Love You Again 2

555 55 6
                                    

Taehyung melempar handuk ke sudut ruangan dengan marah menjatuhkan diri ke tempat tidur. Satu-satunya hal yang dia lakukan sejak kembali ke kamarnya adalah berendam di pemandian air selama lebih dari dua jam, namun entah kenapa hal itu tetap tidak meredakan rasa frustasi yang bergulir di bawah kulitnya.

Dia tidak ingin memikirkannya, Dia merasa sangat tertipu saat mengingat betapa dia tidak bisa melihat senyuman indah itu lebih lama lagi pagi ini.

Namun taehyung kaget melihatnya menangis dan memeluk kaki untuk mengemis, ia sempat mengumpat dan memukulinya.

Mulai besok rumah tidak lagi berbau kotor, karna dia sudah menyingkirkannya.

Tarik selimut menutupi kepalanya, ada banyak pekerjaan di perusahaan besok. Taehyung harus tidur.

Jam 4 pagi. Taehyung kesulitan untuk tidur karena dia mendengar suara aneh. Itu suara jiji yang menggaruk pintu dan mengeong tanpa henti. Karena tidurnya terganggu, taehyung melempar bantal ke arah pintu dan mendesis frustasi.

"Diam! " Karna frustasi jiji tidak berhenti menggangunya, akhirnya dia turun dari tempat tidur dan menyalakan lampu, berniat mencekik kucing sialan itu sampai mati setelah membuka pintu.

Tapi begitu dia membuka pintu, jiji langsung mencakarnya, la menggigit ujung celananya, dia mengayunkan kakinya mencoba menendangnya tetapi taehyung menghindarinya.

"Apa sih yang kamu lakukan?" Taehyung mengambilnya dan mengangkatnya, namun jiji terus mengeong dan minta turun.

Jiji berlari menuju tangga, menendang kakinya dan mengeong keras. Mau tidak mau taehyung berjalan mendekat untuk melihat apa lagi yang dilakukannya.

Melihat tumpukan pecahan kaca berlumuran darah di lantai, dia berjalan lurus tanpa menoleh ke belakang, jiji mungkin terluka karena pecahan kaca itu. Jadi dia mungkin harus membawanya ke dokter hewan besok. Tapi tidak seperti yang dia pikirkan, jiji terus berlari ke dapur.

"Apa sih yang ingin kamu lakukan?"

Taehyung berhenti, menatap tajam pada orang yang tergeletak di lantai. Jimin masih tidur nyenyak, ini pertama kalinya dia bertemu orang kurang ajar sepertinya.

Bukankah taehyung sudah menyuruhnya segera keluar dari sini? Kenapa dia masih terang- terangan tinggal di rumahnya.

"PARK JIMIN, BANGUN DAN KELUAR DARI SINI"

Taehyung tidak melihatnya bergerak, dia dengan marah menendangnya lagi. Kali ini tendangannya sangat kuat sehingga seluruh tubuhnya terpental, kakinya juga merasa sakit.

Tapi kenapa jimin masih terbaring tak bergerak?

Merasa curiga, dia menyalakan lampu dan berjalan mendekatinya. Menggunakan tangannya untuk menjabatnya beberapa kali, tubun Jimin bergerak sedikit karena gemetarnya.

Taehyung terkejut melihat salah satu lengannya merah karena darah. Darahnya mengalir deras hingga membentuk genangan di lantai dan masih terus mengucur.

Taehyunga melupakan kemarahannya menepuk-nepuk wajah pucatnya beberapa kali, suaranya tidak lagi bisa tenang.

"HEI, bangun, Park Jimin.."

Dahi jimin terasa panas sedangkan tangan dan kakinya dingin. Taehyung mengangkatnya, membiarkan seluruh tubuhnya melunak di tangannya dan mencoba memanggilnya.

Nafas jimin sangat lemah, bahkan terkadang terhenti sesekali. Menyadari situasinya tidak bisa lebih buruk lagi, dia meraih karpet di dekatnya dan menggulungnya. Lalu Mengangkatnya ke dalam pelukannya dan berlari keluar pintu.

"Ada apa, Tuan Kim?"

Bibi Ha sedang menyapu sampah tepat di depan rumah taehyung dan melihatnya menggendong jimin yang tidak sadarkan diri, jadi dia dengan panik bertanya.

VMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang