"tan- eh, maksudnya kak (name)! Bangunlah! Sekarang sudah jam 7, kau sudah sangat telat!"
Seorang gadis kecil bersurai ungu muda menepuk-nepuk wajah (name), berusaha untuk membangunkannya meskipun sangat sulit.
Dia bahkan sampai harus naik ke atas tubuhnya untuk membuatnya sadar.
Untung saja dia masih kecil, jadinya ringan...
Tapi setidaknya dia minimal harusnya bangun bukan? Apa-apaan dengan orang ini? tidur seperti orang mati saja...
"Dia gak mau bangun..."
Gadis kecil itu terdiam, mulai memikirkan 1991 cara untuk membangunkan (name). Hingga kemudian dia menyeringai.
Sekarang dia punya ide!
Perlahan ia mendekat kan diri ke telinga (name), membisikkan sesuatu– "Hari ini ada tempe geprek"
"JANGAN MAKAN BAGIANKU!"
Sesuai rencana, gadis itu langsung sadar dari tidurnya, namun bocah yang menindih tubuhnya berakhir hilang keseimbangan dan terjatuh ke lantai. Menimbulkan suara dentuman sekaligus pekikan kecil.
"Aduh!"
Seketika (name) yang sadar akan keberadaan sang bocah jadi terkejut. Ia segera mengangkat tubuh anak itu seperti kucing karena terlalu kaget.
Keduanya saling bertukar pandang, si surai hitam dengan wajah setengah mengantuk dan rambut berantakannya menatap bocil di depannya, terlihat rapi dengan rambut dikepang sekaligus mengenakan seragam SD nya.
"Astaga, sudah ku bilang kalau masuk untuk membangunkan ku itu yang benar, sekarang kau jatuh kan?"
Gadis kecil itu menggembungkan pipinya kesal selagi mengusap bagian kepalanya yang terbentur, dia kemudian menggerakkan satu tangannya untuk menunjuk jam di meja (name).
"Kau sudah telat!"
Pukul 07:40, waktu yang ditunjukkan oleh jam kecil berwarna pastel itu sudah tentu lewat dari jam masuk sekolah dan kemungkinan gerbang sekolahnya di bagian parkiran telah ditutup.
Mana mau dia lewat gerbang utama? Masalahnya pagar dalam area sekolah juga pasti sudah dikunci dan satu-satunya jalan masuk ke area dalam itu adalah lobby di kantor sekolah.
Bisa-bisa dia kena marah guru atau mungkin kepala sekolah.
"Holy shit! Aku kebablasan!" (Name) membelalakkan matanya, segera menurunkan si anak dari genggamannya untuk memperhatikan jam itu lebih jelas.
Dia segera meraih handuknya, dan keluar kamar dengan langkah terburu-buru hingga membuat dirinya jatuh terguling ke ujung tangga. Namun untungnya badannya kebal, jadi tidak lecet parah.
"Astaga (name)! Jangan lari!" Tantenya berteriak kaget melihat kelakuan keponakannya itu.
Tanpa ba-bi-bu dia bangun kembali, hanya mengusap hidungnya yang meneteskan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗡𝗢𝗞𝗢 𝗦𝗘𝗖𝗥𝗘𝗧 ⋆ʜsʀ
Fiksi Penggemar✧ ketika dua orang kelaparan bertemu, berujung malah menambah masalah hidup mereka dan mengungkap kenangan lama yang telah terkubur lama. "Sudah kubilang bukan? Jangan pernah membuka kotaknya." Hsr modern au x fem!reader