dari duduknya, hal itu di tanggapi oleh sang ayah yang memperbolehkannya.
Saat Julius melewat meja milik Carl tiba-tiba bahunya disentuh dan remasan kecil diberikan oleh Julius, iya itu kode agar Carl segera menyusulnya. Dan akhirnya selang 3 menit Carl menyusul Julius.
Sesampainya di kamar mandi. Carl cukup kebingungan karena Julius tidak terlihat sedangkan dari arah luar terdengar beberapa orang akan masuk ke dalam kamar mandi, saat ia akan berbalik pergi, tangan dari balik bilik kamar mandi paling ujung itu menarik dirinya masuk.
"Hmpph." Mulut Carl dibekap oleh sebuah tangan, awalnya Carl meronta karena mendengar orang-orang masuk ke dalam toilet itu namun setelah menyadari wangi dari parfum yang sangat ia kenal akhirnya Carl tenang.
"Sssttt." Julius tersenyum tipis, lalu perhatiannya beralih kembali pada orang di luar. Sekitar 4 orang datang ke dalam toilet untuk melakukan aktivitas tersebut, sesekali ke empat orang itu bercengkrama.
Julius menyingkirkan tangannya yang berada pada wajah Carl. Sebelum Carl membuka mulutnya untuk bicara, bibir itu sudah di bungkam dengan ciuman oleh Julius.
Rasanya Carl ingin menangis saja, tidak terpikir olehnya akan berciuman di bilik toilet. Ditambah banyak orang di luar.
Carl hanya diam dan tidak membalas ciuman tersebut namun Julius yang kesal akan hal itu dengan sengaja mengigit bibir Carl agar pria manis itu membalas ciumannya dan membuka mulutnya, hal itu sukses membuat Carl melakukan apa yang Julius ingin.
Ciuman Julius memang awalnya sedikit kasar namun lama-kelamaan menjadi sangat lembut, bahkan Carl mati-matian menahan lenguhannya agar orang di luar tidak mendengarnya.
Sampai dimana Carl sudah tidak tahan lagi ketika Julius meremas bagian belakangnya namun dengan sigap Julius menyudahi ciuman mereka dan menekan tombol flush toilet. Membiarkan Carl sedikit terengah-engah agar tidak terdengar keluar, untungnya tidak lama dari itu orang-orang di luar pergi.
Dan pintu bilik kamar mandi itu Julius buka dan mereka keluar.
"Orang gila, mati aja, gak punya otak, bangsat!" Kesal Carl pada Julius, sedangkan orang yang dimaki hanya tersenyum melihat penampilan Carl yang sangat berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPAGNE || Jichen
RandomIni tentang bagaimana Carl dan Julius bekerja sama untuk mencapai kesenangannya masing-masing, saling memanfaatkan, dan saling menguntungkan. Tapi apa benar hanya sampai situ saja? Park Jisung as Julius Prince Zhonh Chenle as Carl Zionathan