Masih banyak orang yang belum kamu bahagia kan, jangan putus asa, karena hidup itu perjuangan yang harus dimenangkan
"Pangeran keivano"
______________________________________
Follow IG ku yukk 🌹🌹
@ hariilee
@ wp.hariilee
^HAPPY READING^______________________________________
Suasana malam hari kini terasa begitu sunyi, langit malam terlihat gelap tanpa ada perlak perlik dari taburan bintang ataupun cahaya bulan. Jalanan terasa begitu sepi dan angin malam begitu terasa menusuk bagian luar kulit.
Pangeran. Lelaki berwajah tampan dan sangar itu kini tengah menyusuri jalanan sepi tanpa pengendara yang terlihat melintas satupun, dirinya masih asik mengemudi sepeda motornya ditengah malam yang begitu terasa menyakitkan baginya. Pangeran melajukan motornya dengan kecepatan sedang, setelah dari area balapan tadi, pangeran langsung menyusul teman-temannya yang pulang terlebih dahulu karena terlihat kecewa padanya. Namun seperti tidak ada gunanya sekarang, karena semuanya dalam kondisi emosi, jadi mungkin lebih baik pangeran harus menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
"Lo jahat, ran."
"Gue bukan barang murahan yang bisa seenaknya Lo kasih ke orang lain!".
"Ini ratu yang sama, ran. Ratu yang selalu pangeran jaga".
"Gue kecewa sama Lo, ran!."
Begitu terasa, bahakan sekarang pangeran masih saja terbayang-bayang dengan ucapan jea yang terlihat begitu kecewa padanya. pangeran bahkan tak mampu menjelaskan apapun pada saat jea begitu terpukul mengetahui semua yang terjadi tadi, pangeran bahkan merasa begitu kecewa terhadap dirinya sendiri, padahal sejak dahulu, pangeran selalu berusaha membuat gadis yang dicintainya itu tersenyum bahagia, namun sekarang, air mata yang selama ini ia jaga harus keluar dari gadis kesayangannya karena ulahnya sendiri.
Ckitt
Pangeran memberhentikan motornya tepat didepan pintu gerbang rumahnya. Rumah mewah milik orang tuanya itu kini terlihat sudah sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah 3 malam. Pangeran terlihat melepas helm full face nya, lalu segera turun dari atas motornya untuk mengecek apakah pagar rumahnya dijaga satpam atau tidak.
"Sst, sst". Panggil pangeran pada seseorang.
Pangeran berusaha berbisik sepelan mungkin agar tidak membangunkan orang tua nya didalam sana. Pangeran masih berusaha membangunkan satpam yang kini tertidur didalam pos satpam dirumahnya itu.
Pangeran terlihat mengambil beberapa kerikil kecil yang tergeletak didepan rumahnya, tentu saja bermaksud untuk melempari satpam dibalik pagar rumahnya itu.
Pangeran mulai melempar kan satu kerikil ke depan sana, satu kerikil itu kini meleset dari sasaran, dan pangeran masih terus berusaha melempar kan beberapa kerikil lagi, berharap salah satu dari kerikil tersebut ada yang mengenai satpam nya.
Tuk.
"Maling!". Sarkas pak Bejo terlihat linglung sekaligus kaget karena baru membuka mata dari mimpi panjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNDAY
Teen Fiction"Tau nggak, apa yang paling berkesan dari semuanya?". Tanya pangeran pada jea. Keduanya kini tengah duduk ditepian pantai sembari menikmati keindahan deraian ombak dan hembusan angin pantai. Jea menggelengkan kepalanya sembari menatap pangeran. "Eum...