0.8

361 42 9
                                    

•Bahasa Korea
•𝘉𝘢𝘩𝘢𝘴𝘢 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢

Happy Reading

~
~
~

𝙎𝙖𝙧𝙖 𝙋𝙤𝙫

Aku berlari bersama Jang-Soo menjauh dari gudang seraya menimbulkan suara yang berisik, nafasku mulai terengah-engah.

"Sara-ya! Dia mengejar kita!" Teriak Jang-Soo seraya menarik tanganku untuk berlari lebih cepat.

"Jangsoo-ya.. Lebih baik kita bersembunyi disana, aku lelah." Pintaku, Jang-Soo pun mengangguk dan mulai berlari ke sebuah tempat yang aku sendiri tidak tahu itu apa..

"Duduklah." Ucap Jang-Soo.

"Apa teman-teman sudah pergi?"

"Harusnya sudah.." Jawab pemuda itu sekenanya.

"Jika belum, akan ku pukul kepala mereka satu-persatu!" Tekanku dengan nafas terengah-engah, Jang-Soo yang duduk di sebelahku hanya bisa terkekeh lalu mengangguk.

"Akan ku bantu nanti." Ujarnya. Kami pun saling pandang lalu tertawa bersama, menertawakan perkataan bodoh yang entah itu akan terwujud atau tidak nantinya..

Saat sedang tertawa, seketika kami terdiam. Suara cicitan menyebalkan itu terdengar lagi!!

"Jang-Soo, ayo pergi!" Ucapku seraya menarik tangan Jang-Soo untuk keluar, namun terlambat. Makhluk itu sudah melesat kearah kami membuat Jang-Soo mendorong tubuhku ke kiri sedangkan dia berguling ke kanan.

Aku meringis sejenak saat lengan kiri ku menabrak dinding, luka nya mungkin akan kembali nyeri nanti.. Tapi aku tidak peduli, yang terpenting sekarang adalah Jang-Soo. Didepan sana pemuda Jo itu sedang berusaha menghindar dari setiap serangan bola.

Sialan! Kenapa disaat seperti ini senjataku harus tertinggal di kamar? Aku berusaha memikirkan dengan apa aku bisa membunuh makhluk itu, sampai tak sengaja aku melihat sebuah alat pemadam api. Ya! Waktu itu Heerak memakai alat itu untuk menolong Jang-Soo!

Aku pun mengambilnya dan berlari kearah Jang-Soo, ku tarik skrup pelindung alatnya lalu menyemburkan isinya pada bola hingga makhluk itu kaku dan membeku.

Karena kesal dan sedih dengan keadaan ini, aku menghantam tubuh kaku bola itu dengan alat pemadam hingga hancur berkeping-keping.

"Sara-ya, sudah.. Dia sudah mati." Tahan Jang-Soo seraya memelukku agar tenang.

"Lebih baik kita pergi dari sini, ku harap yang lain masih menunggu kita disuatu tempat." Lanjutnya, kami pun berdiri. Pelukan Jang-Soo yang sangat menenangkan membuat ku nyaman dipeluk terus, uhuhuhu kalian iri kan? Hahaha mampos!

•••

𝘼𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙋𝙤𝙫

"Jangsoo-ya, Sara-ya.." Lirih Soon-Yi menatap nanar jalan yang tadi mereka lewati. Setelah mengendarai mobil untuk pergi, mereka memutuskan berhenti ditempat yang lumayan jauh dari rumah itu dan menunggu kedua teman mereka.

'Teman-teman, maafkan aku~' Ucap Heerak membatin seraya menatap sendu stik eskrim yang pendek ditangannya, ini salahnya.. Seharusnya ia yang keluar dan memancing bola itu bukan Sara dan Jang-Soo.

"Lihat! Apa itu?" Seru Youngshin melihat cahaya yang menyorot kearah mereka, hingga cahaya itu berubah menjadi sebuah mobil tentara.

Make A Changed (Duty After School) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang