13.

364 26 0
                                    

Johnny masuk ke dalam kamar dengan membawa mushroom soup dan juga roti panggang yang masih hangat, tak lupa segelas susu segar dan juga buah-buahan yang sudah ia potong. Lelaki tampan itu dengan hati-hati menaruh nampan itu di meja. Ia duduk di samping Doyoung yang masih tertidur. Pipinya begitu tirus, matanya masih sembab, ia bahkan bisa merasakan kesedihan yang Doyoung rasakan hanya dengan memandangi wanita itu.

Tangan besar Johnny dengan perlahan mengusap rambut Doyoung, jemarinya dengan lembut menyentuh pipinya. Doyoung yang merasa tidurnya terusik kemudian mengerjapkan kedua matanya.

"Johnny?" ucap Doyoung yang pandangannya masih kabur.

"Good morning babe." jawab Johnny sembari memberikan senyuman hangatnya.

Doyoung bangkit dari tidurnya lalu duduk dibantu oleh Johnny.

"I just made a breakfast for you." ucap Johnny membuka tutup mangkuk yang berisi mushroom soup.

Aroma gurih dari jamur dan juga sedikit rasa manis dari kuahnya membangkitkan selera makan Doyoung.

"kau membuatnya sendiri?" tanya Doyoung tidak percaya.

"dibantu dengan tutorial di Youtube. hehehe.." kekeh Johnny.

Doyoung hanya tersenyum melihat kelakuan lelaki itu.

"But the taste is really good. Do you wanna try? i'll feed you then.." lanjut Johnny menyedok soup itu lalu meniupnya agar tidak terlalu panas di lidah Doyoung.

"aakk" ucap Johnny menyodorkan sendoknya.

Doyoung dengan ragu melahap soup itu.

"hmm... it's good." ucap Doyoung.

Johnny tersenyum lega lalu kembali mengaduk soup itu.

"Kau terluka?" tanya Doyoung setelah melihat plester yang ada di jari telunjuk Johnny.

" ohh.. ini terkena pisau saat aku mengiris jamurnya." jawab Johnny.

Doyoung meraih tangan besar itu dengan kedua tangannya. Wanita cantik itu ingin memastikan apakah lukanya sudah tertutup sempurna.

Johnny merasa gemas melihat bagaimana Doyoung membolak-balikkan tangannya yang berukuran besar sambil mengunyah makanan yang baru saja ia suapkan.

"Johnny?"

"hmmm..?" jawab Johnny yang masih sibuk memotong roti panggangnya.

"kita berada dimana?" tanya Doyoung polos.

Butuh beberapa waktu bagi Doyoung untuk menyadari bahwa kamar ini terasa asing baginya.

Johnny menghela nafasnya, mencari jawaban yang tepat agar wanitanya tidak merasa tersakiti oleh jawabannya.

"Sejujurnya ini adalah rumah baru kita. Namun aku merahasiakannya dari siapapun. Bahkan Yuta tidak mengetahui tempat ini." jawab Johnny.

"oh really? Why?" tanya Doyoung penasaran.

"I'm sorry Doyoungie, I can't believe anyone right now. I just want to keep you safe." jawab Johnny.

Doyoung hanya mengangguk paham. Bahkan lelakinya kini tidak dapat mempercayakan siapapun jika itu berhubungan dengan keselamat dirinya. Ia kembali melanjutkan memakan sarapannya. Doyoung tak ingin membuat Johnny kecewa jika makanan buatannya tidak dihabiskan.

"Good girl." ucap Johnny setelah Doyoung berhasil menenggak habis segelas susu yang ia berikan.

"Thank you, Johnny." ucap Doyoung menggenggam jemari lelaki itu.

"it's okay babe. You have to recovery soon." ucap Johnny mengusap pipi tirus Doyoung.

"Thank you for bringing me to this place." ucap Doyoung meraih tangan Johnny yang masih berada di pipi kanannya.

SECOND CHANGE || JOHNDO (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang