Chapter 6

65 17 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pertarungan antara Jiyeon dan Jiwon sudah terjadi sejak lama. Tidak ada asap kalau tidak ada api. Lantaran mereka berdua begitu akrab selayaknya saudara kandung sedari kecil. Namun, begitu mereka memasuki bangku sekolah menengah, sikap Jiwon mulai berbeda pada Jiyeon.

Hongju rupanya sudah meracuni otak Jiwon agar dia membenci Jiyeon. Jiwon kecil tidak tahu kalau Jiyeon bukan saudari kandungnya, dan begitu menginjak remaja, akhirnya dia tahu kalau Jiyeon bukan saudari kandungnya.

Jiyeon bingung dengan perubahan sikap Jiwon yang drastis itu. Namun pada akhirnya Jiyeon mengalah dan membiarkan Jiwon membencinya tanpa sebab akibat dipengaruhi oleh Hongju.

Benar. Jiyeon tahu bahwa semua itu ulah Hongju. Namun yang membuatnya keheranan adalah kenapa Hongju—ibu tirinya—tega berbuat hal serendah itu pada anak-anak? Jika Hongju membenci Jiyeon, kenapa dia menyetujui soal adopsi dirinya? Kenapa dia tidak menolak Junghoon saat dia tiba-tiba ingin mengadopsi Jiyeon yang baru keluar dari NICU?

Apakah Hongju melakukan balas dendamnya yang terpendam selama ini?

Dan situasi saat ini membuat Jiyeon terkikik geli. Kenapa Jiwon ingin dijodohkan dengan Jaehyun, hm? Kenapa harus di acara makan malam bersama pengumuman itu diucapkan? Jiwon ingin melihat reaksi Jiyeon?

Jiyeon tidak bodoh. Apalagi hari ini dia baru selesai sidang tesis, maka otaknya masih segar dan tajam. Jika Jiwon menikah dengan Jaehyun, maka dia akan mempunyai kekuasaan dengan menggunakan atas nama Jaehyun. Dan sudah jelas korban pertama dan satu-satunya adalah Jiyeon sendiri.

Jiwon, seharusnya kau mencari tahu lebih dulu dengan siapa kau akan berurusan.

Jiyeon melirik pada Jaehyun yang terlihat begitu tenang. Pikirkan pria itu sulit ditebak dan Jiyeon tidak tahu reaksi apa yang akan diberikan oleh Jaehyun dengan aksi Jiyeon selanjutnya. Semoga saja dia tidak terkena serangan jantung.

"Aku turut senang mendengarnya, Jiwon. Selamat," komentarnya ambigu, seraya tersenyum tipis. Semua anggota keluarganya menoleh pada Jiyeon, termasuk Jaehyun yang kini melihatnya dengan penuh ketertarikan. "Tapi kalian tidak bisa bertunangan maupun menikah." lanjut Jiyeon yang kini tersenyum sangat manis pada Jaehyun.

Jiwon menatap Jiyeon dengan geram, pun dengan Hongju. "Apa maksudmu?"

Jiyeon mengaitkan lengannya pada Jaehyun, bergelayut manja sambil mengusap dada bidang pria itu.

"Kami berpacaran. Aku dan Jaehyun. Dan rencana perjodohan itu harus dibatalkan karena aku tidak mau melepaskan kekasihku untukmu."

Berbagai macam reaksi ditujukan pada Jiyeon atas ucapannya barusan. Namun Jiwon lah yang paling terkejut sekaligus sangat marah mendengarnya.

"Kau pikir kau bisa membodohi kami? Kau punya pacar, Sung Hanbin." desis Jaewon menimpali keributan ini.

"Ah, kami sudah putus. Kalian pasti tahu soal pertengkaran hebat kami sampai kami semua berakhir di rumah sakit." balas Jiyeon santai.

[M] Perfectly Imperfect || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang