Ketika dia keluar dari ruang operasi yang dingin, Jimin kelelahan sampai ia ingin pingsan. Setelah melakukan operasi selama tujuh jam, semua staf merasa kelelahan.
Saat dia berjalan kembali ke ruang staf, tiba- tiba rasa sakit yang tajam menusuk kepalanya, membuat Jimin merasa seperti kepalanya terbelah dua.
Akhir-akhir ini, sakit kepalanya menjadi lebih sering, apa dia mulai tua?
Memikirkan orang yang selalu penuh energi, Jimin tidak bisa tidak mengangkat sudut mulutnya sedikit.
Taehyung berusia dua puluh delapan tahun sama dengannya, tapi kenapa ada perbedaan mencolok di antara mereka berdua?
Pada saat Jimin kembali ke kantornya, kepalanya berdenyut-denyut. Di kantor, para dokter sibuk mengetik di komputer mereka. sementara pria itu, Taehyung satu-satunya yang duduk di kursi dengan kaki menjuntai di atas meja.
"Chimchim, kamu akhirnya kembali! Aku sudah menunggumu, kenapa operasimu begitu lama? Apa kamu lapar? Aku sudah membelikanmu ayam goreng favoritmu, kemarilah dan makanlah!"
Mencium aroma yang menggoda, rekan di sebelahnya mulai menggoda Jimin, "Ya! Taehyung, apa kamu hanya membeli makanan untuk temanmu saja? Kami juga belum makan, mana sopan santunmu?"
"Hmph! Kamu pikir kamu siapa? Jimin sudah seperti saudara bagiku. Jika aku tidak merawatnya, lalu aku harus merawat siapa?"
"Taehyung ah, aku tidak berpikir kamu menganggap Jimin sebagai saudaramu, tapi lebih mirip seperti istrimu. Lihat betapa protektifnya dirimu, haha!"
Ruangan yang penuh sesak mulai bergejolak, tapi Jimin sudah terbiasa dengan ini, jadi dia diam-diam mengubur kepalanya dan mulai makan.
Taehyung segera melingkarkan lengannya di bahu kurus Jimin dan membual dengan bangga kepada staf, "Tentu saja! Jika saja Jimin seorang wanita, aku sudah menikah dengannya sejak lama. Kenapa juga harus pergi kencan buta sepanjang hari? "
Itu lagi...
Pria ini selalu lugas, berbicara apa pun yang ada di pikirannya tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain.
Jimin diam-diam menjauh dari lengan Taehyung. Dia melihat senyum cerahnya dan menghela nafas tak berdaya, "Katakan padaku, wanita mana kali ini?"
"Oh Jiminku, kau luar biasa! Dia seorang pramugari dan dia memiliki tubuh yang bagus dan sangat cantik! Aku pulang kerja kemarin dan kebetulan bertemu dengannya karena mobilnya mogok. Aku mengganti ban untuknya jadi dia membelikanku kopi sebagai ucapan terima kasih. Kami juga membuat janji untuk makan malam hari ini, jadi bisakah kamu datang dan memberiku beberapa saran? Ibuku akan membunuhku, jika aku tidak membawa seorangpun bulan ini untuk ditunjukkan padanya! "
Jimin tersenyum pahit, "Aku tidak akan pergi. Kamu harus mengurusnya sendiri. Wajar jika ibumu merasa cemas Bagaimanapun, kita hampir berusia tiga puluh tahun, bahkan teman sekelas kita sudah menikah dan membesarkan anak-anaknya."
"Tidak, tidak, kamu harus membantuku! Bantu aku melihat apa dia cocok atau tidak denganku, jika tidak, aku tidak akan repot-repot mengejarnya lagi."
Jimin benar-benar lelah jadi dia berdiri dan berjalan keluar dengan Taehyung membuntuti di belakangnya seperti anjing.
"Jimin, apa kamu marah? Jangan abaikan aku, bantu aku kali ini, kamu juga tahu jika wanita adalah hal yang paling membingungkan, aku hanya tidak mau tertipu lagi seperti Hye Yeon dulu"
"Jangan menyebut wanita itu di depanku!"
Brengsek! Bagaimana dia bisa kehilangan ketenangannya di depan semua orang yg melihat? Apa yang terjadi dengan dia? Dia pasti terlalu lelah bekerja.