Selepas memberikan sampel darah yang sudah diambilnya kepada para dokter di bagian laboratorium penelitian rumah sakit, Leon pun kembali ke tempat peristirahatan para dokter karena memang jadwalnya yang cukup kosong.
"Oh lihatlah dia sudah selesai" ucap Chris melihat Leon yang membuka pintu ruangan tersebut.
Leon melihat sang teman yang sedang terduduk di kursi dan seorang teman lagi sedang merebahkan badannya di kasur.
"Ella, punggungmu akan sakit kalau kau merebahkan badanmu seperti itu" tegurnya setelah melihat Estrella yang hanya merebahkan badan bagian atasnya dan membiarkan kakinya bergelantungan pada kasur.
Yang ditegur pun langsung membenarkan posturnya dan memberdirikan dirinya sambil tersenyum kecil.
"Hehe, punggungku sangat sakit setelah menyelesaikan tumpukan laporan itu. Mama benar-benar kelewatan memberikanku banya-" sarkas Estrella sambil menunjuk ke arah tumpukan kertas di atas meja kerjanya tetapi kalimatnya tiba-tiba terhenti.
Senyuman yang sebelumnya tergambar di muka Estrella langsung menghilang setelah ia mengendus bau yang tiba-tiba muncul di penciumannya. Tentunya perubahan ekspresi tersebut membuat Chris dan Leon kebingungan.
"Ada apa?" tanya Leon sambil sedikit mengangkat alisnya masih tidak memahami alasan mengapa Estrella menunjukkan ekspresi tersebut.
Estrella hanya terdiam sambil terus mengendus-endus mencoba mencari asal usul dari bau yang diciumnya. Ia memberdirikan badannya dan berjalan ke arah Leon hingga akhirnya berhenti setelah hidungnya berada tepat di depan lengan Leon.
"Did you do something with him? " tanyanya serius.
Estrella dapat mencium sedikit bau feromon pada badan Leon membuat dirinya berpikir sang teman melakukan sesuatu dengan pasien VIP tersebut. Chris hanya dapat kebingungan akan pembicaraan dari kedua omega yang berada di depannya karena gender beta nya membuat dirinya tidak dapat membau feromon sehingga ia tidak menyadari perubahan bau pada Leon.
"Tidak, aku tidak tahu mengapa ia mengeluarkan feromon yang cukup kuat tadi saat aku mengambil darahnya untuk dites" Leon mencoba untuk menjelaskan keadaannya.
"Oh, mungkin dia tidak bisa mengontrol feromonnya dengan baik dan itu menjelaskan mengapa ia menyebabkan masalah di lokasi shooting nya. Bukankah itu masuk akal?"
Chris memberikan hipotesisnya tetapi ekspresi muka dari kedua orang di depannya menandakan bahwa pendapatnya tidak dipertimbangkan oleh keduanya, kenyataan tersebut dapat dilihat melalui Leon yang masih mengerutkan alisnya dan Estrella yang melebarkan matanya.
"Sebentar, apabila feromonnya dapat mengimbangi feromonmu bukankah berarti dia bukanlah seorang dominan biasa?" tanya Estrella.
Pertanyaan tersebut hanya dibalas angkatan bahu oleh Leon yang masih kebingungan karena ia sama sekali tidak memikirkan bahwa Darion adalah seorang king alpha. Sebenarnya Leon sudah merasa janggal saat ia mencium feromon Darion, feromon seorang alpha biasa maupun alpha dominan seharusnya tidak terlalu berdampak pada seorang queen omega seperti dirinya tetapi feromon alpha tersebut mampu membuat dirinya merasa sedikit terganggu yang berarti Darion bukanlah seorang alpha dominan biasa.
"Aku sudah bertanya kepadanya mengenai silsilah keluarganya dan ia mengatakan bahwa ayah dan ibunya hanya pasangan alpha dan omega biasa" Leon berusaha menjelaskan kepada Estrella yang kebingungan.
"Apa mungkin dia bukan seorang king alpha tetapi hanya seorang alpha dominan yang mengalami perubahan genetika sehingga feromon yang dihasilkanny-"
"Chris, hentikan teori-teori gilamu itu"
Estrella memotong kalimat Chris membuat beta tersebut tersenyum kikuk karena kebiasaannya untuk melebih-lebihkan keadaan kembali muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
[bxb] Omegaphobic
Teen FictionKisah cinta antara seorang Alpha yang membenci Omega dan Omega yang membenci Alpha tetapi seperti pepatah tak kenal maka tak cinta, sebuah kisah romansa mulai tumbuh diantara keduanya yang sedang menempuh jalan untuk menghilangkan rasa benci tersebu...