"Jimin aku pulang"
Taehyung baru saja memasuki rumah dan belum melepas sepatunya ketika dia memanggil, nadanya terdengar sangat bersemangat.
Sedangkan Jimin masih asyik duduk dengan tumpukan barang-barang anaknya yg berserakan di ruang tamu, saat mendengar suara taehyung memanggil, dia mengangkat kepalanya dan tersenyum kecil malu-malu sambil berdiri.
"Tuan... tuan sudah pulang"
Taehyung berhenti, mengerutkan kening tidak puas, "panggil sekali lagi, aku akan mendengar. Jika kamu tidak memanggilku dengan benar, aku tidak akan mendekatimu lagi."
Jimin mengatupkan bibir karena malu, ia masih memanggilnya sebagai tuan sebab telah menjadi sebuah kebiasaan, tertanam dalam di alam bawah sadarnya, dan tiba-tiba taehyung ingin mengubahnya bukanlah hal yang mudah.
Namun sejak kepulangannya dari rumah sakit tiga bulan yg lalu hubungan mereka berubah.
"Ah...h...hyung pulang"
Sebenarnya taehyung ingin mendengar memanggilnya 'suami', tapi melihat penampilan jimin yang canggung dan malu, dia tahu dia tidak seharusnya memaksa jimin, cukup perbaikinya perlahan.
Taehyung tersenyum puas, berjalan cepat, tiba-tiba memeluknya, lalu menjatuhkannya ke sofa Menempatkan dagunya di atas kepalanya, dia menggosoknya ke depan dan ke belakang beberapa kali
"Apa kamu bahagia di rumah hari ini?"
"Ya..kamu sangat baik..jadi aku bahagia."
Jimin duduk di pangkuan taehyung dengan wajah merah, jimin benar-benar tidak terbiasa dengan gerakan intimnya.
"Apa kamu lapar? Aku akan memanggil Nona Song untuk menyiapkan makan malam agar kita bisa makan bersama."
"Ya"
.
Setelah makan malam, Jimin duduk di kursi merajut dan makan buah sambil duduk di karpet, membaca buku instruksi dan merakit mainan anak-anak.
Jimin takut taehyung lelah bekerja seharian, dia ingin membantu, tapi dia bersikeras untuk membuat mainan bayinya sendiri, dan mengatakan kalau nanti hari libur, dia ingin merakit sendiri tempat tidur bayi dan kereta dorong bayi. Mendengar itu, Jimin hanya bisa melihat lautan kebahagiaan di hatinya, sesekali ia memberinya sepotong buah, dan setiap kali ia mengusap lembut perut bulat Jimin.
"Apa kau lelah?" Taehyung bertanya ketika dia mendengarnya menguap di belakangnya.
"Ah. tidak, aku baik-baik saja" dia dengan malu-malu menggelengkan kepalanya.
"Bodoh, jika kamu lelah, aku akan membawamu ke kamarmu untuk beristirahat. Begadang tidak baik untuk Boo."
Taehyung menertawakan kelucuan jimin dan berdiri sambil memegang tangannya, lalu berjalan ke kamar tidur.
Setelah memberikan ciuman selamat malam untuk yang kesepuluh kalinya, taehyung menarik selimut dan mengusap lembut punggung Jimin untuk membantunya tertidur lebih cepat.
Melihat sosok kecil yang meringkuk di tempat tidur dengan tangan memeluk perutnya, taehyung merasakan cinta yang tak terlukiskan padanya. Dia dengan lembut menariknya ke dalam pelukannya.
.
.Beberapa hari telah berlalu dengan damai. Setiap hari taehyung berusaha pulang kerja lebih awal. Di waktu luangnya, la online dan membaca buku untuk mencari informasi tentang perawatan kesehatan dan nutrisi Ibu hamil yang masih dalam masa pemulihan juga beberapa buku tentang menu ideal ibu hamil sebagai referensinya.
Sedangkan Jimin, dia tiga kali sehari makanan bernutrisi, termasuk makanan bergizi, susu, dan ginseng. Belum lagi setiap hari taehyung membawakan beberapa jajanan yang disukainya, tentunya juga harus bergizi agar jimin bisa makan lebih banyak saat larut malam,