Bizar dan teman-teman yang lainnya masih setia menunggu Veira sadar, kini mereka tengah duduk di ruang inap sahabat mereka. Tadi nya Bizar sempat panik karena tidak sengaja melihat kehadiran Aa nya Veira di RS inu, untung nya ia langsung menarik sahabat-sahabat nya pergi dari sana.
Bizar takut, takut jika seandainya keluarga Veira ada yang tau dia berada di RS yang ada luka tubuh serta luka hatinya akan ditambah oleh keluarga nya sendiri, ingat lah ini sedih dan sakitnya Veira hanya ia yang menanggung dan memeluk nya sendiri, keluarga nya? justru mereka hanya bisa memberi luka baru bukan menyembuhkan luka lama yang belum sempat reda sakitnya
"Ini kalau misalnya bang Hazen tadi sadar gimana? bang Hazen gak akan laporan ke ayah bundanya Vei kan?"tanya Aura pada yang lainnya
"Engga Ra, bang Hazen tuh sayang banget sama Vei cuma ketutup keluarga bajingan nya aja"balas Bizar yang kini masih setia duduk disamping brangkar gadisnya (?) hahaha bisa dibilang begitu, terserah kalian mau berbicara apapun tentang dirinya
"Bang Hazen tuh beda dari yang lainnya, takutnya aja tadi ada bang Azka, soalnya bang Hazen sama bang Azka tuh sepaket. Kalau kemana-mana selalu bareng plus ada bang Mahen tadi"ujar Sagara
"Paket lengkap ga sih"ujar Helga
"Tuh tau"balas Arila
"Perundungan ini kapan selesainya ya? mulut gue dah gatel mau laporin mereka tapi sahabat kita ini baiknya minta di gaplok"ucap Arila tiba-tiba
"Sebenarnya gue uda pernah laporin ini tapi anehnya kepala sekolah malah diem aja, bahkan malah belain Aliyah"lanjut Bizar
"wkwkwk the real lo punya kuasa lo bisa segalanya"ucap Sagara
"Kabur aja yok? ga betah gue sekolah disana lama-lama"ajak Helga
"Nanggung uda mau tamat"balas Sagara
Saat mereka dalam suasana hening tiba-tiba handphone Veira berdering, menampilkan nama "Kak Rendy" di layar handphone nya, tanpa pikir panjang Bizar langsung mengangkat dan menghidupkan loud speaker nya agar yang lainnya juga bisa mendengar percakapannya antara Bizar dan Rendy
📞: Kak Rendy
Rendy: Lo dimana? kemana lagi lo kali ini? gue dapat laporan dari guru lo kalau lo bolos 2 mata pelajaran? lo gila? ayah uda marah-marah di rumah, lo ditunggu ayah buruan
"Gila! bener-bener gila dasar keluarga ga waras"guman Sagara menatap datar handphone Veira yang disana masih tertera nama Rendy dilayar nya
Arila: Halo kak gue Arila temennya adik lo, eh bukan adik lo sih keknya, tapi nih ya temen gue gak bisa pulang, paham lo?
"Rila?"
"Diem Hel, gue gedeg banget sama keluarga dianya"kesal Arila dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Helga
Rendy: Kalian gak ada hak sama dia, suruh dia pulang, kasih handphone nya sama dia
Bizar: lo mau ngomong kak sama manusia yang belum siuman? mau?
Rendy: maksud lo?
Bizar: gak ada maksud apa-apa cuman sahabat gue belum bisa di ajak bicara
Ayah: Kamu ada hak apa sama anak saya? suruh dia pulang, saya menunggu kedatangan nya
Sagara: Anda gila ya? bukannya teman saya uda bilang tadi kalau anak ANDA belum bisa diajak bicara? anda memang benar-benar ayah yang payah, kondisi anak nya sendiri saja anda tidak tau? anak anda katanya? gak ada ayah yang goblok dan malah melukai anak nya sendiri, silahkan renungi kesalahan anda baru anda bisa berbicara pada yang katanya anak anda lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
DLRI
General FictionDLRI-Dimanakah Letak Rumah Itu? "Hidup namun seperti mati"-Anathaveira aku hidup dilingkungan keluarga yang tidak mau menerima kehadiran ku, kata mereka aku harus bisa seperti abang-abangku, tapi nyatanya mereka lupa bahwa merekalah yang membuat ku...