Setelah mengalami kejadian yang begitu aneh, Lidya menjadi susah tidur dan selalu bermimpi buruk dan mimpi itu selalu meneror nya selama 2 hari menyebabkan Lidya tidak bersemangat, menurutnya ini lebih parah daripada sering begadang hingga pagi.
Di sekolah teman-temannya bingung melihat perilaku Lidya yang hanya duduk diam di kursinya dengan pandangan yang kosong. Wajah Lidya juga sangat lesu dan kelopak mata nya berwarna hitam hampir mirip seperti panda.
"Lidya kamu gapapa?" tanya Nisa.
Lidya sama sekali tidak menjawab apa yang ditanyakan Nisa ia hanya terdiam sambil terus melihat kebawah dengan tatapan kosong.
"Woi, you gak tidur berapa tahun sampai mata you jadi kayak panda?" tanya Jay yang datang sambil mengenakan kacamata agar terlihat keren.
"Aku capek, tapi. Aku gak boleh tidur," jawab Lidya dengan lesu.
"Kenapa gak boleh tidur? Bukan nya tidur itu kewajiban," sahut Nisa yang bingung dengan jawaban yang Lidya katakan.
"Ini semua gara-gara gelang sialan itu!" Celetuk Lidya.
Seketika Lidya menjadi panik sendiri dengan ucapan nya barusan, teman-temannya langsung kebingungan dengan apa yang dikatakan Lidya.
"Gelang apa, yahh?" tanya Yana bingung.
Mulutnya ini memang sangat susah di ajak kompromi untuk merahasiakan sesuatu. Lidya mencoba berpikir untuk mencari alasan yang pas agar bisa membuat teman nya tidak mengintrogasinya.
"Kamu gak coba menyembunyikan sesuatu dari kami kan?" tanya Ikshan yang penasaran dengan ucapan Lidya barusan.
"Aku ikut lomba online yang hadiah nya gelang dan lombanya adalah gak tidur selama 1 minggu," ucap Lidya beralasan.
Teman-temannya sempat menatapnya dengan rasa kecurigaan. Tapi, setelah itu rasa curiga mereka hilang.
"Semangat menang, kalau kamu gak bisa menang janga di paksa," sahut Nisa menyemangati.
"The rill jadi panda kamu kalau bisa menang dan kemungkinan langsung tidur selama 1 minggu juga." Ucap Jay yang masih bergaya tidak jelas dengan kacamata hitam.
"Syukurlah, aku selalu pintar cari alas, tapi. Kemungkinan rahasia ini bakalan terungkap juga," batin Lidya.
Lidya mengikuti pelajaran seperti biasanya walau dengan keadaan menahan ngantuk, sesekali ia terkena teguran dari guru karena tidak memperhatikan dan terus menunduk kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are The Same [One Going]
Acción🌹𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐔𝐏𝐀 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖🌹 🌹𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐃𝐈𝐁𝐔𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐇𝐀𝐒𝐈𝐋 𝐏𝐄𝐌𝐈𝐊𝐈𝐑𝐀𝐍 𝐒𝐀𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐍𝐃𝐈𝐑𝐈🌹 Kehidupan ini seperti mengikuti sebuah alur ceritanya masing-masing, entah itu kebahagiaan atau kesedihan semu...