Chapter 2🌹

153 120 21
                                    

Seorang laki-laki keluar dari dalam mobil alphard sambil menggendong tas di punggung nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki-laki keluar dari dalam mobil alphard sambil menggendong tas di punggung nya. Laki-laki itu berpenampilan yang serba rapi membuat nya terlihat elegan di tambah dengan gaya rambut medium mullet.

"Maaf, saya hanya bisa mengantar sampai gerbang depan saja," ucap sopir yang mengantar kan laki-laki muda itu.

Laki-laki itu mengguk, Lalu berkata. "Setelah kau sampai ke rumah beritahu ibu untuk secepatnya mengurus semuanya."

Sopir itu mengangguk iya dari dalam mobil, lalu. Ia tancap gas pergi meninggal kan laki-laki itu di depan gerabang masuk sebuah desa.

★☆★✮★☆★

"Ngeselin banget asli," cibir Lidya kesal. Lidya berdiri di depan kipas yang berputar agar bisa mengeringkan seragam nya yang basah setelah disiram oleh Jay.

"Sabar, bentar lagi bel pulang juga bunyi," sahut Yana

Lidya sudah sangat kesal karena perbuatan Jay, untung nya besok hari sabtu mereka libur.

"Untung besok libur kalau enggak aku harus izin ke ibu kalau baju ku basah gara-gara Jay, aku kan anak baik gak pernah izin dan alpa."

Fakta nya Lidya sering sekali izin dengan alasan yang tidak masuk akal walau pada akhirnya dia akan di alpa.

"Mata mu gak pernah izin, alpa!" ucap Nisa ketus.

"Pulang sekolah otw sungai yok!" ajak Farel.

Lidya dan Jay langsung kembali bersemangat setelah mendengar ajakan Farel, mereka yang awalnya saling berdiam dan bergumam tak jelas kembali tersenyum lagi.

"Gass, jam berapa?" tanya Lidya dengan semangat.

"Habis pulang sekolah jam berapa?" Farel balik bertanya.

"Ibu ewi, ini jam berapa?" tanya Lidya sedikit nyaring.

Mereka dari tadi masih berada di kantin walau makanan dan minuman mereka sudah habis dikarenakan area sekitar kantin yang cukup berangin membuat rasa gerah dan panas hilang.

"Jam 14.45," jawab ibu ewi.

Lidya langsung mengacungkan jempol tanda terima kasih.

"Berarti lima menit lagi kita pulangan," ucap Lidya.

"Kenapa gak besok aja?" tanya Nisa.

Menurutnya waktu nya begitu sedikit untuk langsung main ke sungai karena sebelum itu mereka harus pulang dulu untuk berganti baju dan makan ditambah lagi sebelum jam lima mereka harus segera pulang.

"Besok, kan. Hari sabtu kita libur jadi bisa main lebih lama," usul Nisa.

Yang lain pun setuju dengan Nisa. Nisa merasa senang karena pendapatnya disetujui oleh teman-teman nya.

Beberapa detik kemudian bel pulang pun berbunyi, merek yang berada di kantin segera kembali menuju arah kelas yang tak jauh dari kantin. Mereka masuk kedalam kelas, lalu. Mengambil tas masing-masing, lalu. Keluar dari kelas tanpa harus berdo'a terlebih dahulu seperti kelas lain.

We Are The Same [One Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang