Jika orang lain terlihat sempurna di matamu, maka lihatlah orang yang selalu bersamamu, disana kamu bukan hanya melihat kesempurnaan, tetapi juga ketulusannya.
"Jenshaka adventara"
☆
☆
☆
☆
☆
HAPPY READING
*****
Jea sudah siap dengan pakaian yang ia kenakan hari ini, jea bergegas menuruni tangga rumahnya untuk pergi menemui sang kekasih."Cil. mau kemana Lo?". Andra yang tiba-tiba menyambar datang sembari memegang gelas berisi air ditangan nya.
"Kepo". Ketus jea.
"Dih, punya pacar ya, lo". Ucap Andra.
"Apaan sih, gak usah ikut campur urusan gue". Kesal jea.
"MAS AGA, KAK HANA, ANAKANYA, mmmm". Ucapan Andra terhenti karena jea sudah membungkam mulut om nya itu.
"Diem gak!!". Sarkas jea.
"Cuih, tangan Lo bau". Andra mengusap bibirnya.
"Bodo amat". Ketus jea lalu pergi dari hadapan om nya itu.
Kini jea sudah beranjak pergi dari hadapan Andra tanpa sepatah kata yang terucap dari mulutnya.
"Dasar bocil". Andra yang terus menatap punggung ponakan nya yang semakin menjauh.
~ Sekarang jea sudah berada ditempat yang biasa ia datangi bersama jensha. Taman bunga yang menjadi tempat terbaik bagi mereka berdua.
Jea duduk dibangku taman yang biasa ia tempati sembari terus menatap ponselnya untuk melihat apakah ada pesan yang masuk dari sang kekasih.
Seperti semesta yang mengerti perasaan keduanya, kini langitpun sudah berubah menjadi abu-abu tua, gemuruh petir yang terdengar sedikit menyeramkan, dan tiupan angin yang berhembus kencang menembus bagian lapisan kulit.
"Plis jangan hujan". Jea menatap langit yang sama sekali tidak berwarna.
Jea beralih menatap ponselnya untuk memastikan jensha lupa dengan ajakan nya.
_____________________________________
Jensha♡
Terakhir dilihat hari ini pukul 10.56Anda: Akaa.. kamu bakal dateng kan?
Ceklis satu
Anda: Aku mohon biarin aku ngasih penjelasan, kamu kemana?
Anda: maaf
Ceklis satu
Anda: Hujan ini gak bakal bikin aku takut, ka. Aku butuh kamu dengerin aku, plis Dateng ya
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNDAY
Fiksi Remaja"Tau nggak, apa yang paling berkesan dari semuanya?". Tanya pangeran pada jea. Keduanya kini tengah duduk ditepian pantai sembari menikmati keindahan deraian ombak dan hembusan angin pantai. Jea menggelengkan kepalanya sembari menatap pangeran. "Eum...