Chapter 2

85 25 7
                                    

***

[Flashback, 8 tahun yang lalu]
Jiyeon 17, Jaehyun 27

What is the most important thing when someone is throwing a birthday party?

Jiyeon pikir, pesta ulang tahun adalah momen yang paling membahagiakan dalam hidupnya. Setiap tahun, Jiyeon akan mendapatkan banyak hadiah ulang tahun dari teman-temannya, keluarganya bahkan sampai para karyawan yang bekerja untuk Ayahnya.

Setiap hadiah yang diidamkan oleh anak perempuan, Jiyeon pasti akan mendapatkannya. Contohnya seperti kuda poni; Jiyeon mendapatkannya di ulang tahunnya yang ke lima belas tahun—dan ternyata itu bukan poni melainkan anak kuda.

Jiyeon benar-benar dimanjakan oleh orang tuanya—terutama oleh Ayahnya. Apapun yang Jiyeon inginkan, Jiyeon akan mendapatkannya detik itu juga. Seperti permintaan Jiyeon untuk ulang tahunnya yang ke tujuh belas.

Pesta ulang tahun Jiyeon yang ke tujuh belas digelar di sebuah aula hotel ternama di kota yang mereka tinggali. Pesta ulang tahun yang sangat meriah untuk seseorang yang baru saja berusia tujuh belas tahun. Namun Jiyeon tidak terlalu bersemangat seperti tahun-tahun sebelumnya, disaat Jiyeon masih naif dan berpikir bahwa hidupnya telah sempurna.

Mungkin saat ini Jiyeon sudah banyak berpikir dan memperhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Semuanya terasa ... Tak biasa. Hari ulang tahunnya bukanlah untuk merayakan ulang tahunnya, tapi melainkan untuk berbisnis.

Semua hadiah-hadiah yang dia terima terasa begitu berat karena terdapat permohonan bisnis yang tersirat begitu Jiyeon terima.

Bisakah mereka mengesampingkan urusan bisnis mereka sejenak dan fokus pada hari yang membahagiakan ini? Satu hari tidak memikirkan bisnis tidak akan membuat mereka mati.

Setelah acara tiup lilin dan potong kue yang begitu membosankan, Jiyeon memutuskan untuk menyelinap keluar dari aula tersebut. Langkahnya berjalan dengan penuh kepastian, dan dia berhenti di depan dapur hotel. Di dalamnya begitu sibuk dan ramai, sepertinya mereka tidak akan sadar kalau Jiyeon menyelinap masuk.

Dengan perlahan, Jiyeon masuk ke dalam dan berjalan menuju ruangan pendingin dimana mereka menyimpan wine. Jiyeon memang belum legal untuk minum minuman beralkohol, tapi menyicipi sedikit saja tidak masalah bukan?

Tanpa rasa bersalah maupun takut, Jiyeon mengambil satu botol wine dan segera keluar dari sana. Sekarang dia berjalan menuju taman di dekat aula, pemandangannya terlihat sangat cantik berkat lampu-lampu yang menghiasi taman itu.

Jiyeon duduk di salah satu bangku taman dan memandangi botol wine yang ada di tangannya dengan penuh dengan rasa penasaran. Jiyeon juga sempat mencuri alat pembuka tutup botol wine, dan dalam hitungan menit, Jiyeon berhasil membuka tutup botol wine itu. Aroma khas dari wine membuatnya bergidik geli, jadi seperti ini wangi wine dari botolnya langsung. Dalam hitungan mundur, Jiyeon meminum wine itu sedikit demi sedikit.

"Whoaaa... Rasanya lumayan enak ternyata."

"Bukan seperti itu caranya meminum wine dengan benar."

Jiyeon terkejut dan hampir menjatuhkan botol wine itu. Kepalanya menoleh ke samping dan mendapati pria jangkung nan tampan tengah menatap dirinya sambil tersenyum geli.

"Aku cuma menyicipi wine ini," balasnya sambil mengangkatkan kedua bahunya, perlahan Jiyeon simpan botol tersebut di sampingnya setelah menutup kembali botol itu.

Pria itu melangkah mendekatinya, dan entah kenapa wajah Jiyeon terasa panas dan mulai memerah.

"Kenapa kau ada di sini bukannya di dalam sana?"

[M] Perfectly Imperfect || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang