2.

770 59 4
                                    

"Silahkan." ucap Doyoung setelah selesai memanggang roti croissant dan ia isi dengan telur, sayur, potongan daging ayam yang sudah ia bumbui.

"hmmmm... thank you Doyoungie." ucap Johnny memberi senyuman hangatnya.

Sementara Doyoung hanya tersipu dan kembali menyiapkan sup ayam untuk Mark. Ia juga harus membangunkan anak lelakinya itu. Paginya begitu sibuk.

"Doyie, apakah perlu ku beri maid untuk membantumu?" tanya Johnny setelah melihat kesibukan istrinya pagi ini.

"Tidak perlu Johnny. I'm okay." tolak Doyoung.

"But you look really thin Doyie. Aku hanya khawatir denganmu." ucap Johnny jujur.

"Benarkah?" Doyoung melihat tubuh dirinya sendiri.

"Aku yang akan mengatur semua. Besok akan ada maid yang membantumu. Tugasmu hanya fokus dengan Mark saja dan juga dirimu sendiri. Okay?" perintah Johnny.

"Tapi- aku tidak terbiasa dengan orang asing and you know that." ucap Doyoung.

Doyoung adalah wanita yang sangat mandiri dan menjaga privasi keluarga kecilnya ini. Didikan kedua orangtua Doyoung yang mengharuskan dirinya untuk hidup mandiri membuatnya bisa melakukan pekerjaan apapun. Johnny sangat menyukai sisi lain dari wanita cantik itu. Ia juga mendukung keputusan Doyoung untuk fokus mengurus anaknya dan meninggalkan pekerjaannya, ia bahkan sampai melarang Doyoung untuk berkunjung ke kantornya karena alasan privasi tersebut membuat Johnny bisa mengambil celah selama ini.

"Okay, aku akan carikan maid yang hanya bekerja dari pagi sampai sore saja." ucap Johnny menyimpulkan keputusannya.

Doyoung hanya mengangguk pasrah. Perasaan Doyoung campur aduk saat ini. Ia tidak mungkin membantah kehendak suaminya terlebih ucapan Johnny ada benarnya bagi Doyoung. Ia tidak memiliki waktu untuk memikirkan penampilan dan kesehatannya setiap hari. Bahkan Doyoung tidak peduli apakah ia sudah makan atau belum. Pola makannya sangat berantakan sampai ia kehilangan berat badannya.

Doyoung berjalan cepat ke arah kamar anaknya. Bermaksud membangunkan anaknya. Ia sering menangis jika dibangunkan dan selalu meminta gendong eomma-nya. Tak terkecuali hari ini.

"Good morning my boy!" ucap Johnny setelah melihat Doyoung menggendong anaknya.

"Gumolning appa." ucap Mark masih sesegukan menahan tangisnya.

"Why did you cry? Would you like to tell me?" tanya Johnny.

Doyoung meletakkan Mark di kursi makan khusus balita yang berada di samping Johnny.

"Big monstel appa, he tried to eat eomma." ucap Mark sembari memeluk perut Doyoung.

"Really? And then what did you do?" tanya Johnny penasaran.

"Nothing. I just cly." ucap Mark jujur.

Mendengar jawaban anaknya, Johnny hanya mengusap kepala kecil itu. Kemudian tersenyum ke arah Doyoung. Tentu Doyoung yang mendapati senyuman manis dari lelakinya pun membalasnya dengan senyuman. Hal itu tidak Johnny perkirakan. Johnny belum siap mendapatkan balasan senyuman seindah itu. Ia benar-benar terpukau oleh senyuman istrinya.

"Eomma punya satu cara agar Markie tidak bertemu monster. Nanti akan eomma ajari. Sekarang Markie sarapan dengan appa, okay?" ucap Doyoung.

"Otayy eomma!" jawab Mark yang sudah berhenti menangis.

Mark memakan sarapannya. Sup ayam selalu Doyoung hidangkan untuk sarapan dan makan malam. Makanan yang hangat akan membuat badan anaknya itu lebih nyaman.

"waww it's flowel eomma!!" ucap Mark melihat wortel yang Doyoung bentuk seperti bunga.

"Oh really? how's the taste?" tanya Johnny.

SECOND CHANGE || JOHNDO (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang