[36] Tindak Kejahatan

2.7K 212 115
                                    

Di sebuah gudang, lebih tepatnya gudang pondok pesantren, tempat untuk menyimpan barang-barang yang sudah usang dan tidak terpakai lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah gudang, lebih tepatnya gudang pondok pesantren, tempat untuk menyimpan barang-barang yang sudah usang dan tidak terpakai lagi. Di sini lah wanita itu membawa Mayra.

"Ngapain kamu bawa aku ke sini? Mau apalagi?" ujar Mayra menatap wajah wanita itu yang baru saja mengunci gudang tersebut dari dalam

Bukannya menjawab wanita itu justru melangkah maju mendekati Mayra dengan senyuman licik di wajahnya "Gw mau lo sama anak di kandung lo itu mati!" ujarnya dengan penuh penekanan

Mayra terkejut mendengar penuturan wanita itu "Apa salah aku? Kenapa kamu mau aku mati?" tanyanya dengan penuh keberanian

Dengan tatapan nya yang tajam dan penuh kebencian terhadap Mayra, tangannya pun terulur untuk mencengkram wajah Mayra sekuat mungkin.

"LO MASIH TANYA SALAH LO DI MANA HAH!?" sentaknya marah sudah tidak perduli dengan cara berbicara yang menggunakan bahasa 'lo, gw, lo, gw' padahal kala itu Salisha masih menggunakan bahasa 'aku, kamu, aku, kamu' saat pertama kali bertemu dengan Mayra

"SALAH LO KARENA LO UDAH MEREBUT SEMUA KEBAHAGIAAN GW, TERMASUK CINTA PERTAMA GW ATHAR!" teriaknya sekuat mungkin tepat di depan wajah Mayra dengan tangannya yang masih setia mencengkram wajahnya

"DALAM SEKEJAP LO REBUT SEMUA KEBAHAGIAAN YANG GW PUNYA! HARUSNYA GW YANG NIKAH SAMA ATHAR, BAHAGIA SAMA ATHAR PUNYA ANAK SAMA ATHAR, BUKAN LO!" sentaknya melepaskan cengkraman tangannya dengan begitu kasar sampai membuat wajah Mayra tertoleh ke samping

"TAPI KAMU SUDAH MENJADI MASALALU NYA SALISAH DAN SAAT INI AKULAH YANG MENJADI ISTRI SAH NYA!" teriak Mayra dengan kedua matanya yang berkaca-kaca berusaha untuk tidak takut dengan Salisha

Plakk!

Tamparan keras mengema di dalam ruangan itu, sakit dan perih itulah yang di rasakan oleh Mayra saat pipinya di tampar dengan begitu keras oleh Salisha yang tak lain dan tak bukan adalah masalalu Athar.

Yang baca dari awal pasti tahu Salisha itu siapa.

Tak hanya menampar pipi Mayra saja, Salisha juga menarik jilbab yang di kenakan oleh Mayra sampai terlepas dan menampakkan rambut panjangnya dan membuang jilbab Mayra ke sembarang arah.

Tidak hanya itu Salisha pun langsung menarik dan menjambak rambut panjang Mayra dengan begitu kuat nya sampai membuat kepala sang empunya mendongak ke atas.

"Sa-sakit Salisha, le--lepas" lirih Mayra merasakan sakit dan pedas di kepalanya karena rambutnya itu di tarik dengan begitu kuat oleh Salisha

"Sakit? Lebih sakit gw, saat gw harus lihat lo selalu berduaan dan bermesraan sama Athar. Hati gw jauh lebih sakit dari pada ini" sahutnya dengan penuh penekanan menatap tajam Mayra sembari menguatkan jambakan nya pada rambut Mayra

"Awshh-- hiks..hiks.. lepasin Salisha" ujarnya yang sudah menangis tak kuasa menahan rasa sakit di kepalanya akibat ulah Salisha 

"GAK AKAN! GW MAU LO MATI, GW GAK AKAN BISA BAHAGIA SEBELUM LO ENYAH DARI DUNIA INI!" sentaknya dengan penuh emosi sembari terus menjambak rambut panjang milik Mayra

GUS ATHAR  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang