3

1.2K 148 21
                                    

"Sudah kubilang jangan ikut campur dengan urusanku," kata Zhou Shiyu dengan nada khawatir. Wajahnya dipenuhi kekhawatiran saat ia menyeka sudut mulut Wang Yi yang terluka akibat membelanya dari perundung. Ini pertama kalinya ia peduli dengan orang lain. "Kau bisa terkena masalah besar."

"Tidak apa-apa, Nona Cantik. Kau bisa lihat, aku menang!" kata Wang Yi dengan bangga, meskipun bibirnya berdarah. "Aissh ... mengapa kamu menekannya dengan keras?"

Zhou Shiyu menghela napas, matanya tajam. "Kamu masih anak baru di sini dan langsung menantang kakak kelasmu. Kau bahkan belum tahu siapa mereka. Kau bisa terluka lebih parah."

Wang Yi tertawa kecil, senyumnya penuh misteri. "Kenapa tidak? Itu lebih menarik. Lagipula, aku juga tidak suka melihat orang lain diintimidasi. Dan kau, Nona Cantik, kau pantas diperlakukan dengan hormat."

"Kau tidak perlu melakukan itu untukku," kata Zhou Shiyu, suaranya rendah. "Aku bisa mengurus diriku sendiri."

Wang Yi mengangkat alisnya, senyumnya lebar. "Benarkah? Kenapa rasanya aku tidak bisa mempercayai kata-katamu?"

Zhou Shiyu mendengus, lalu mengalihkan pandangannya. "Aku tidak suka basa-basi. Lebih baik kau berhati-hati di sini."

Wang Yi mendekat, matanya menatap Zhou Shiyu penuh makna. "Tidak, aku lebih suka membuat hidupku lebih menarik. Dan kau, Nona Cantik, kau adalah bagian dari itu."

Zhou Shiyu merasakan pipinya memerah. "Jangan memanggilku begitu. Panggil aku Zhou Shiyu."

"Ahh ... Zhou Shiyu? Nama yang cantik, seperti pemiliknya," kata Wang Yi dengan senyum main-main.

Wang Yi tersenyum, senyumnya semakin menggoda. "Hanya Nona Cantik seperti Zhou Shiyu Jiejie yang bisa membuatku terpesona."

Zhou Shiyu menghela napas, merasa frustasi. "Kau hanya membuat masalah."

"Dan kau, Zhou Shiyu, kau adalah masalahku yang paling menyenangkan," kata Wang Yi, kemudian berbisik, "Dan jangan pernah lupa itu."

"Kau ... berhenti menggodaku!" Pipi Zhou Shiyu memanas, memerah seperti tomat.

Wang Yi menyeringai, matanya berbinar-binar. "Apakah begitu?" tanyanya dengan wajah polos. "Jika kamu menganggapnya begitu, jadi ... ya, aku memang sedang menggodamu."

"Kau—" Zhou Shiyu terengah-engah, tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk meluapkan amarahnya. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan gejolak emosi yang menggelegak di hatinya.

"Kenapa? Apakah aku salah?" Wang Yi mengulurkan tangan, menunjuk ke arah pipi Zhou Shiyu yang memerah. "Kamu sedang tersipu, Zhou Shiyu. Apakah itu karena aku sedang menggodamu?"

Zhou Shiyu menepis tangan Wang Yi kasar. "Tidak! Aku ... aku hanya panas saja." Ia mencoba bersikap tenang, tetapi wajahnya masih memerah.

Wang Yi terkekeh pelan, matanya menyorot rasa gembira. "Oh, benar juga. Cuacanya memang panas." Ia mendekat sedikit, membuat Zhou Shiyu semakin gugup. "Tapi, aku yakin rasa panasmu itu bukan hanya karena cuaca."

"Hei!" Zhou Shiyu berteriak, wajahnya semakin merah. Ia mencoba menghindar, namun Wang Yi menahan tubuhnya dengan tangannya.

"Jangan marah, Zhou Shiyu." Wang Yi menunduk, matanya menatap ke dalam mata Zhou Shiyu. "Aku hanya ... ingin melihat bagaimana reaksimu jika aku menggodamu."

Zhou Shiyu terdiam, matanya terpaku pada wajah Wang Yi. Ia merasa sesuatu yang aneh dalam hatinya, seperti jantungnya berdebar-debar tidak karuan.

"Kau ...." Zhou Shiyu memulai, tetapi suaranya terputus. Ia tidak tahu harus berkata apa.

INNOCENCE [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang