14.

328 28 1
                                    

"Welcome home." ucap Johnny setelah masuk ke dalam unit apartemen yang ada di kawasan elit pusat kota.

"whoaaa!!" Doyoung hanya bisa terkagum.

Wanita cantik itu melangkah masuk ke dalam dibantu dengan tongkatnya.

"Do you like it? Right?" tanya Johnny penasaran.

Doyoung mengangguk, kedua mata cantiknya masih mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru apartemen itu.

"Dimana kamar Markie?" tanya Doyoung penasaran.

Johnny menuntun wanitanya ke dalam sebuah kamar bernuansa khas anak laki-laki.

"whoaa Markie pasti menyukai kamarnya. Gomawo, Johnny." ucap Doyoung memberikan senyuman cerahnya.

"Why you always call me "Johnny"?" tanya Johnny.

"What should I call you then?" tanya Doyoung bingung.

"I don't know. I want you to call me more than Johnny." gerutu Johnny menundukkan kepalanya.

"Thank you...... honey." ucap Doyoung ikut menundukkan kepalanya.

Johnny menampakkan wajah sumringah setelah mendengar ucapan Doyoung.

"Let's see our room, honey." aja Johnny.

Johnny mengajak wanitanya itu house tour. Melihat semua ruangan apartemen baru yang ia beli dengan harga yang cukup mahal. Harga yang sangat sebanding dengan lokasi, keamanan dan kenyamanan dirinya dan juga Doyoung.

"whoaaa neomu choayo.." ucap Doyoung setelah melihat kamarnya.

"Do you like it?" tanya Johnny.

"eung~" ucap Doyoung mengangguk.

Johnny mengangkat tubuh ramping Doyoung secara tiba-tiba membuat wanita cantik itu terkejut. Dengan cepat ia membaringkan tubuh Doyoung di atas ranjang dan mengungkungnya dari atas.

"Ku pikir kau harus mengatakan sesuatu Doyoungie." ucap Johnny.

Doyoung kebingungan menatap wajah Johnny, ia berusaha mencari jawaban yang lelaki itu harapkan.

"t-thank you.." ucap Doyoung gugup.

Doyoung ingin merutuki dirinya sendiri karena ia selalu bertingkah bodoh di depan Johnny.

Johnny tersenyum, senyuman itu terlihat begitu hangat bagi Doyoung. Sangat berbeda dengan Johnny yang dulu hanya memberikan senyum sepat pada dirinya.

Doyoung yang masih kebingungan itu kemudian mengalihkan pandanganya.

"what do you want me to say?" tanya Doyoung.

Johnny justru menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Doyoung. Menghirup dalam aroma tubuh Doyoung yang sangat ia dambakan.

"I don't know, I wanna wish more but I'm still feeling not deserve more than this." ucap Johnny.

Doyoung hanya terdiam, ia masih sibuk mengartikan apa yang Johnny maksud.

Johnny menjauhkan wajahnya dari leher Doyoung lalu ia mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Doyoung.

"Thank you for stay with me Doyoungie." ucapnya.

Doyoung menatap lekat kedua mata berwarna kecoklatan itu, ucapan itu begitu tulus kepada dirinya. Doyoung mengangguk dan memperlihatkan senyuman manisnya.

Johnny mengikis jarak diantara keduanya, hingga kedua bibir itu saling memagut. Doyoung menerima pagutan dari bibir lelakinya dengan tak ada paksaan. Keduanya menghabiskan malam dengan saling menyalurkan rasa rindunya.

SECOND CHANGE || JOHNDO (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang